Pertandingan Persipura Vs PSM Selalu Spesial Buat Muhammad Tahir

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 01 Mei 2020, 21:00 WIB
Gelandang Persipura, Muhammad Tahir, mengontrol bola saat melawan Bhayangkara FC pada laga Liga 1 Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (9/9/2017). Bhayangkara FC menang 2-1 atas Persipura. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Gelandang Persipura Jayapura, Muhammad Tahir, mengaku laga timnya melawan PSM Makassar di Liga 1 selalu spesial. Hal itu karena Tahir harus menghadapi tim kota kelahiran sang orang tua.

Muhammad Tahir lahir di Jayapura pada 4 Januari 1994. Meskipun lahir di Jayapura, pemilik nomor punggung 32 itu bukan asli Papua.

Advertisement

Tahir merupakan pemain keturunan Makassar. Orang tua Tahir pindah ke Papua ketika mengikuti program transmigrasi pemerintah pada 1980-an.

"Pertandingan paling berkesan adalah sewaktu menghadapi PSM Makassar. Saya lahir di Jayapura, sedangkan orang tua saya di Makassar," kata Muhammad Tahir dalam akun Youtube Persipura.

Meskipun demikian, Muhammad Tahir mengaku selalu profesional ketika menghadapi PSM. Sebagai pemain kelahiran Jayapura, Tahir tentu tak ingin tim kota kelahirannya menelan hasil negatif.

"Pertandingan itu sangat berkesan karena saya harus bermain secara profesional. Namun, saya juga harus membela tim kota kelahiran saya yaitu Persipura Jayapura," ujar pemain berusia 26 tahun itu.

Muhammad Tahir bergabung dengan Persipura Jayapura pada 2016. Sampai saat ini, pemain yang berperan sebagai gelandang itu sudah tampil sebanyak 86 laga bersama klub berjuluk Mutiara Hitam tersebut.

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Mengidolai Boaz Solossa

Pemain Persipura Jayapura, Boaz Solossa saat bersama timnya melawan Persija Jakarta pada Liga 1 2017 di Stadion Patriot, Bekasi, (8/7/2017). Persija bermain imbang 1-1. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Muhammad Tahir mengaku mengidolai sosok Boaz Solossa. Hal itu terasa wajar mengingat pemain yang akrab disapa Bochi itu sudah menjadi legenda hidup dari Persipura Jayapura.

"Saya mengidolai Boaz Solossa dan menjadikannya panutan. Selain itu, saya juga menjadikan Ricardo Salampessy, Ian Louis Kabes, dan Yustinus Pae sebagai panutan," tegas Tahir.

Sumber: Youtube Persipura

Berita Terkait