Pelatih Ganda Putra Siapkan Program Baru, Hendra / Ahsan Jadi Sorotan Utama

oleh Hendry Wibowo diperbarui 01 Apr 2020, 20:45 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (merah), menjadi juara Denmark Terbuka 2019 setelah mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (hitam) di laga final, Minggu (20/10/2019). (Dok. PBSI)

Bola.com, Jakarta - Akibat pandemi virus corona, Olimpiade Tokyo 2020 harus ditunda dan baru akan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021.

Penundaan ini tentu mengubah program latihan yang dilakukan banyak pihak untuk menyiapkan atlet. Tak terkecuali skuat ganda putra bulutangkis Indonesia.

Advertisement

Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI Herry Iman Pierngadi telah mengatakan bahwa dirinya bakal menyiapkan program baru untuk Olimpiade 2021.

Menurut hematnya, pasangan senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bakal jadi pasangan ganda putra yang mendapat sorotan lebih.

"Akan ada susunan program baru, khususnya untuk Hendra/Ahsan yang sudah senior, semakin bertambah usia kan stamina semakin menurun, ini yang harus dijaga," kata Herry IP-begitu sapaan akrabnya pada rilis yang diterima Bola.com.

"Program khusus ada, tapi sekarang belum bisa dibicarakan karena masih terkendala libur karena wabah corona," lanjutnya.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Harus Dijaga

Kevin Sanjaya / Marcus Fernaldi Gideon melawan Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan pada final ganda putera Indonesia Open 2019. The Minions menang mudah 2 gim dengan skor 21-19 21-16 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2019). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Saat ini ganda putra Indonesia punya tiga wakil di peringkat sepuluh besar dunia. Dua peringkat dunia tertinggi ditempati Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, disusul Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Sedangkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto ada di peringkat keenam. "Kalau dilihat dari performa, memang dua ganda putra kita khususnya Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan sedang di peak performance," jelas Herry IP.

"Mereka ada di rangking satu dan dua dunia dan ini sangat menguntungkan untuk pengundian di olimpiade," tambahnya.

Herry tak menampik bahwa program menuju olimpiade yang telah ia rencanakan harus disesuaikan lagi dengan situasi dan kondisi saat ini.

"Memang sudah disiapkan untuk peak-nya di bulan Juli ini, tapi keadaannya seperti ini. Saya rasa (keputusan olimpiade ditunda) kan demi kebaikan bersama," ujar Herry.

Berita Terkait