Suporter PSIM Minta Maaf atas Insiden di Kediri

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 06 Sep 2019, 20:40 WIB
Bentrokan antarkelompok suporter Persik dan PSIM pada laga Liga 2 2019 di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Senin (2/9/2019), menelan puluhan korban luka-luka. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Yogyakarta - Sikap jantan ditunjukkan oleh kelompok suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti, pasca insiden kericuhan antarpenonton di Kediri.

Brajamusti terlibat friksi dengan suporter Persik Kediri, setelah pertandingan di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Senin (2/9/2019), dalam laga lanjutan Grup Timur Liga 2 2019.

Advertisement

Bentrokan yang terjadi setelah laga itu membuat situasi sekitar stadion sempat mencekam. Ratusan kendaraan rusak, oknum suporter melakukan penjarahan, hingga ribuan pendukung PSIM Yogyakarta sempat tertahan di Kediri.

Kondisi saat ini, yang sudah reda, membuat perwakilan Brajamusti berinisiatif mendatangi kembali warga Kediri.

Beberapa perwakilan suporter datang ke Kediri, bertemu dengan Wali Kota Kediri untuk meminta maaf, Rabu (4/9/2019).

Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin, mengatakan sejak awal ribuan anggotanya yang bertolak ke Kediri, sama sekali tak memiliki niat untuk berbuat ulah karena tujuan mereka adalah mendukung PSIM Yogyakarta yang berlaga di laga lanjutan Grup Timur Liga 2 2019 tersebut.

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kediri, terutama kepada elemen suporter Persik, atas kejadian yang sangat tidak mengenakan itu," ungkap Muslich Burhanudin, Kamis (6/9/2019).

2 dari 2 halaman

Sepakat Berdamai

Duel Persik Kediri versus PSIM Yogyakarta di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Senin (2/9/2019), diwarnai bentrokan antarsuporter kedua tim. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Tak hanya bertemu dengan stakeholder di Kediri, perwakilan Brajamusti juga bersilaturahmi dengan suporter Persikmania (kelompok suporter Persik). Melalui pertemuan itu, seluruh pihak sudah sepakat untuk berdamai, sekaligus menjalin rekonsiliasi.

"Dalam pertemuan kemarin juga dibahas terkait kerugian material, seperti kendaraan yang rusak, akan diselesaikan secara kekeluargaan di antara instansi pemerintah kota," ujar pria yang akrab disapa Thole itu.

Selain itu, pihaknya turut menghimbau seluruh anggota, sekaligus laskar-laskar yang berada di bawah naungan Brajamusti, supaya menghentikan berbagai provokasi di dunia maya, terkait kerusuhan di Kediri.

"Kami sanggup menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Kediri yang ada di Yogyakarta. Mungkin ada yang sedang berwisata atau mahasiswa asal Kediri yang tengah menuntut ilmu di kota kami," ucap Burhanudin.