Widodo C Putro Bicara Kenangan SEA Games 1991 dan Keyakinan Medali Emas pada 2019

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 10 Des 2019, 05:15 WIB
Timnas Indonesia di SEA Games 1991. (Bola.com/Repro)

Bola.com, Jakarta - Sekitar 28 tahun lalu di Rizal Memorial Stadium, Filipina, lagu Indonesia Raya berkumandang dari cabang olahraga sepak bola. Momen itu menjadi medali emas terakhir bagi Timnas Indonesia di pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara atau SEA Games.

Edisi 1997, 2011, dan 2013, Timnas Indonesia kembali melenggang ke final SEA Games. Akan tetapi, kegagalan seperti menjadi sebuah tradisi pada tiga edisi tersebut.

Advertisement

Pada tahun ini, Timnas Indonesia melalui tim kategori usia U-22 akan mencoba mengakhiri dahaga medali emas SEA Games selama 28 tahun itu. Armada Indra Sjafri tinggal mengalahkan Vietnam pada partai puncak yang bakal digelar di Rizal Memorial Stadium, Selasa (10/12/2019).

Alumni Timnas Indonesia di SEA Games 1991, Widodo C. Putro, percaya magis kemiripan tahun kemenangan 1991 dan 2019. Pelatih Persita Tangerang ini juga berharap Rizal Memorial Stadium akan menjadi tempat keramat bagi Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan.

"Saya bersyukur Timnas Indonesia bisa melaju ke babak final. Para pemain juga sudah lama bermain bersama coach Indra. Jadi secara taktikal mereka bisa melaksanakan instruksi melalui cara bermain dan prosesi terjadinya gol juga memang buah hasil latihan," kata Widodo kepada Bola.com.

"Jadi kita patut bersyukur dan tentunya berharap dapat menang di babak final karena sudah 28 tahun kita tidak juara lagi. Waktu SEA Games 1991, di tempat yang sama, kita bisa memenangi SEA Games. Sekarang pada 2019, angkanya hampir sama, 91 dan 19, mudah-mudahan dapat terulang kembali," tutur Widodo.

2 dari 2 halaman

Memori SEA Games 1991

Sudirman, saat menerima pengalungan medali emas sepak bola SEA Games 1991. (Boal.com/Dok. Pribadi)

Widodo tentu ingat bagaimana perjuangan Timnas Indonesia di SEA Games 1991. Meyakinkan di babak penyisihan, pasukan Anatoli Polosin itu malah tertatih-tatih di fase gugur.

Bertemu Singapura di babak semifinal, Timnas Indonesia harus susah payah menang 4-2 melalui adu penalti setelah bermain imbang 0-0.

Pada babak final saat berjumpa Thailand pun pertandingan mesti dituntaskan dengan babak tos-tosan. Selama 90 menit, kedua negara bermain kacamata sebelum Timnas Indonesia secara dramatis menang 4-3 di babak adu penalti.

Kala itu, Widodo bersama Maman Suryaman gagal menuntaskan eksekusi 12 pas dengan baik. Untungnya, dewi fortuna masih menaungi dengan kemenangan menghampiri Timnas Indonesia.

Pembaca Bola.com bisa menikmati sajian liputan eksklusif SEA Games 2019 Filipina dengan mengklik tautan ini.