Virus Corona Bisa Tahan Berhari-hari di Benda Mati, Ini Ulasan Intensitas Paparannya

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 08 Apr 2020, 20:45 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Bola.com, Jakarta - Saat ini semakin banyak orang yang memilih tinggal di dalam rumah. Hal itu mereka lakukan untuk menghindari kontak dengan orang yang berpotensi terinfeksi virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Namun, baru-baru ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa RNA dari virus yang menyebabkan COVID-19 telah ditemukan di kapal Diamond Princess meski 17 hari sudah berlalu sejak para penumpang pergi. Jadi, virus tersebut berhasil bertahan selama 17 hari di atas permukaan benda mati.

Advertisement

Dalam artikel kali ini, akan diulas mengenai ketahanan virus penyebab COVID-19 dan sejauh mana paparannya sebelum ia benar-benar menginfeksi tubuh manusia.

RNA atau asam ribonukleat diketahui membawa informasi genetik virus. Melansir dari The Guardian, Dr. Julia Marcus, seorang ahli epidemiologi penyakit menular dan profesor di Harvard Medical School mengatakan, investigasi CDC terhadap kapal pesiar Diamond Princess menemukan bukti keberadaan RNA dalam kabin yang belum dibersihkan. Hal ini berarti ada bagian-bagian dari virus yang masih tersisa dan menempel di atas permukaan benda.

Virus corona membutuhkan banyak komponen lain agar tetap utuh dan dapat bekerja dengan maksimal. Penemuan RNA dalam jumlah sedikit ini tidak akan serta merta memunculkan COVID-19, karena dibutuhkan seluruh genom utuh untuk membangun COVID-19. Jadi, penemuan sepotong kecil RNA bukan berarti telah terjadi infeksi.

Video

2 dari 5 halaman

Lama Virus Corona Bertahan di Atas Permukaan Benda

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

The New England Journal of Medicine menerbitkan sebuah penelitian yang menguji berapa lama virus corona dapat bertahan dengan stabil pada berbagai jenis permukaan dalam pengaturan laboratorium yang terkontrol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan virus masih dapat dideteksi pada tembaga selama empat jam, pada kardus selama 24 jam, dan pada plastik dan baja selama 72 jam.

Namun, penting untuk dicatat bahwa jumlah virus menurun dengan cepat dari waktu ke waktu pada setiap permukaan benda tersebut dan risiko infeksi dari menyentuhnya mungkin akan berkurang juga seiring berjalannya waktu.

3 dari 5 halaman

Peluang Terinfeksi dengan Satu Partikel Virus Corona

Staf medis berpartisipasi dalam demo robot interaktif 'Zafi' di rumah sakit Stanley Medical di Chennai, 6 April 2020. Rumah sakit ini mengerahkan robot untuk melayani makanan dan obat-obatan bagi pasien Covid-19 dalam upaya meminimalkan tenaga medis tertular virus corona. (Arun SANKAR/AFP)

Dr Akiko Iwasaki, professor Imunologi di Yale University mengatakan Anda harus terpapar sejumlah partikel virus tertentu agar bisa terinfeksi. Jika Anda hanya menyentuh satu partikel virus di jari, kecil kemungkinan Anda akan terinfeksi.

Beberapa jenis virus memang ada yang sangat kuat, yang hanya membutuhkan 10 partikel untuk bisa menginfeksi manusia. Sementara, ada virus lain ada yang membutuhkan jutaan jutaan partikel untuk dapat berubah menjadi virus berbahaya.

Inilah yang terjadi dengan virus corona. Semakin sedikit jumlah partikel virus, semakin kecil kemungkinan Anda terinfeksi. Itu sebabnya jumlah keseluruhan virus di suatu permukaan penting adanya.

Dalam kasus corona, orang lebih mudah terinfeksi melalui kontak dekat/langsung dengan orang yang telah lebih dulu terinfeksi. Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi juga berpeluang terpapar, namun intensitasnya tidak setinggi penularan secara langsung.

Untuk itu, tetaplah berhati-hati terhadap apa yang Anda sentuh. Segera bersihkan tangan setelah bepergian atau menyentuh sesuatu. Misalnya, angkutan umum atau toko kelontong dan tempat-tempat di mana cenderung ada banyak orang.

"Virus ini cukup stabil pada bahan seperti plastik dan baja - mereka dapat bertahan selama beberapa hari. Jadi sangat mungkin bahwa seseorang yang positif corona tanpa sengaja menempelkan virus itu ke permukaan benda dan orang lain akan menyentuh benda itu lalu wajahnya," ujar Dr. Iwasaki.

4 dari 5 halaman

Risiko Terpapar Melalui Benda dari Luar Rumah

Petugas memeriksa alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Saat ini tentu banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa pesan-antar makanan maupun bahan-bahan kebutuhan sehari-hari lainnya. Mungkin ada yang bertanya-tanya, apakah ada risiko terinfeksi oleh barang-barang dari luar tersebut?

Dr. Marcus mengatakan risiko terinfeksi dari interaksi ini cenderung rendah. Tetapi, ada kemungkinan jika orang yang mengirim paket atau pesanan ke rumah Anda tersebut ternyata sakit, hal ini dapat menjadi rute transmisi.

Jadi sebaiknya, setiap kali Anda belanja atau membawa sesuatu dari luar masuk ke rumah Anda, segera cuci tangan setelah memegangnya.

"Stabilitas virus cukup bagus di kardus. Setelah Anda menerima paket-paket itu, buka segera dan cepat-cepat membuang kardusnya. Lalu cuci tangan Anda, dan cobalah untuk tidak menyentuh wajah terlebih dahulu," kata Dr. Marcus.

5 dari 5 halaman

Tips Untuk Membersihkan Permukaan Benda dari Virus Corona

Warga Iran terlihat memakai masker sebagai upaya perlindungan dari Virus Corona yang telah menyebar luas di negara tersebut. (AP/ Vahid Salemi)

Alangkah baiknya secara rutin Anda membersihkan semua permukaan yang berpotensi tinggi untuk disentuh. Permukaan benda-benda itu seperti misalnya, gagang pintu dan toilet.

Anda dapat menggunakan cairan pembersih rumah tangga yang biasa Anda pakai. Cairan-cairan tersebut cukup efektif, termasuk di antaranya larutan pemutih dan larutan yang mengandung alkohol 70%.

Jika seseorang dalam rumah tangga Anda telah didiagnosis menderita Covid-19, maka pembersihan dan disinfeksi menjadi jauh lebih penting dan harus dilakukan lebih sering. 

 

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari: Merdeka.com (Edelweis Lararenjana, published 8/4/2020)