Mengupas Keterpurukan Persija di Piala Presiden dan Piala AFC

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 26 Apr 2019, 08:15 WIB
Trivia Plus Minus Persija di Awal Musim 2019 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Penampilan Persija Jakarta makin memburuk belakangan ini. Tim berjulukan Macan Kemayoran itu telah takluk dalam dua pertandingan berturut-turut.

Pertama, Macan Kemayoran tumbang 3-4 (1-1) via adu penalti dari Kalteng Putra pada babak delapan besar Piala Presiden 2019. Ketika berjumpa Ceres-Negros di babak penyisihan grup Piala AFC pun, Persija Jakarta menelan kekalahan dua kali.

Advertisement

Kekalahan 2-3 dari Ceres-Negros pada partai keempat Grup G Piala AFC membuat nasib Persija Jakarta di ujung tanduk. Macan Kemayoran kini hanya mengoleksi empat poin dari empat pertandingan dan terpuruk di posisi ketiga klasemen sementara berselisih tiga poin dari Becamex Binh Duong dan delapan angka dari Ceres-Negros.

Berikutnya, Persija Jakarta akan menghadapi Bali United pada leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia 2018/2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (26/4/2019). Bertanding di markas lawan dengan diselimuti awan gelap, rekor kekalahan Macan Kemayoran terancam makin memanjang.

Ada banyak penyebab yang memicu Persija Jakarta tampil buruk pada sejumlah pertandingan belakangan. Berikut Bola.com mencoba merangkumnya:

2 dari 4 halaman

Jadwal Padat

Gelandang Persija Jakarta, Bruno Matos, terbaring lesu usai dikalahkan Ceres-Negros pada laga Piala AFC 2019 di SUGBK, Jakarta, Selasa (23/4). Persija takluk 2-3 dari Ceres-Negros. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Rilis jadwal babak 8 besar Piala Indonesia 2018 menghadapi Bali United membuat aktivitas Persija Jakarta sangat mengerikan selama periode 23 April hingga 4 Mei 2019. Dalam kurun waktu 11 hari tersebut, tim berjulukan Macan Kemayoran ini harus bertanding empat kali, termasuk pergi ke Vietnam untuk menantang Becamex Binh Duong pada laga kelima Grup G Piala AFC 2019.

Menjalani 11 hari dengan harus bertanding sebanyak empat kali membuat pelatih Persija, Ivan Kolev, harus geleng-geleng kepala. Pelatih asal Bulgaria itu menganggap situasi yang dihadapi Macan Kemayoran sangat buruk.

Pada 23 April 2019, Persija Jakarta telah menjamu Ceres-Negros pada matchday keempat Grup G Piala AFC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Setelah itu, Persija menyambangi Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, untuk menantang Bali United pada leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia 2018 yang digelar tiga hari kemudian.

Rangkaian tur tandang Persija Jakarta masih berlanjut tatkala dijamu Becamex Binh Duong di Vietnam pada 1 Mei 2019. Tiga hari berselang, Macan Kemayoran sudah bersiap untuk meladeni perlawanan Bali United pada leg kedua babak delapan besar Piala Indonesia di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, 4 Mei 2019.

3 dari 4 halaman

Kehilangan Marko Simic

Striker Persija Jakarta, Marko Simic, bersiap mengambil tendangan penalti saat melawan Mitra Kukar pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Minggu (9/12). Persija menang 2-1 atas Mitra. (Bola.com/Yoppy Renato)

Usai kehilangan Marko Simic seusai berjumpa Newcastle Jets pada babak eliminasi kedua Liga Champions Asia (LCA), 12 Februari 2019, Persija Jakarta telah memainkan sepuluh pertandingan. Empat laga berhasil dimenangkan, tiga pertandingan berakhir imbang, serta tiga laga lainnya berakhir dengan kekalahan.

Dari 10 laga tersebut, Persija Jakarta mampu membukukan 19 gol. Mirisnya, tak ada satu pun sumbangsih yang berasal dari pemain depan.

Deretan striker Persija Jakarta seperti Rishadi Fauzi (pinjaman), Bambang Pamungkas, dan Silvio Escobar masih mandul di depan gawang lawan. Tumpulnya barisan penyerang menjadi salah satu faktor terbesar Macan Kemayoran tampil melempem belakangan ini.

4 dari 4 halaman

Komposisi Pemain Kurang Dalam

Pemain Persija Jakarta tampak lesu usai dikalahkan Ceres-Negros pada laga Piala AFC di SUGBK, Jakarta, Selasa (23/4). Persija takluk 2-3 dari Ceres-Negros. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Komposisi pemain Persija Jakarta juga kurang dalam. Kualitas pemain cadangan tidak sebanding dengan pilar utama.

Nama-nama seperti Ryuji Utomo, Tony Sucipto, dan Fitra Ridwan, memang terbilang punya performa lumayan. Tapi, sosok-sosok seperti Al Hamra Hehanussa, Yan Pieter Nasadit, Nugroho Facthur Rohman, Septinus Alua, dan Heri Susanto masih membutuhkan jam terbang sebagai pemain pengganti.

Apabila pemain starter Persija Jakarta absen, maka pemain penggantinya belum selevel untuk menjadi pilar utama.