Angkat Besi Olimpiade 2020, Deni Berpeluang Menyusul Eko Yuli

oleh Hendry Wibowo diperbarui 29 Jan 2020, 23:30 WIB
Lifter Indonesia, Deni saat berlaga pada Asian Games 2018 di JIExpo, Jakarta, Rabu (22/8). Deni meraih hasil positif pada cabang olahraga angkat besi Grup B kelas 69 Kg putra Asian Games 2018. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta Cabang olahraga angkat besi diharapkan kembali menjadi penyumbang medali untuk Indonesia di ajang multievent Olimpiade Tokyo 2020.

Oleh karena itulah, kini skuad angkat besi diharapkan bisa menambah jumlah atlet yang lolos ke Tokyo. Terlebih kini baru Eko Yuli yang sudah memastikan tempat.

Advertisement

Namun menurut Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Indonesia, Dirdja Wihardja, ada satu lifter yang berpeluang menyusul Eko Yuli lolos ke Tokyo.

Adalah Deni. Kini Deni yang turun di kelas 67kg berada di peringkat 12 dunia. Untuk diketahui, sesuai ketentuan hanya lifter yang berada di peringkat 8 besar yang berhak mendapatkan tiket Olimpiade 2020.

Menurut Dirdja, walau masih di posisi 12, peluang Deni menyusul Eko sangat besar. "Deni cukup berpeluang meraih tiket ke Tokyo," Dirdja menuturkan.

"Karena dari daftar peringkat 12 besar dunia itu tercatat tiga lifter China, kemudian Uzbekistan dan Kolombia  masing-masing 2 lifter dan satu lifter Jepang."

"Kalau China, Kolumbia dan Uzbekistan hanya mendapat jatah 1 lifter dan lifter tuan rumah tidak dihitung karena sudah otomatis dapat tiket sebagai tuan rumah Olimpiade berarti Deni berada di peringkat 8 besar," tambahnya.

Video:

2 dari 2 halaman

Ikuti Kompetisi di Iran

Lifter Eko Yuli melakukan angkatan saat SEA Games 2019 cabang angkat besi nomor 61 kg di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Minggu (1/12/2019). Dirinya meraih emas dengan total angkatan 309 kg. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Skuad angkat besi Indonesia sendiri terus bersiap menuju Olimpiade Tokyo 2020. Terbaru Deni dan kawan-kawan akan mengikuti Fadjar International Tournament di Iran, 1-5 Februari 2020.

Tercatat tiga lifter akan turun di Tokyo. Selain Deni juga ada nama Eko Yuli dan Triatno.

"Di Iran, Deni memang butuh kerja keras untuk bertahan di peringkat delapan besar dengan meraih total angkatan 320 kg sementara the best angkatannya 315kg," Dirdja mengungkapkan.*