5 Pemain Keturunan Indonesia yang Kinclong di Eropa Bisa Diberdayakan Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2021

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 21 Jul 2020, 03:54 WIB
Jack Brown dan Paul Aro. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19, yang kelak akan berganti menjadi Timnas Indonesia U-20, akan memikul ekspektasi tinggi di Piala Dunia U-20 2021. Armada Shin Tae-yong ini diminta untuk dapat lolos dari babak penyisihan.

Target dari pemerintah tersebut tidak akan mudah digapai. Selain minim pengalaman di kancah Piala Dunia U-20, Timnas Indonesia U-20 juga akan bersaing dengan negara-negara kuat di seantero dunia.

Advertisement

PSSI mengakalinya dengan mematangkan 'Cara-cara luar biasa untuk meraih sukses prestasi di Piala Dunia U-20 2021'.

Cara-cara luar biasa yang dimaksud PSSI adalah dengan menaturalisasi pemain berdarah Indonesia. Dengan begitu, Timnas Indonesia U-20 akan ketambahan personil yang diyakini potensial.

"Kita akan melakukan 'Cara-cara luar biasa' untuk meraih sukses prestasi di Piala Dunia U-20 2021. Termasuk dimungkinkan melakukan naturalisasi pemain di usia emas sebagai pesepak bola," tulis rencana PSSI.

Ada lima pemain keturunan yang bisa diberdayakan PSSI untuk dipanggil membela Timnas Indonesia. Berikut rangkumannya:

Video

2 dari 6 halaman

Paul Aro

Nyoman Paul Fernando Aro, bek kelahiran Indonesia yang menimba ilmu di Swedia bersama Skovde AIK U-19. (Paul Aro).

Lahir di Jakarta, besar di Singaraja, Bali, punya Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia, menetap di Swedia, dan memegang paspor Finlandia. Ringkasan riwayat hidup tersebut milik Paul Aro.

Nama lengkapnya adalah Nyoman Paul Fernando Aro. Dia merupakan pemuda kelahiran Jakarta, 23 Juni 2001. Saat ini, dia menetap di Swedia setelah meninggalkan Indonesia pada 2016.

Setelah lahir di Jakarta, Paul Aro beserta keluarganya pindah ke Singaraja, Bali. Ibunya adalah wanita asli sana. Dia tinggal di Bali hingga berusia 15 tahun sebelum sang ayah mengajaknya ke Swedia.

Di Swedia, Paul Aro menimba ilmu sebagai pesepak bola sementara ayahnya, bekerja di sana. Untuk menyalurkan hobinya bermain si kulit bundar, dia bergabung dengan klub lokal, Skovde AIK U-19.

Skovde AIK U-19 merupakan peserta Divisi 1 - Sodra, strata kedua kompetisi U-19 di Swedia.

Sosok Paul Aro mulai tenar tatkala diwawancarai oleh talenta Indonesia lainnya yang menimba ilmu di Eropa, Yussa Nugraha. Dalam bincang-bincang santai di YouTube itu, dia mengaku dihubungi oleh asisten pelatih Timnas Indonesia U-19, Nova Arianto.

Sontak, pengakuan Paul Aro cukup mengagetkan. Dia mengatakan didekati oleh Nova dalam rangka persiapan Timnas Indonesia U-19, yang kelak akan berganti nama menjadi U-20, untuk Piala Dunia U-20 2021.

Usut punya usut, Paul Aro ternyata merupakan warga negara Finlandia, mengikuti langkah ayahnya. Namun, dia juga mengaku mempunyai KTP Indonesia.

Nah lho. Padahal, hukum di Indonesia tidak mengenal kewarganegaraan ganda atau bipartide. Makin membingungkan karena Paul Aro mengatakan bahwa ia berstatus warga negara Finlandia dan Indonesia.

"Saya sebenarnya masih warga negara Finlandia dan Indonesia. Kenapa? Karena ayah saya lahir di Finlandia, tapi hidup di Swedia. Namun, saya punya KTP, SIM, dan paspor Indonesia," kata Paul Aro kepada Bola.com.

Dalam waktu dekat, Paul Aro berencana untuk menanggalkan paspor Finlandia-nya demi memuluskan hasratnya berseragam Timnas Indonesia U-20 untuk Piala Dunia U-20 2021.

"Seperti yang saya bilang, saya lahir di Indonesia, besar di Indonesia, jadi saya sudah berencana untuk mengembalikan paspor Finlandia dan menjadi Warga Negara Indonesia seutuhnya," imbuh Paul Aro.

