Bek Bhayangkara FC Usulkan Kebijakan Pemangkasan Gaji, 50 Persen Menjadi Lebih Baik

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 31 Mar 2020, 19:00 WIB
Pemain Bhayangkara FC, Ruben Sanadi bersyukur usai Renan Silva berhasil membobol gawang Persik Kediri. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Jakarta - Bek veteran Bhayangkara FC, Ruben Sanadi, mengusulkan PSSI merevisi keputusan terkait pemangkasan gaji pemain hingga 75 persen selama Maret-Juni 2020. Pemain berusia 33 tahun itu merasa prihatin dengan rekan seprofesi yang menerima upah tidak terlalu besar.

"Kalau saya sebagai pemain menerima saja. Tapi, kasihan dengan teman-teman yang memiliki gaji yang tidak tinggi," ujar Ruben.

Advertisement

"Kasihan mereka kalau hanya mendapatkan 25 persen dari total gaji sebulan. Mereka ada keluarga yang harus dihidupi. Mungkin kalau 50 persen gaji itu baru lebih baik," kata Ruben.

Ruben memahami setiap klub, tidak terkecuali Bhayangkara FC, dalam kondisi serba sulit. Apalagi, pemasukan ikut berhenti saat kompetisi disetop.

"Tapi, susah juga jika kondisinya seperti ini karena klub juga tak ada pemasukan. Situasinya serbasulit. Kami tidak mengharapkan hal ini terjadi," imbuh mantan bek Persebaya Surabaya itu.

Video

2 dari 2 halaman

Bagaimana Kebijakan Pemotongan Gaji Bhayangkara FC?

Gelandang Bhayangkara FC, Andik Vermansah, menggiring bola saat melawan PSM Makassar pada laga uji coba di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu, (5/2/2020). Bhayangkara FC takluk 0-1 dari PSM Makassar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Lantas, apakah Bhayangkara FC akan mengikuti keputusan dari PSSI untuk membayar gaji para pemainnya maksimal 25 persen untuk Maret-Juni 2020? Ruben masih belum tahu apakah timnya itu memberlakukan pemangkasan upah.

"Kalau di Bhayangkara FC, masih belum ada perbincangan. Saya menunggu saja bagaimana kebijakan dari manajemen," jelas Ruben.

"Kondisi seperti ini tentunya membuat sedij karena sepak bola itu penghidupan. Tapi mau bagaimana lagi, ini musibah," tuturnya.

Berita Terkait