5 Gelandang Bertahan Terbaik Liga Inggris, dari Xabi Alonso hingga N'golo Kante

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 06 Nov 2020, 09:15 WIB
Ilustasi - Xabi Alonso, N'golo Kante, Fernandinho (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Peran seorang gelandang bertahan acap kali diabaikan begitu saja. Mereka tidak mencetak gol atau membuat assist. Mereka juga tak melakukan penyelamatan seperti bek atau kiper.

Akan tetapi, seorang gelandang bertahan atau holding midfielder lebih berperan sebagai penjaga yang menghubungkan lini belakang dan lini depan.

Advertisement

Liga Inggris menjadi salah satu liga yang mengandalkan pentingnya gelandang bertahan untuk timnya. Tak jarang juara-juara Liga Inggris lahir berkat andil dari pemain andalannya di posisi gelandang bertahan.

Pemain berposisi ini tentu memiliki sikap yang bijaksana di lapangan dan terlihat tidak egois dalam permainan. Dengan perannya, gelandang bertahan diharuskan cerdik dalam kemampuan defensif. Tak jarang pemain di posisi ini begitu mengandalkan stamina dan fisiknya untuk memutus serangan lawan.

Sedari dulu Liga Inggris menjadi salah satu liga yang menghasilkan nama-nama terbaik untuk posisi gelandang bertahan. Hingga kini masih ada pemain-pemain yang begitu spesial berkat kemampuannya yang jarang dimiliki pemain lain sebagai gelandang bertahan.

Lantas siapa saja gelandang bertahan terbaik sepanjang masa yang pernah dimiliki klub Liga Inggris? Berikut lima yang terbaik versi Sportskeeda.

Video

2 dari 6 halaman

N'Golo Kante

Gelandang Chelsea, N'Golo Kante, berebut bola dengan gelandang Southampton, Oriol Romeu, pada laga lanjutan Liga Inggris di Stamford Brigde, Sabtu (17/10/2020) malam WIB. Chelsea bermain imbang 3-3 atas Southampton. (AFP/Matthew Childs/pool)

N’Golo Kante disebut-sebut sebagai salah satu pesepak bola yang jarang dibenci berkat sikap pemalu dan ramahnya. Namun, di lapangan N’Golo Kante merupakan pemain yang tidak segan-segan memberikan tekel keras untuk mematikan pergerakan lawannya.

Perannya tersebut yang kemudian membawa klub seperti Leicester City bisa menjuarai Premier League dan menjadi sensasi di musim 2015/16. Hal yang selanjutnya juga dia lakukan bersama Chelsea semusim setelahnya.

N’Golo Kante berhasil merebut trofi Liga Inggris keduanya di Chelsea dan bahkan terpilih menjadi pemain terbaik Premier League di musim 2016/2017. Penghargaan yang diraihnya berkat gaya permainannya yang tidak kenal ampun dan tidak kenal lelah. Kante bisa berlari kemana saja dengan staminanya yang begitu kuat.

  

3 dari 6 halaman

Xabi Alonso

5. Xabi Alonso - Xabi Alonso menjadi pemain kunci di lini tengah Liverpool di tahun 2004-2009. Pemain asal Spanyol ini kemudian dilepas Liverpool ke Real Madrid pada bursa transfer 2009 dengan harga 34,5 juta euro. (AFP/PAUL ELLIS)

Liverpool pernah memiliki maestro di lini tengahnya dalam diri Xabi Alonso yang membawa The Reds meraih Liga Champions serta FA Cup di eranya. Bersama Xabi Alonso, Liverpool menjadi klub yang begitu ditakuti lini tengahnya.

Xabi Alonso memiliki modal yang sangat baik sebagai jenderal lini tengah. Dia memiliki passing mematikan, memutus aliran bola hingga menciptakan gol-gol berkelas. Keberadaannya melengkapi kepingan Liverpool saat itu bersama dengan Steven Gerrard.

Berkat keberadaan Xabi Alonso, Steven Gerrard pun menjadi lebih leluasa untuk membantu penyerangan Liverpool. Hadirnya Xabi Alonso di sektor holding midfielder, mampu memberikan rasa aman untuk pemain lain bergerak aktif membantu penyerangan.

  

4 dari 6 halaman

Gilberto Silva

Gilberto Silva menjadi pencetak gol tercepat ketiga di Liga Champions saat masih bermain untuk Arsenal. (CHRIS YOUNG / AFP)

Gilberto Silva merupakan pemain penting yang dimiliki timnas Brasil ketika menjuarai Piala Dunia 1998. Hal serupa yang dia lakukan bersama Arsenal yang kala itu menjadi saingan terdekat Manchester United di Premier League.

Gilberto Silva merupakan satu di antara alasan Arsenal bisa menjuarai liga tanpa terkalahkan dan menjadi satu-satunya tim yang bisa melakukannya. Di lini tengah, Gilberto mampu membuat lawannya frustasi karena bayang-bayang dari pemain Brasil ini.

Sebagai holding midfielder Gilberto tidak terburu-buru melakukan tekelnya, Gilberto lebih sering terlihat mencari celah ketika tanpa henti membayangi musuhnya. Ketika ada kesempatan Gilberto mampu menyuplai bola ke depan dengan kemampuan passing-nya yang mumpuni.

  

5 dari 6 halaman

Fernandinho

5. Fernandinho (Manchester City) - Overall 87 (Naik 1 Poin). (AFP/Oli Scarff)

Setelah Gilberto Silva ada lagi pemain asal Brasil yang mampu tampil sebagai salah satu yang terbaik di posisi holding midfielder, Fernandinho. Pemain yang kini berusai 35 tahun tersebut, sukses menjadi penyeimbang di Manchester City.

Manchester City yang memiliki filosofi menyerang tentu sangat membutuhkan pemain seperti Fernandinho yang bisa memberikan rasa aman ketika timnya asik menyerang. Selain bertahan, Fernandinho juga bisa membantu penyerangan lewat passing dan tembakan jarak jauhnya.

Fernandinho menjadi bagian penting Manchester City berkat perannya ketika bermain bersama Kevin De Bruyne dan David Silva. Dengan keberadaannya, Silva dan De Bruyne menjadi lebih aktif membantu sektor penyerangan dan Fernandinho sebagai back up untuk lini belakangnya.

  

6 dari 6 halaman

Claude Makelele

2. Claude Makelele, menjadi salah satu simbol kesuksesan Chelsea meraih gelar Liga Premier Inggris pada tahun 2004/05 dan 2005/06. Dirinya berhasil membela The Blues sebanyak 213 kali. (AFP/Adrian Dennis)

Jika ada gelandang bertahan yang mampu tampil baik, selalu saja disandingkan dengan Claude Makelele. Hal yang terjadi karena Makelele merupakan bagian penting era emas Chelsea yang diasuh Jose Mourinho di periode pertamanya.

Bersama Makelele, Chelsea kala itu menjadi tim yang sulit dikalahkan oleh musuhnya. Claude Makelel memiliki kecerdasan dalam membaca permainan lawan, dan memiliki seni untuk menghentikannya.

Makelele sangat tangkas untuk menjegal lawannya dan mengamankan bola ke tempat yang lebih aman. Keberadaannya sudah tidak diragukan lagi begitu memberikan rasa aman untuk pemain-pemain di belakangnya.

Sumber: Sportskeeda

Disadur dari: Bola.net (Muhamad Raka Saputra/Asad Arifin, published 5/11/2020)

Berita Terkait