Bola.com, Kediri - Manajemen Persik Kediri memilih melakukan silent operation tanpa banyak publikasi dalam mempersiapkan segala sesuatunya untuk tampil di Liga 1 2020. Namun, manajemen tim berjulukan Macan Putih itu bekerja keras terutama dalam merenovasi Stadion Brawijaya agar Persik tak menjadi tim musafir di Liga 1 2020.
Menjadi tim musafir bukanlah hal baru di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Persija Jakarta dan Persipura Jayapura pernah menjalani musim sebagai tim musafir. Kini Persik Kediri yang naik kasta setelah menjadi juara Liga 2 2019, tak ingin mengalami hal yang serupa.
Untuk itu, manajemen Persik bekerja keras untuk memastikan Stadion Brawijaya layak untuk menggelar pertandingan Liga 1. Meski tanpa banyak publikasi kepada media, manajemen bekerja keras untuk mewujudkan itu demi tim dan suporternya.
Namun, cara tersebut harus diakui memiliki imbas yang kurang menyenangkan. Manajemen tim harus merasakan kritik dan hujatan dari netizen yang memerhatikan Persik di berbagai akun sosial media.
"Kami memang berkomitmen banyak bekerja daripada bicara. Tapi, telinga kami harus tebal dan hati sabar. Kebijakan ini pasti jadi sorotan publik, terutama suporter," kata Arif Priyono, Sekretaris tim Persik.
Setelah kinerja tim pelatih dan pemain terlihat bagus, berikutnya renovasi Stadion Brawijaya yang jadi bahan gunjingan di media sosial. Maklum, jika perbaikan fasilitas stadion melewati tenggat yang telah ditentukan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi, maka Persik Kediri harus rela jadi tim musafir.
Video
Kerja Keras
Dari penelusuran Bola.com, ternyata manajemen Persik Kediri benar-benar sedang bekerja ekstrakeras. Buktinya, bangku pemain cadangan hampir rampung. Desainnya pun tak kalah dengan stadion peserta Liga 1 lainnya.
"Bench pemain ini kami desain seperti milik Bali United. Kami melihatnya ketika Persik tampil pada final Liga 2 di Bali kemarin. Insyaallah, bangku itu tinggal diusung dan disetel di Brawijaya," tutur Arif Priyono.
Ketika Persik melakoni turnamen Piala Gubernur Jatim di Bangkalan, para pekerja pun melepas lampu Stadion Brawijaya. "Kami memang silent operation supaya Persikmania deg-degan dengan semua persiapan Liga 1 nanti. Padahal kami terus bekerja dan berusaha agar Persik tak jadi musafir," ujarnya.
Baca Juga
Fakta-Fakta Unik Laga Timnas Indonesia U-23 Vs Irak di AFC U-23 Asian Cup: Gol Membelah Lautan Ivar Jenner Belum Cukup Menolong Garuda Muda!
Ivar Jenner Akui Timnas Indonesia U-23 Kehabisan Bensin Stamina, Tetapi Pede Bisa Gasak Guinea demi Olimpiade 2024 Paris
Ekspresi Timnas Indonesia U-23 usai Gagal Lolos ke Olimpiade via Jalur 3 Besar Piala Asia U-23: Lesu, Meratap Sedih, STY Dingin