Parade 10 Pemain yang Disia-siakan Manchester United Kemudian Berkilau di Klub Barunya: Jadi Penyesalan Terdalam Setan Merah!

oleh Ario Yosia diperbarui 23 Jul 2020, 10:10 WIB
Suasana di luar kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Bola.com, Jakarta - Manchester United memiliki sejarah merekrut pemain yang mempunyai kualitas hebat. Pemain-pemain itu kemudian berhasil mengantarkan Setan Merah meraih banyak kesuksesan.

Beberapa di antara cerita kesuksesan pembelian pemain Manchester United antara lain transfer Cristiano Ronaldo, Eric Cantona, Wayne Rooney, hingga Nemanja Vidic.

Advertisement

Manchester United mampu mengubah Cristiano Ronaldo yang masih mentah menjadi superstar sepak bola dunia saat hengkang ke Real Madrid pada 2009.

Namun, ada kalanya manuver transfer Manchester United berujung dengan sia-sia. Beberapa pemain malah tenggelam saat mengenakan jersey Setan Merah.

Menariknya, beberapa pemain yang melempem di Manchester United malah bisa bersinar setelah hengkang ke klub lain. Siapa saja mereka?

Berikut delapan pemain yang terbenam di Manchester United dan bisa membukukan penampilan gemilang setelah pindah klub, seperti dilansir Planet Football.

Video

2 dari 11 halaman

Radamel Falcao

Penyerang AS Monaco, Radamel Falcao melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Manchester City pada Leg pertama 16 besar Liga Champions di stadion Etihad, Inggris (22/2). Falcao mencetak dua gol di pertandingan ini. (AFP Photo / Oli Scarff)

Pemain asal Kolombia tersebut tampak seperti salah satu striker paling mematikan di Eropa saat bermain di Porto, Atletico Madrid, dan awal-awal di Monaco. Tapi, ketika didatangkan Louis van Gaal ke Manchester United dengan status pinjaman pada September 2014, dia seperti kehilangan sihirnya. Kariernya di MU makin tenggelam karena cedera ACL yang membuat Falcao menepi enam bulan.

Dia hanya mencetak empat gol dalam 26 laga untuk Setan Merah. Falcao akhirnya hengkang dari Old Trafford untuk menjalani masa peminjaman di Chelsea pada 2015-2016.

Secara mengejutkan, Radamel Falco berhasil melakukan comeback setelah kembali lagi ke Monaco pada 2016. Ia mencetak 70 gol selama tiga musim untuk Monaco. Dia menjadi bagian pemain kunci Monaco yang mengalahkan PSG dalam pacuan juara Ligue 1 2016-2017, mencapai semifinal Liga Champions, serta mendepak Manchester City dari kompetisi elite Eropa itu.

3 dari 11 halaman

Angel Di Maria

Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Angel Di Maria, tampak kecewa usai gagal membobol gawang Atletico Madrid pada laga ICC 2018 di Stadion Nasional Singapura, Senin (30/7/2018). PSG menang 3-2 atas Atletico Madrid. (AFP/Roslan Rahman)

Ketika Angel Di Maria menjebol gawang Kasper Schmeichel dengan gol indah pada pekan-pekan pertama kariernya di Manchester United di musim 2014-2015, sepertinya klub itu telah menemukan bintang yang diperlukan untuk bangkit setelah Sir Alex Ferguson pensiun.

Apalagi saat datang Di Maria bermodal penghargaan man of the match pada kemenangan Real Madrid di final Liga Champions. Namun, masa bulan madu pemain Argentina itu di Old Trafford tak bertahan lama.

Kiprah Angel Di Maria selama satu musim di Old Trafford benar-benar layak dilupakan. Ia juga tak pernah benar-benar bisa beradaptasi di Manchester.

Angel Di Maria akhirnya hengkang ke PSG. Di klub tersebut, ia menemukan lagi sentuhan apiknya.

4 dari 11 halaman

Wilfried Zaha

Bek Manchester United, Victor Lindelof, berebut bola dengan striker Crystal Palace, Wilfried Zaha, pada laga lanjutan Premier League di Selhurst Park, Jumat (17/7/2020) dini hari WIB. Manchester United menang 2-0 atas Crystal Palace. (AFP/Peter Cziborra/pool)

Sejak dilabeli sebagai salah satu talenta muda menjanjikan saat masih di Crystal Palace, Zaha menjadi incaran Sir Alex Ferguson.

Tapi, transfer tersebut baru terwujud pada musim panas 2013 setelah Ferguson lengser dan digantikan David Moyes. Namun, Zaha gagal beradaptasi di Old Trafford dan hanya mencatatkan empat penampilan bersama Setan Merah.

Zaha akhirnya kembali dijual ke Crystal Palace. Sejak itu dia menjelma menjadi salah satu penyerang bertipe main melebar yang menjanjikan dan diminati beberapa klub besar.

5 dari 11 halaman

Gerard Pique

Pemain Barcelona, Lionel Messi dan Gerard Pique, tampak kecewa usai dikalahkan Osasuna pada laga lanjutan La Liga pekan ke-37 di Camp Nou, Jumat (17/7/2020) dini hari WIB. Barcelona kalah 1-2 atas Osasuna. (AFP/Lluis Gene)

Gerard Pique masih belia ketika Manchester United menjuarai Premier League dan Liga Champions pada musim 2007-2008. Dia belum banyak mendapatkan menit bermain karena kalah bersaing dengan duet Nemanja Vidic-Rio Ferdinand.

