Dendi Santoso Mengenang Gelar Juara Bersama Arema 10 Tahun Silam

oleh Iwan Setiawan diperbarui 31 Mar 2020, 18:15 WIB
Penyerang Arema FC, Dendi Santoso. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Arema FC tengah membawa spirit untuk mengulang kejayaan 10 tahun silam. Tim berjulukan Singo Edan itu berhasil menjuarai Indonesia Super League 2010. Dendi Santoso menjadi saksi hidup Arema menjuarai ISL 2010, di mana ia menjadi pemain muda yang mulai sering mendapatkan kepercayaan untuk bermain oleh pelatih Robert Alberts.

Arema FC memiliki start yang kurang baik di Shopee Liga 1 2020, di mana mereka hanya meraih tiga poin dari tiga laga sudah dimainkan. Namun, semangat untuk bisa mengulang kejayaan 10 tahun lalu belum sirna karena kompetisi sebenarnya masih menyisakan 31 laga lagi.

Advertisement

Memang saat ini kompetisi terhenti karena virus corona yang menjadi pandemi. PSSI pun menunda kompetisi dengan opsi memainkannya lagi setelah 1 Juli atau membatalkan kompetisi musim ini.

Bicara mengenai 10 tahun lalu, saat ini pemain sayap Arema FC, Dendi Santoso, adalah sosok yang sudah berada di dalam skuat Singo Edan. Dia masih ingat betul seperti apa perjalanan satu musim tersebut.

"Momen yang paling indah dan tidak terlupakan waktu itu. Saya masih berusia 19 tahun. Alhamdulillah dapat kepercayaan cukup banyak untuk ukuran pemain muda," ujar Dendi Santoso.

"Satu hal yang masih saya ingat, ketika putaran kedua menjelang juara, kami sering bermain di Stadion Kanjuruhan. Beberapa kali sempat tertinggal, tapi akhirnya bisa bangkit dan membalikkan keadaan. Itu yang membuat mental saya bagus," lanjut pemain Arema FC itu.

 

Video

2 dari 2 halaman

Kunci Keberhasilan Arema FC

Dendi Santoso menyongsong musim 2020 bersama nakhoda baru Arema FC, Mario Gomez. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Gelar juara 2010 adalah bukti jika mental dan keyakinan pemain sangat tinggi. Saat itu, sejumlah pemain senior memiliki peran penting sebagai panutan di dalam maupun luar lapangan.

"Banyak pemain senior yang saya jadikan panutan. Ada Pierre Njanka, Esteban Guillen, Roman Chmelo, M. Ridwan, Noh Alam Shah, Ahmad Bustomi, dan senior lainnya," ungkap Dendi Santoso.

Selain itu, dukungan dari Aremania juga selalu luar biasa, terutama saat bermain di Malang, di mana Stadion Kanjuruhan dalam setiap laganya penuh, baik saat menghadapi tim besar maupun tim medioker.

Namun, Dendi tidak bisa membandingkan keadaan Arema pada musim 2010 dengan Arema FC saat ini karena sudah banyak perbedaan dan perkembangan.

Dendi Santoso dkk. bakal berusaha untuk berjuang seperti yang dilakukan Arema pada 2010. Meraih gelar juara Liga 1 akan menjadi capaian tertinggi pemain di level klub. Perjuangannya tidak pernah mudah karena ada klub lain yang punya misi yang sama.