Penjelasan Pelatih Persebaya Setelah Mendapat Kartu Kuning di Piala Indonesia

oleh Aditya Wany diperbarui 27 Jun 2019, 22:20 WIB
Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman mendapat kartu kuning setelah pertandingan kontra Madura United berakhir di Stadon Gelora Madura, Pamekasan, Kamis (27/6/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Pamekasan - Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman mendapat kartu kuning setelah pertandingan kontra Madura United berakhir.

Duel bertajuk Derbi Suramadu itu berakhir 2-1 untuk Madura United dalam leg kedua perempat final Piala Indonesia 2018 di Stadon Gelora Madura, Pamekasan, Kamis (27/6/2019).

Advertisement

Pria yang akrab disapa Djanur itu mulanya menghampiri wasit yang berada di tengah lapangan setelah pertadingan selesai. Dia kemudian terlihat menyampaikan sesuatu. Tak lama, wasit Dodi Setia Purnama justru memberikan kartu kuning. 

“Saya datangi wasit tadi ke tengah lapangan. Saya bertanya baik-baik, tapi dia menjawab dengan kartu, tidak ngomong apa-apa,” kata Djanur dalam jumpa pers setelah pertandingan. 

Coach Djanur, silahkan (menunjukkan gesture mempersilakan pergi), kemudian (memberi) kartu. Saya bilang, ‘kenapa tidak berani beri penalti? Saya hanya bicara itu. Ya sudah saya terima,” imbuhnya. 

Pelatih berusia 60 itu ingin bertanya kepada wasit terkait insiden yang terjadi di kotak penalti pada babak kedua. Sebelumnya, pihak Persebaya Surabaya merasa seharusnya mendapatkan dua penalti dalam pertandingan ini.

Cuplikan Pertandingan Persebaya

2 dari 2 halaman

2 Penalti

Insiden dalam laga Madura United vs Persebaya di Stadion Gelora Madura, Pamekasan, Kamis (27/6/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Dua penalti yang dimaksud adalah insiden yang terjadi pada babak kedua. Pertama, bek kiri Madura United, Alfath Faathier, melakukan handball di kota terlarang. Wasit Dodi tidak menganggap itu pelanggaran sehingga pertandingan tetap berjalan.

Insiden kedua melahirkan kontroversi yang lebih besar. Itu terjadi setelah striker Amido Balde dijatuhkan oleh kiper Ridho Djazulie di kotak penalti pada menit ke-72 dalam situasi berhadapan satu lawan satu.

Wasit Dodi memang meniup peluit sebagai tanda pelanggaran. Namun, pria asal Indramayu itu malah memberi tendangan bebas untuk Persebaya. 

Manajemen Persebaya Surabaya mengaku bakal mengirim surat protes kepada PSSI terkait kepemimpinan wasit asal Indramayu itu. Mereka akan menyertakan bukti video bahwa terjadi salah pengambilan keputusan. 

Hasil pertandingan ini memang sangat berpengaruh pada kiprah kedua tim di Piala Indonesia 2018. Madura United dipastikan lolos ke semifinal setelah berhasil menang dengan agregat 3-2 dan akan berjumpa dengan PSM Makassar.

Berita Terkait