Romantisme Rivalitas Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 22 Apr 2020, 19:30 WIB
Alex Ferguson dan Arsene Wenger. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Bola.com, Jakarta - Bicara persaingan antara Arsenal dengan Manchester United tak bisa lepas dengan dua sosok penting era 80-an akhir hingga sekarang, Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson.

Sir Alex sudah lebih dulu hadir di Liga Inggris ketimbang Arsene Wenger. Pria Skotlandia itu resmi melatih Manchester United pada 6 November 1986, sementara Wenger baru melatih Arsenal pada 1996.

Advertisement

Menariknya, Sir Alex Ferguson mengatakan bahwa pada masa kepemimpinannya lah rivalitas United dan Arsenal terbentuk. Ia mengatakan, semua itu bermula pada Januari 1987.

"Ada persaingan sengit ketika George Graham ada di sana dan saya baru saja turun," kata Sir Alex kepada The Times pada 2009.

"Arsenal telah menjalankan 22 pertandingan tak terkalahkan dan kemudian kami mengalahkan mereka di Old Trafford dan itu adalah salah satu pertandingan ketika Norman Whiteside melakukan sekitar 45 pelanggaran dan tidak pernah mendapat kartu kuning. Bagaimana dia lolos begitu saja, saya tidak pernah tahu," tambahnya.

Persaingan Manchester United dan Arsenal berlanjut sejak saat itu. Banyak insiden yang melibatkan fisik antarpemain, rivalitas kedua klub sebelum kehadiran Arsene Wenger pun dimulai.

 

Video

2 dari 5 halaman

Adu Jotos

George Graham mengenang kisah rivalitas Manchester United dan Arsenal. Senada dengan apa yang dikisahkan Sir Alex, menyangkut Norman Whiteside.

"Norman Whiteside ditendang membabibuta oleh David O'Leary," kata Graham kepada The Guardian.

"David Rocastle terprovokasi sehingga ia diusir wasit. Alex Ferguson dan asistennya, Archie Knox saat itu tepat di wajah kami dan saya berpikir, itu akan menjadi yang pertama dan terakhir kali mereka mengintimidasi kami. Kami tidak akan diganggu lagi," kenang mantan pemain Arsenal itu.

Pada 1990, kedua tim bertemu lagi di ajang Piala FA. Saat itu, Arsenal berhasil mengalahkan Manchester United. Namun, laga itu berbuntut panjang.

Nigel Winterburn mengejek Brian McClair karena gagal mengeksekusi penalti. Tak pelak, sebanyak 21 orang terlibat insiden perkelahian. FA lantas mengurangi poin Arsenal dan United.

"Mungkin itu berarti kita memenangkan perkelahian yang sebenarnya," ujar Perry Groves, saksi hidup adu jotos antara Arsenal dan Manchester United kepada talkSPORT.

 

 

3 dari 5 halaman

Era Premier League, Rivalitas Wenger dan Sir Alex Tercipta

Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger (Paul Ellis/AFP)

Sejatinya Sir Alex Ferguson sangat menghromati Arsene Wenger. Ini tertuang dalam buku autobiografinya yang dirilis pada 2013 silam.

"Saya tidak bisa untuk tidak bersifat kompetitif dengan Arsene. Dialah teman, sahabat, sekaligus rival saya selama 17 tahun," tulis Fergie, sapaan akrabnya.

Sebelum Wenger datang ke Premier League, Manchester United dominan dengan Sir Alex sebagai nahkoda tim. Itu semua berubah ketika Wenger datang sebagai juru taktik Arsenal.

Komentar pedas keluar dari Fergie ketika Wenger resmi diangkat sebagai manajer Arsenal.

"Banyak orang yang bilang kalau dia pintar karena bisa menguasai lima bahasa. Saya punya kenalan seorang anak dari Pantai Gading berusia 15 tahun yang bisa berbicara soal lima bahasa," ujar Fergie.