"Paspor Finlandia saya sudah dari dulu. Tapi saya sudah bilang ke duta besar Finlandia bahwa saya ingin mengembalikan paspor Finlandia demi memilih menjadi Warga Negara Indonesia. Jadi paspor Finlandia sudah dari dulu, bukan karena saya tinggal di Swedia," jelas pemain berposisi bek tengah tersebut.

3 dari 6 halaman

Jack Brown

Pemain Timnas Indonesia U-19, Jack Brown, saat mengikuti internal games di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Rabu (15/1). Sebanyak 53 pemain mengikuti seleksi untuk memperkuat skuat utama Timnas Indonesia U-19. (Bola.com/Yoppy Renato)

Kans untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-20 masih terbuka bagi Jack Brown.

Jack Brown adalah pemuda keturunan Indonesia yang berdarah Inggris. Gelandang berusia 18 tahun itu saat ini berstatus sebagai pemain Lincoln City U-18, klub di Negeri Ratu Elizabeth.

Jack Brown sebenarnya bukan nama baru di Timnas Indonesia U-19. Pada awal tahun ini, saudara laki-laki dari George Brown itu pernah dipanggil oleh Shin Tae-yong untuk TC pada Januari 2020.

"Coach Shin Tae-yong dan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri sudah melihat mereka dan mereka menyadari bahwa waktu seleksi dulu yang diberikan kepada Jack Brown sangat terbatas," kata agen Jack Brown Yahya Yusro dalam wawancara di Jebreeet Media TV.

4 dari 6 halaman

Stefan Antonic

Dejan Antonic, ayah dari Stefan Antonic. (Bola.com/Aditya Wany)

Stefan Antonic adalah anak dari pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic. Saat ini, ia memperkuat klub Hong Kong, Kitchee FC U-18.

Stefan berposisi sebagai bek tengah. Ia sebelumnya pernah mendapatkan panggilan dari pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, untuk pemusatan latihan (training centre), Maret 2020.

Namun, TC Timnas Indonesia U-19 tersebut tidak jadi digelar dan Stefan urung memenuhi panggilan.

Stefan lahir di Hong Kong pada 6 Februari 2001 kala Dejan Antonic masih aktif bermain di negara tersebut. Kemungkinan, untuk memperkuat Timnas Indonesia U-20, pemain berusia 19 tahun itu harus dinaturalisasi.

5 dari 6 halaman

Joseph Simatupang

Bocah Indonesia keturunan Batak, Joseph Simatupang Ferguson, mendapatkan kontrak untuk bermain di Blackburn Rovers U-18. (Instagram/@josephsimatupangferguson)

Joseph Simatupang Ferguson adalah pemain muda berdarah Indonesia lainnya yang berkiprah di Inggris. Bek berusia 17 tahun itu memperkuat Blackburn Rovers U-18.

Sejak usia 11 tahun, Jopseph telah menimba ilmu di Blackburn Rovers. Darah Indonesia mengalir dari ibunya yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat.

Joseph terbiasa berperan sebagai bek kanan. Dengan modal pengalaman menimba ilmu di Inggris, kualitasnya akan bermanfaat untuk Timnas Indonesia U-20.

"Tentu saja bermain di tim nasional, khususnya Indonesia, karena mamaku juga berasal dari Indonesia, dan aku juga sering ke Indonesia. Tentu akan jadi hal yang hebat jika itu terjadi. Tentu saya tertarik, tapi saya tidak tahu, saya akan lihat apa yang terjadi," kata Joseph dinukil dari wawancaranya dengan channel YouTube Yussa Nugraha.

6 dari 6 halaman

Dayen Gentenaar

Dayen Gentenaar sudah terang-terangan ingin membela Timnas Indonesia U-20. Kiper berusia 19 tahun tersebut saat ini berseragam tim reserve Al Wahda, klub asal Uni Emirat Arab (UEA).

Dayen menerangkan, darah Indonesia mengalir dari ayahnya yang lahir di Bandung, Jawa Barat.

Namun, keinginan Dayen masih bertepuk sebelah tangan. Alumnus AFC Amsterdam U-18 ini belum dilirik oleh Timnas Indonesia U-20.

"Saya belum dapat undangan seleksi Timnas Indonesia U-20 tapi saya dengar kalau mereka mencari pemain-pemain untuk Piala Dunia U-20. Tapi, saya dengar itu dari mulut ke mulut. Dan juga untuk naturalisasi, saya ingin itu," ujar Dayen disadur dari YouTube Yussa Nugraha.

Dayen lahir di Nijmegen, Belanda, dari seorang ayah yang merupakan pensiunan penjaga gawang, Dennis Gentenaar. Semasa masih aktif bermain, eks kiper berusia 44 tahun itu pernah membela Borussia Dortmund dan Ajax Amsterdam.