Melihat Metode Pemulihan Fisik Ganda Putri Pelatnas Jelang Indonesia Open 2019

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 12 Jul 2019, 18:50 WIB
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berpose saat sesi pemotretan di Pelatnas Bulutangkis, Cipayung, Jakarta, Senin (7/5/2018). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Tim ganda ganda putri pelatnas menjalani latihan fisik menjelang Indonesia Open 2019.

Greysia Polii dkk. berlatih angkat beban di gym, lari, dan program recovery dengan berendam di air es. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi otot para pemain yang telah menjalani latihan berat dalam sebulan terakhir jelang BIO.

Advertisement

“Atlet sudah menjalani latihan fisik yang berat sekali, mereka butuh pemulihan. Persiapan menjelang Indonesia Open sudah sebulan lebih dan sangat melelahkan, banyak terjadi inflamasi pada otot. Berendam air es bisa membantu pemulihan dan membuat robekan ototnya merapat kembali,” kata Ary Subarkah, pelatih fisik tim ganda putri.

Pemain berencam di air es selama 30 detik. Mereka harus merendam seluruh tubuh hingga ke leher. Metode ini diulang delapan hingga sepuluh kali. Setelah berendam air es, mereka harus menyiram tubuh dengan air suhu normal.

Selain berendam air es, atlet juga bisa melakukan pemulihan dengan pijat (massage), lalu kompres bagian-bagian tertentu dengan es, serta contrass bath, yaitu berendam di air es dan air hangat secara bergantian.

“Sebetulnya bisa juga berendam di air es langsung ke air hangat, tapi teknik seperti ini (rendam air es saja tanpa air hangat) juga ada,” kata Ary kepada Badmintonindonesia.org.

Indonesia Open 2019 akan digelar di Istora Senayan, 16-21 Juli. Indonesia mendapat target menyamai pencapaian tahun lalu, yakni dua gelar dari ganda putra dan ganda campuran.

2 dari 2 halaman

Persiapan Turnamen

Ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu, saat ditemui di Pelatnas Bulutangkis, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (7/5/2018). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Dituturkan Ary, program pemulihan sebaiknya dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Intensitas dan frekuensi program disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing atlet.

Recovery itu ada indeksnya, ada hitungannya sendiri,” jelas Ary.

Setelah pemulihan otot tubuh, para atlet juga akan diprogramkan persiapan nutrisi lewat makanan untuk memaksimalkan kondisi tubuh jelang turnamen.

“Setelah ini harus makan makanan berprotein tinggi dan carbo loading. Setelah latihan berat, recovery dan relaksasi, lalu tubuh disuplai nutrisi, sehingga siap menghadapi turnamen,” tutur Ary.

Program itu pun akan tetap berjalan selama turnamen. Tim pendukung akan mempersiapkan peralatan seperti recovery pump, maupun peralatan lainnya.

Berita Terkait