Kiprah Pemain Brasil di PSM: Luciano Leandro 3 Musim, Carlos de Mello Tersukses

oleh Abdi Satria diperbarui 09 Jun 2020, 13:15 WIB
PSM Makassar Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Makassar - Sejak membuka kran pemain asing pada Liga Indonesia 1996-1996, PSM Makassar lekat dengan pemain asal Amerika Latin. Khususnya dari Brasil. Dari 17 pemain dari kawasan itu, sembilan diantaranya berasal negeri Samba.

Mereka adalah Marcio Novo, Luciano Leandro, Jacksen Tiago, Carlos de Mello, Cristiano, Alex Silva, Daniel Baroni, Luiz Ricardo dan Giancarlo Rodriguez.

Advertisement

Trio Marcio Novo, Luciano Leandro dan Jacksen Tiago malah jadi pembuka pintu masuk buat puluhan pemain asing yang pernah mendapat kesempatan berkostum Juku Eja.Prestasi trio ini terbilang baik dengan membawa PSM menembus final Liga Indonesia 1995-1996.

Juku Eja gagal meraih trofi juara setelah dikalahkan Mastrans Bandung Raya di laga final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.Novo dan Jacksen hanya semusim bersama PSM.

Novo kembali ke Brasil, sedang Jacksen memilih menerima tawaran Persebaya Surabaya. Keduanya sempat membela Juku Eja di Piala Winners Asia 1996. Sedangkan Luciano yang menjelma jadi idola suporter PSM bertahan tiga musim. Tambahan durasi musim di PSM tak membuat Luciano mampu mempersembahkan gelar.

Pada Liga Indonesia 1997-1998, Luciano dan PSM sempat mencuat dengan memimpin klasemen Wilayah Timur. Sayangnya, kompetisi terhenti karena krisis politik dan ekonomi yang melanda tanah air saat itu.

Video

2 dari 3 halaman

Pemain Terbaik

Luciano Leandro saat bermain di PSM. (Bola.com/Dok. Pribadi)

Sebelumnya, jelang kompetisi, Luciano jadi pemain terbaik di Piala Bangabandhu 1997, Bangladesh meski hanya mampu membawa PSM menembus final sebelum takluk ditangan Timnas Malaysia 2-1.S

eperti Jacksen yang meraih gelar perdananya di Liga Indonesia bersama Persebaya setelah hengkang dari PSM, Luciano juga meraih trofi juara saat berkostum Persija Jakarta. Menariknya, keduanya jadi penghambat ambisi juara Juku Eja.

Pada musim 1996-1997, Jacksen mencetak satu dari tiga gol Persebaya untuk menekuk PSM 3-2 di semifinal. Sedang Luciano jadi ruh permainan Persija saat mengalahkan PSM 3-2 di laga final musim 2000-2001.

Rekan senegara mereka, Carlos de Mello justru bernasib baik kala membela PSM. Dua musim berkostum PSM, Carlos membawa Juku Eja meraih trofi juara Liga Indonesia 1999-2000 dan runner-up pada musim berikutnya. Gelandang elegan ini juga jadi bagian penting PSM saat meraih tiket 8 Besar Liga Champions Asia 2001. 

"Di mata kami, Luciano, Jacksen dan Carlos berkontribusi besar buat PSM. Meski secara pribadi, saya lebih memilih Luciano sebagai pemain asing terbaik yang pernah dimiliki PSM," kata Sadat Sukma, Sekjen Red Gank, kelompok suporter PSM kepada Bola.com, Senin (8/6/2020).

 

 

3 dari 3 halaman

Nasib Apes Luiz Ricardo

Luiz Ricard, kariernya di PSM Makassar singkat karena cedera. (Bola.com/Abdi Satria)

Pada Liga Indonesia 1999-2000, PSM juga diperkuat pemain Brasil selain Carlos yakni Cristiano. Namun, pamornya kalah dari duet penyerang lokal, Kurniawan Dwi Yulianto-Miro Baldo Banto.

Malah, pada laga final menghadapi PKT Bontang, justru Rahman Usman yang dimasukkan pelatih Syamsuddin Umar saat Bento ditarik keluar pada babak pertama. Setelah era Carlos de Mello. tak ada lagi pemain asal Brasil yang mencetak prestasi bersama PSM.

Pada Liga Super Indonesia 2009-2010, PSM sempat berharap banyak pada Daniel Barino, gelandang yang didatangkan tanpa proses seleksi. Pemain yang pernah memperkuat klub Brasil, Atletico Mineiro ini gagal beradaptasi dengan atmosfer kompetisi Indonesia. Alhasil, Baroni hanya bertahan setengah musim di PSM.

Nasib sama juga dialami oleh Alex Silva yang pernah masuk skuat tim nasional Brasil U-20. Alex dibawa oleh Luciano Leandro yang diplot sebagai pelatih PSM di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Pada awal kompetisi, Alex sebenarnya tampil baik untuk ukuran pemain yang baru pertama kali datang ke Indonesia.

Tapi, sejalan dengan pergantian pelatih dari Luciano ke Robert Alberts, Alex pun dilepas. Ia hanya bertahan satu putaran di ajang TSC 2016.

Masih pada ajang sama, di putaran kedua, PSM merekrut striker berpostur tinggi besar, Luiz Ricardo. Ia sempat membuat suporter PSM berharap banyak kepadanya.

Dari tiga laga awal, ia mencetak empat gol. Namun, tekel horor stoper Perseru Serui, Boman Aime mengawali nasib apes Ricardo. Ia harus pulang ke Brasil untuk memulihkan cedera tulang kakinya yang retak.

Setelah berobat selama dua bulan, Ricardo kembali ke PSM. Namun, ketajamannya menurun tajam. Pelatih PSM saat itu, Robert Alberts pun tak merekomendasinya untuk masuk skuat Juku Eja pada Liga 1 2017.

Di Liga 1 2020, PSM kembali memakai jasa pemain asing asal Brasil yakni Giancarlo Rodriguez yang direkomendasi oleh pelatih PSM, Bojan Hodak. Kualitas Giancarlo belum teruji betul menyusul terhentinya kompetisi karena pandemi COVID-19. Pencapaian sementara Rodriguez adalah mencetak masing-masing satu gol di Liga 1 2020 dan penyisihan grup Piala AFC 2020.

Berita Terkait