Pesona Nadeo Argawinata, Kiper Masa Depan Timnas Indonesia yang Telat Mengorbit

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 06 Mei 2020, 07:30 WIB
Timnas Indonesia - Nadeo Argawinata (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Nadeo Argawinata punya segalanya untuk menjadi kiper hebat. Nadeo punya tinggi badan ideal dan masih berusia 23 tahun. Dengan begitu, kemampuannya masih terus bisa berkembang.

Sebagai kiper muda, Nadeo Argawinata malah telat mengorbit. Tiga tahun lalu, nama penjaga gawang kelahiran Kediri, Jawa Timur ini masih kalah terkenal dibanding kiper-kiper seangkatannya.

Advertisement

Saat itu, publik hanya mengetahui Satria Tama, Kurniawan Kartika Ajie, dan Muhammad Diky Indrayana sebagai kiper masa depan Timnas Indonesia. Maklum, ketiganya sering dipanggil ke tim Garuda semasa itu.

Nadeo juga kalah populer dibanding Awan Setho Raharjo, eks kiper Timnas Indonesia U-19 dan U-23 yang juga meramaikan persaingan di timnas senior. Padahal, keduanya berusia sama.

Perlu waktu beberapa tahun bagi Nadeo Argawinata mencuri perhatian masyarakat. Dimulai ketika namanya diplot sebagai kiper utama Borneo FC setelah kepergian Muhammad Ridho Djazulie ke Madura United pada awal 2019.

Video

2 dari 4 halaman

Menembus Timnas Indonesia U-19

Kiper Timnas Indonesia U-22, Nadeo Argawinata, memberikan instruksi saat melawan Singapura U-22 pada laga SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Kamis (28/11). Indonesia menang 2-0 atas Singapura. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bakat Nadeo Argawinata dicium oleh pelatih Timnas Indonesia U-19 pada 2015, Fakhri Husaini. Ia melihat sang kiper punya potensi setelah memebla Sekolah Sepak Bola (SSB) Kota Kediri di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur di Banyuwangi pada 2014.

Namun, kariernya bersama Timnas Indonesia U-19 tidak berlangsung lama karena sanksi FIFA membuat timnas seluruh kelompok umur tidak bisa berkecimpung di turnamen internasional.

Dari situ, Nadeo mengikuti seleksi seleksi bersama Borneo FC pada 2016 dan berhasil mendapatkan kontrak profesional pertamanya. Sang kiper perlu menunggu waktu hingga tiga tahun sebelum merebut posisi inti.

Penampilan cemerlang Ridho pada periode 2017 membuat Nadeo banyak menganggur di bangku cadangan. Baru pada 2018, ia mulai diberikan kepercayaan ketika Ridho bergulat dengan cedera dan sibuk bersama Timnas Indonesia.

Saat Ridho hengkang ke Madura United, Nadeo dihadiahi promosi status. Tak lagi menjadi pelapis, ia kini orang yang bertanggung jawab penuh di bawah mistar gawang Borneo FC.

3 dari 4 halaman

Dilirik Timnas Indonesia U-23

Kiper Timnas Indonesia U-22, Nadeo Argawinata, merapihkan sarung tangan saat melawan Singapura U-22 pada laga SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Kamis (28/11). Indonesia menang 2-0 atas Singapura. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Mulai konsisten dengan menit bermain di Borneo FC, Nadeo berhasil mencuri perhatian pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri pada 2019.

Dia gagal menembus skuat Timnas Indonesia U-22 saat menjuarai Piala AFF U-22 2019. Ketika itu, ia kalah bersaing dengan kiper Barito Putera, Muhammad Riyandi untuk melengkapi tiga slot penjaga gawang yang diisi Awan Setho dan Satria Tama.

"Riyandi punya pengalaman internasional yang banyak, itu alasan saya, mereka semua imbang. Mereka penjaga gawang yang punya masa depan bagus. Itu saja," kata Indra Sjafri.

Aksinya bersama Borneo FC di Shopee Liga 1 musim lalu dipantau oleh Indra Sjafri. Tak lagi mengandalkan Awan Setho dan Satria Tama, Indra Sjafri kini memercayai Nadeo.

Nadeo menjawabnya dengan penampilan cemerlang selama babak penyisihan SEA Games 2019. Dia hanya kebobolan dua gol dari lima laga. Namun, penampilannya mulai menurun memasuki babak semifinal dan final.

Nadeo total kebobolan lima gol dari dua pertandingan, dengan rincian dua dari Myanmar dan tiga dari Vietnam.

4 dari 4 halaman

Pindah ke Bali United

Kiper Timnas Indonesia U-22, Nadeo Argawinata, menangkap bola saat melawan Thailand U-22 pada laga SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (26/11). Indonesia menang 2-0 atas Thailand. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Keputusan berani dan mengejutkan diambil Nadeo untuk musim ini. Dia memilih untuk menerima pinangan Bali United ketimbang bertahan di Borneo FC.

Di Bali United, Nadeo tak akan mendapatkan jaminan starter. Pasalnya, tim berjulukan Serdadu Tridatu itu masih memiliki Wawan Hendrawan.

Wawan tidak tergantikan dari pos penjaga gawang dalam tiga musim terakhir. Dia adalah pilar penting Serdadu Tridatu saat menjuarai Liga 1 musim lalu.

Bali United perlu merogoh kocek transfer untuk mendatangkan Nadeo. Sebab, sang kiper masih memiliki kontrak di Borneo FC.

"Tawaran dari Bali United menunjukkan keseriusan mereka meminang Nadeo. Bali United melakukan transfer seperti normalnya klub profesional," ujar Presiden Borneo FC, Nabil Husein.

"Mereka membayar sejumlah biaya transfer kepada kami untuk bisa mendapatkan Nadeo. Lama kami pertimbangkan, tetapi kami percaya Nadeo bisa berkembang di Bali united. Itu karena Bali United akan tampil pada kompetisi level Internasional dan itu sangat bagus untuk Nadeo. Jadi kami pun sepakat untuk melepasnya," tutur Nabil.

Hingga pekan ketiga Shopee Liga 1, status Nadeo masih deputi Wawan. Ia masih nihil bermain. Namun di Piala AFC 2020, Nadeo telah mencatatkan tiga penampilan.

Berita Terkait