Keadaan menjadi tambah runyam buat Ferguson, sebab pada musim 1997-1998, Arsenal sanggup meraih juara Premier League dan Piala FA, sebuah prestasi yang sebelumnya hanya bisa digenggam oleh Ferguson.

Sejak 1997 hingga 2004, Arsenal dan Manchester United menjadi kekuatan di Premier League. Keduanya saling bergantian meraih juara.

 

4 dari 5 halaman

Pizzagate

Wayne Rooney memberi selamat kepada Ruud van Nistelrooy saat membantu Manchester United (MU) mengakhiri laju tidak terkalahkan Arsenal. (AFP/Magi Haroun)

Arsene Wenger, Arsenal, dan fans Arsenal tak akan bisa melupakan dua laga yang dimenangi Manchester United dengan skor telak, yakni 6-1 dan 8-2.

Sebaliknya, Wenger pernah memastikan gelar juara Premier League bersama Arsenal di Old Trafford, kandang Manchester United.

Lalu, rekor 49 laga tanpa kalah yang dipegang Arsenal, semua bermula ketika bersua United pada 2003-2004. Hingga akhirnya, The Gunners sukses meraih juara.

Menariknya, rekor tersebut disetop oleh Manchester United yang menang dengan skor 2-0. Lahirlah insiden Pizzagate.

Masih dalam buku autobiografinya, Sir Alex menyinggung soal insiden pelemparan pizza. Sir Alex sebenarnya tidak tahu betul siapa yang melempar pizza di lorong pemain usai laga Arsenal vs Manchester United pada 2004 silam.

Setelah 13 tahun berlalu, akhirnya mantan gelandang Barcelona, Cesc Fabregas, mengakui bahwa ialah yang melempar pizza ke arah manajer asal Skotlandia tersebut.

"Setelah pertandingan saya mendengar suara dan saya berpikir ada sesuatu yang terjadi. Jadi saya pergi sambil membawa sepotong pizza dan saya melihat Sol Campbell, Rio Ferdinand, dan Martin Keown. Semua orang saat itu saling mendorong satu sama lain," ujar Cesc dikutip dari Daily Mail.

"Saya meminta maaf kepada Sir Alex. Saya benar-benar tidak sengaja untuk melakukan itu," sambing Cesc.

 

5 dari 5 halaman

Romantis

Wenger Ferguson

Seperti disebutkan sebelumnya, Sir Alex sebetulnya menghormati Wenger. Rivalitas keduanya perlahan mereda di tengah persaingan ketat United dan Arsenal.

Semifinal Liga Champions 2008-2009, Fergie mengajak Wenger 'berdamai' dengan acara minum-minum. Momen ini menjadi perhatian publik Inggris.

"Saya suka tim yang diracik Arsene. Ada tantangan istimewa yang membuat saya harus berpikir selama berjam-jam. Mereka akan selalu tampil baik ketika bertanding di Old Trafford. Banyak yang bilang kalau permainan Arsenal meniru Barcelona, tetapi bagi saya Barcelona yang justru meniru Arsenal," kata Ferguson.

Puncaknya, pada Premier League 2017-2018, tepatnya pekan 35, saat Arsenal menyambangi Old Trafford, seluruh penonton Manchester United memberikan tepuk tangan riuh kepada Sang Profesor.

Itu adalah musim terakhir Wenger membesut Arsenal. Semua orang di Old Trafford, termasuk Jose Mourinho, memberikan apresiasi kepada Wenger. Bahkan, Sir Alex Ferguson mendatangi langsung sahabat dan musuhnya itu.

Sir Alex memberian kado kepada Wenger sebagai kenang-kenangan.

"Sangat menyenangkan, ini berkelas dan saya menikmatinya. Saya sudah sering datang ke sini dan di kesempatan berikutnya, orang lain yang akan ke sini dan bakal mendapatkan sambutan penuh aroma persaingan," ujar Arsene Wenger seperti dinukil dari Goal International.