Cerita Hancurnya Karier Nicklas Bendtner, Antara Gaya Hidup dan Penyesalan

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 10 Okt 2020, 21:30 WIB
Pemain Denmark, Nicklas Bendtner merayakan gol timnya ke gawang Republik Irlandia pada partai kedua play-off zona Eropa di Stadion Aviva, Rabu (15/11). Denmark melaju ke putaran final Piala Dunia 2018 usai menang 5-1. (Niall Carson/PA via AP)

Bola.com, Jakarta - Nicklas Bendtner hanya bisa menyesali diri setelah kariernya meredup dan tidak ada jalan untuk kembali. Padahal, pada masanya ia pernah digadang-gadang sebagai telanta besar di Arsenal. 

Nicklas Bendtner promosi ke tim utama Arsenal pada musim 2005/2006. Pada musim berikutnya, dia dipinjamkan ke Birmingham yang bermain di Champioship. Dia pulang dengan 11 gol dari 42 laga.

Advertisement

Arsene Wenger kemudian menjadikan Nicklas Bendtner sebagai pilihan di lini depan pada musim 2007/2008. Pada musim itu, dia mampu mencetak lima gol dari 27 laga yang dimainkan, 22 kali sebagai pengganti.

Lord Bendtner kemudian diprediksi menjadi bintang baru Arsenal. Apalagi, pada musim 2008/2009, dia mampu mencetak sembilan gol. Hanya saja, performanya tidak kunjung mencapai level terbaiknya setelah itu.

Arsenal kehilangan kesabaran pada Lord Bendtner dan melepasnya ke Sunderland pada 2011/2012. Pada musim berikutnya, pemain asal Denmark itu merantau ke Italia untuk memperkuat Juventus.

Pindah ke Italia tidak memperbaiki karir Bendtner. Dia kemudian bermain di Wolfsburg, Nottingham, Rosenborg, dan FC Kopenhagen. Pada musim 2020/2021, Bendtner belum mendapatkan klub alias free transfer.

"Saya memiliki mimpi, dan harapan, dan saya juga bisa melakukan lebih baik. Pasti ada penyesalan karena saya tidak mampu mengarahkan karir saya ke arah lebih baik," kata Bendtner kepada BBC Sport, Sabtu (10/10/2020). 

"Jika melihat ke belakang, itu pasti membuat saya kesal karena ada momen yang sangat menyakitkan dan sulit untuk dibahas. Saya terjebak gaya hidup yang didapat karena uang," sambung Bendtner.

"Saya ingin kembali ke masa lalu dan memukul kepala Bendtner muda dengan palu," tegas Nicklas Bendtner.  

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Salah Arsene Wenger?

Aksi striker Arsenal, Nicklas Bendtner saat menghadapi Atletico Madrid di ajang Emirates Cup di Emirates Stadium, London, 1 Agustus 2009. AFP PHOTO/IAN KINGTON

Arsene Wenger dikenal punya tangan dingin dalam membimbing pemain muda. Namun, Wenger gagal memberi panduan yang tepat untuk Lord Bendtner. Namun, dalam kasus ini, Bendtner tidak ingin menyalahkan sang manajer.

"Itu sulit karena Wenger tidak bisa meluangkan waktu untuk hanya fokus pada satu orang," kata Bendtner.

"Saya pikir jika saya memiliki sosok yang kuat di belakang saya yang bisa membuat perbedaan. Tapi Arsene dan saya memiliki hubungan yang baik dan saya sangat menghormati dia. Saya tidak menyalahkan dia untuk apa pun," ucap Bendtner.

Sumber: BBC Sport

Disadur dari: Bola.net (Penulis Asad Arifin, published 10/10/2020)

Berita Terkait