Pep Guardiola akhirnya kembali memboyong pemain jebolan La Masia itu ke Barcelona pada 2008. Sejak itu peruntungan Pique berubah drastis.

Dia berhasil memenangi Piala Dunia dan Piala Eropa bersama Timnas Spanyol, menjuarai Liga Champions tiga kali, delapan kali jadi kampiun La Liga, dan merengkuh enam trofi Copa del Rey.

6 dari 11 halaman

Tim Howard

Pemain Manchester City, Sergio Aguero (kanan) melakukan tembakan saat dihadang kiper Everton Tim Howard pada lanjutan Liga Premier Inggris di Stadion Etihad, Manchester, Kamis (14/1/2016) dini hari WIB. (AFP Photo/Oli Scarff)

Tim Howard bermain reguler untuk Manchester United pada musim 2003-2004. Saat itu adalah masa setelah Fabian Barthez dan sebelum Edwin van der Sar.

Penjaga gawang dari Amerika Serikat itu tidak menjalani karier yang penuh bencana di Old Trafford. Setidaknya ia memenangi satu trofi Piala FA tahun itu.

Tapi, setelah pindah ke Everton barulah Tim Horward menemukan kesuksesan karier. Dia menghabiskan sembilan musim bersama The Toffees dan membukukan 400 laga.

7 dari 11 halaman

Danny Drinkwater

Pemain Arsenal, Alex Iwobi mengendalikan bola di depan pemain Chelsea, Danny Drinkwater pada laga semifinal pertama Piala Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, Rabu (10/1). Chelsea dan Arsenal bermain imbang tanpa gol. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Danny Drinkwater tak pernah mencatatkan penampilan di tim senior Manchester United sebelum hengkang ke Leicester City pada 2012.

Meskipun tak melakukan banyak aksi yang mengagumkan selama 18 bulan, ia berhasil menenangi titel Premier League bersama Leicester City.

8 dari 11 halaman

Diego Forlan

Diego Forlan, pemain terbaik Piala Dunia 2010 itu memutuskan untuk gantung sepatu di tahun 2019. Striker tertajam yang pernah dimiliki Uruguay ini pensiun di usia 40 tahun. (AFP/Javier Soriano)

Diego Forlan, yang telah pensiun pada usia 40 tahun, membukukan karier yang gemilang setelah meninggalkan Old Trafford. Padahal dalam 63 penampilan bersama Setan Merah di Premier League ia hanya membukukan 10 gol.

Forlan menjelma menjadi legenda untuk Villarreal dan Atletico Madrid. Total, Forlan menyumbangkan 128 gol selama tujuh musim merumput di La Liga, serta memenangi Sepatu Emas Eropa dua kali.

Rekornya bersama Timnas Uruguay juga tidak buruk. Forlan memenangi Copa America 2011 dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia 2010.

9 dari 11 halaman

Tom Heaton

Penjaga gawang Burnley asal Inggris, Tom Heaton. (AFP/Oli Scarff)

Tom Heaton terus menjalani masa peminjaman dari satu klub lain selama delapan musim di Manchester United (2002-2010). Dia bahkan tak mencicipi bermain di level senior untuk Setan Merah.

Sejak meninggalkan Old Trafford dia mendapatkan tujuh caps bersama Timnas Inggris dan menjadi kiper tangguh di Burnley, serta sekarang di Aston Villa.

10 dari 11 halaman

Chris Smalling

Pemain AS Roma, Chris Smalling, dan striker Inter Milan, Romelu Lukaku. (AFP/Miguel Medina)

Pemain 30 tahun itu bergabung dengan AS Roma dengan status pinjaman musim panas lalu dan telah tampil mengesankan di klub raksasa Italia itu selama tersebut sepanjang Serie musim 2019-20. Ia tampil 28 kali di semua kompetisi.

Mantan didikan akademi Fulham ini telah membuat 323 penampilan untuk United di semua kompetisi, memenangkan dua gelar Premier League, satu Piala FA, satu Piala Liga, dan Liga Europa. Sebuah rekor yang tak buruk semestinya.

11 dari 11 halaman

Romelu Lukaku

Striker Inter Milan Romelu Lukaku berjibaku dengan bek AS Roma Chris Smalling pada laga Serie A di Stadio Giuseppe Meazza, Jumat (6/12/2019) atau Sabtu dini hari WIB. (AP Photo/Luca Bruno)

Hanya sedikit pemain Inter Milan yang mampu mencetak minimal 30 gol dalam satu musim. Romelu Lukaku sedikit lagi bisa masuk dalam daftar elite tersebut.

Romelu Lukaku sudah mencetak 27 gol di semua kompetisi musim ini.

Perinciannya: 21 di Liga Italia, 2 di Coppa Italia, dan 4 di kompetisi antarklub Eropa. Hanya butuh 3 gol lagi bagi Romelu Lukaku untuk mengoleksi 30 gol musim ini.

Sukses penyerang asal Belgia tersebut musim ini menunjukkan kalau Manchester United salah besar melepasnya musim panas lalu. Lukaku tak dihitung dalam rencana jangka panjang Ole Gunnar Solskjaer.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait