Pemain Persita Mendapatkan Keringanan Latihan Selama Bulan Puasa

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 21 Apr 2020, 22:15 WIB
Pemain Persita Tangerang, Edo Febriansyah, melakukan selebrasi usai membobol gawang PSM Makassar pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Sport Center Tangerang, Jumat, (6/3/2020). Kedua tim bermain imbang 1-1. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro, memberikan keringan kepada pemainnya selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Widodo tak mewajibkan pemainnya untuk melaporkan aktivitas latihan setiap hari.

Widodo mengaku tak ingin mengganggu ibadah puasa Ramadan yang dijalani para pemain Persita Tangerang. Pelatih berusia 49 tahun itu yakin para pemainnya tetap akan menjaga kondisi.

Advertisement

"Kalau latihan lihat situasi saja. Kalau dipaksa melakukannya pada malam hari, bisa saja juga berhalangan. Apa mereka harus berkumpul dengan keluarga atau ibadah mungkin," kata Widodo.

"Jadi, untuk latihan mengkondisikan sendiri saja waktunya. Lihat kondisi masing-masing sempatnya kapan. Tidak mungkin juga saya memaksa," ujar mantan pelatih Bali United itu.

Sudah sebulan lebih Persita Tangerang meliburkan para pemainnya karena penghentian sementara kompetisi. Meskipun diliburkan, para pemain tetap mendapatkan tugas untuk berlatih secara mandiri.

Persita Tangerang menjadi satu dari tiga klub promosi di Shopee Liga 1 2020. Klub berjuluk Pendekar Cisadane itu belum pernah menang karena meraih dua kali imbang dan sekali kalah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Setuju Kompetisi Disetop

Pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro, saat melawan PSM Makassar pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Sport Center Tangerang, Jumat, (6/3/2020). Kedua tim bermain imbang 1-1. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Manajer Persita TangerangI Nyoman Suryanthara, sepakat dengan usul sejumlah klub mengenai nasib Shopee Liga 1 2020. Tim berjulukan Pendekar Cisadane ini setuju kompetisi lebih baik dibatalkan.

Madura United, Persela Lamongan, dan Bhayangkara FC telah melempar ide untuk meniadakan kompetisi tahun ini. Saran tersebut dilatarbelakangi karena pandemi virus corona yang tidak kunjung mereda.

"Sebenarnya memang kalau kompetisi mau disetop, itu akan lebih baik ya. Dibatalkan saja untuk kompetisi tahun ini," ujar I Nyoman Suryanthara.

"Jadi, daripada dipaksakan padahal kami semua juga tidak tahu bagaimana situasi ke depannya karena saat ini kondisinya sudah sangat luar biasa. Jadi, kami ketika kompetisi dimulai, butuh adaptasi lagi. Tim-tim pasti perlu persiapan lagi," tegas Nyoman.

Berita Terkait