Legenda PB Djarum Sebut Usia Tersulit dalam Seleksi Calon Atlet Bulutangkis

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 21 Jul 2018, 19:00 WIB
PB Djarum tengah membuka audisi umum beasiswa bulutangkis, di Purwokerto, Jawa Tengah, sejak Sabtu (21/7/2018) pagi.

Bola.com, Purwokerto - Tim pencari bakat PB Djarum melakukan seleki Audisi Umum Beasiswa bulutangkis, di Purwokerto, Jawa Tengah, sejak Sabtu (21/7/2018) pagi. Hariyanto Arbi yang masuk dalam tim pencari bakat, menyebut 10 tahun adalah usia tersulit dalam menyeleksi bakat-bakat calon atlet bulu tangkis.

Meski demikian, legenda bulutangkis nasional itu akan tetap berusaha menyeleksi dengan maksinal para talenta belia yang berprospek cerah.

Advertisement

PB Djarum tengah membuka audisi umum beasiswa bulutangkis di Purwokerto, Jawa Tengah, sejak Sabtu (21/7/2018) pagi. Pada tahap ini sebanyak 805 peserta yang berasal dari tiga kategori untuk putra dan putri, antara lain U-11, U-13, U-15.

Para peserta kemudian unjuk kemampuan di hadapan para tim pencari bakat PB Djarum di GOR Satria, Purwokerto. Arbi merupakan satu di antaranya, dan tanpa ragu mengungkapkan pengalamannya menyeleksi bibit-bibit muda Tanah Air.

"Menurut saya, mungkin usia yang paling sulit melihat bakat pemain adalah umur 10 tahun. Pada usia itu, cukup sulit menentukan sosok berpotensi. Namun, kami tetap berusaha agar tidak ada bakat-bakat yang terlewat," kata Arbi kepada awak media, di GOR Satria, Purwokerto, Sabtu (21/7/2018).

Saat ini, dari 805 perserta yang ada, sudah tersaring menjadi 176 yang lolos ke babak turnamen. Pada 22-23 Juli nanti, mereka akan memperebutkan Super Tiket Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 untuk tampil di Final Audisi di Kudus pada September 2018.