3 Kunci Sukses Timnas Indonesia U-23 Bungkam Chinese Taipei

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 13 Agu 2018, 07:24 WIB
Striker Timnas Indonesia, Beto Goncalvez, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Taiwan pada laga Grup A Asian Games di Stadion Patriot, Jawa Barat, Minggu (12/8/2018). Indonesia menang 4-0 atas Taiwan. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 meraih kemenangan 4-0 atas China Taipei dalam pertandingan pertama Grup A Asian Games 2018, di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (12/8/2018).

Advertisement

Pelatih Luis Milla menurunkan para pemain terbaiknya ketika menjamu China Taipei. Indonesia diperkuat Stefano Lilipaly, Evan Dimas, Hansamu Yama, hingga Andritany.

Turun dengan kekuatan terbaik membuat Indonesia berhasil mendominasi jalannya pertandingan. Menurut catatan Labbola, Indonesia mengklaim 69 persen penguasaan bola, berbanding 31 persen yang ditorehkan sang lawan.

Indonesia lantas menuai total 18 peluang sepanjang pertandingan. Delapan di antaranya mengarah tepat ke gawang China Taipei, yang dikawal Pan Wenchieh.

Dari delapan peluang emas, ada empat berhasil menghasilkan angka. Gol-gol itu disarangkan skuat Garuda Muda melalui Stefano Lilipaly pada menit ke-67 dan 76', kemudian Beto Goncalves (71'), serta Hargianto (90+3').

Kemenangan yang diraih timnas Indonesia U-23 dalam laga kontra China Taipei bukanlah tanpa sebab. Berikut ini adalah tiga faktor kunci keberhasilan tim Merah Putih dalam memenangi pertandingan tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Luis Milla

Pelatih Luis Milla menyimak pertanyaan terkait tantangan dan peluang Timnas Indonesia U-23 pada Asian Games 2018 di halaman Kemenpora, Jakarta, Minggu (24/6). Milla menjelaskan beberapa hal terkait Timnas Indonesia U-23. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kemenangan telak kontra China Taipei sebagian besar karena peran Milla di sektor pelatih. Juru taktik asal Spanyol itu mampu meramu startegi jitu sehingga membuat sang lawan tak berkutik.

Milla mengusung permainan atraktif kepada Indonesia U-23. Umpan-umpan pendek dengan taktik penguasaan bola yang diselingi umpan-umpan dari sektor sayap, membuat lini serang Garuda Muda semakin berwarna.

Tidak hanya apik dalam membangun startegi menyerang, Milla juga handal mengatur kinerja lini pertahanan timnya. Sang pelatih mampu menerapkan strategi yang membuat para juru gedor lawan mati kutu. China Taipei tak ayal hanya menorehkan empat peluang emas sepanjang laga.

Gelandang Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Taiwan pada laga Grup A Asian Games di Stadion Patriot, Jawa Barat, Minggu (12/8/2018). Indonesia menang 4-0 atas Taiwan. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Lilipaly layak menyandang status pemain terbaik dalam laga kontra China Taipei. Perannya sebagai seorang playmaker begitu efektif sehingga membuat lini serang Indonesia U-23 gemilang.

Gelandang keturunan Belanda itu mampu menciptakan berbagai peluang untuk rekan-rekannya. Dengan visi permainan yang baik, dia lantas bisa mencatatkan dua assist untuk gol Beto dan Hargianto.

 

Suporter Timnas Indonesia U-23 di Stasiun Manggarai, Jakarta, Minggu (12/8/2018), jelang laga melawan China Taipei pada matchday pertama penyisihan Grup A Asian Games 2018. (Bola.net/Fitri Apriani)

Faktor ketiga yang membuat timnas tampil apik adalah dukungan dari seluruh suporter. Mereka yang secara langsung hadir di Stadion Patriot, mampu membakar semangat Evan Dimas dan kawan-kawan.

Para suporter tanpa henti mendukung Indonesia U-23 sepanjang pertandingan. Situasi itu membuat mentalitas para pemain semakin meningkat, serta meruntuhkan semangat kubu China Taipei.

Beberapa kali China Taipei tertangkap kamera melakukan kesalahan. Demam panggung akibat banyaknya suporter Indonesia yang memadati seisi Stadion Patriot, disinyalir menjadi faktor utama hal itu terjadi.