Bola.com, Jakarta - AFC memutuskan untuk memusatkan lanjutan babak penyisihan Grup G dan H Liga Champions Asia (LCA) 2020 di satu tempat. Malaysia dipilih untuk menggelar matchday ketiga hingga keenam pada dua grup tersebut.
Sentralisasi Grup G dan H di Liga Champions Asia ini mengingatkan kepada kebijakan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terhadap Shopee Liga 1 musim 2020. Kompetisi strata teratas sepak bola nasional itu juga akan dipusatkan di satu wilayah dengan Yogyakarta menjadi tuan rumah.
Melalui lamannya, AFC mengabarkan bahwa Malaysia juga ditunjuk untuk menggelar babak 16 besar terhadap setiap wakil dari Grup G dan Grup H.
Selain itu, Malaysia turut menggelar dua pertandingan di babak perempat final dan satu partai di babak semifinal.
"Semua pertandingan di sistem gugur akan dimainkan dalam satu leg. Babak final dijadwalkan akan bertanding di regional barat," tulis keterangan AFC.
AFC memang mengidentifikasikan babak penyisihan Liga Champions Asia ke dua zona. Ada regional barat yang mencakup tim-tim dari negara Asia Tengah dan Asia Barat dan regional timur merangkum klub-klub dari Asia Timur dan Australia.
Video
Bagaimana Nasib Grup Lainnya?
Berbeda dengan Grup G dan H, lokasi penyelenggaraan Grup E dan F Liga Champions Asia masih abu-abu. AFC belum menentukan tuan rumah untuk melaksanakan sisa pertandingan di babak penyisihan tersebut.
"Lokasi sentralisasi untuk Grup E dan F serta pertandingan di babak sistem gugur yang tersisa belum bisa dikonfirmasi. AFC sebelumnya telah menetapkan Qatar sebagai tuan rumah untuk fase grup dan sistem gugur di wilayah barat," ujar pernyataan AFC.
Sebelumnya, babak penyisihan Liga Champions Asia terpaksa dihentikan saat matchday kedua akibat pandemi COVID-19. AFC telah menjadwalkan ulang pertandingan sisa mulai 14 September-1 November 2020.
Baca Juga
Dapat Bonus Rp23 Miliar dari Pengusaha, Masing-Masing Anggota Timnas Indonesia U-23 Bakal Kebagian Berapa Ya?
Kim Sang-sik Calon Pelatih Baru Vietnam, Mantan Rekan Setim dan Anak Buah Shin Tae-yong di Korea Selatan
5 Pemain yang Dijagokan Cristiano Ronaldo pada 2015: Sempat Bersinar, 7 Tahun Kemudian Mayoritas Flop