Hasil Swab Test Tahap Kedua yang Dijalani Atlet NPC Indonesia Menggembirakan

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 10 Des 2020, 18:30 WIB
Atlet NPC Indonesia saat menjalani proses swab test di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo, Rabu (25/11/2020). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Solo - Pengurus Pusat National Paralympic Committee Indonesia (NPC Indonesia) menggelar swab test tahap kedua untuk para atlet yang mengikuti pelatnas di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo, pada 25 November 2020. Hasil dari tes kesehatan tersebut menggembirakan.

Ada 35 atlet yang diproyeksikan untuk bersaing menembus Paralimpiade Tokyo 2021 mengikuti swab test tersebut. Selain itu para pelatih dan ofisial yang masuk dalam kontingen pun menjalani pemeriksaan kesehatan yang sama.

Advertisement

Adapun hasil dari swab test tahap kedua itu cukup menggembirakan. Tak satupun atlet NPC yang terinfeksi COVID-19, meski ada seorang supir yang teridentifikasi reaktif.

"Hasil swab test yang dilakukan November lalu, Alhamdulillah untuk atletnya nihil, tidak ada yang reaktif COVID-19. Namun, ada satu yang reaktif yaitu supir di luar kontingan dan kini sudah menjalani karantina," ujar Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, kepada Bola.com, Kamis (10/12/2020).

Selain itu, Rima Ferdianto juga menambahkan bahwa swab test di lingkungan NPC Indonesia akan terus dilakukan setiap bulannya hingga pandemi COVID-19 berakhir.

Video

2 dari 2 halaman

Protokol Kesehatan Ketat

Awak media dicek suhu tubuhnya saat hendak masuk ke kantor pusat National Paralympic Committee (NPC) Indonesia di Kota Solo, Rabu (18/3/2020). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Selain itu, para atlet pelatnas NPC Indonesia di Kota Solo juga diminta wajib menjalani berbagai protokol kesehatan dengan ketat. Para atlet tidak diperkenankan membaur dengan masyarakat umum, termasuk tempat penginapan atlet yang harus steril dari tamu, hingga venue cabang olahraga yang wajib terpisah.

"Kalau ada atlet yang positif COVID-19, mereka wajib melakukan isolasi di kamar sampai pulih. Kami memberikan satu kamar untuk setiap atlet maupun pelatih," ujar Rima.

"Kebiasaan baru yang paling diutamakan adalah penggunaan masker, hand sanitizer, dan disinfektan. Penanganan harus lebih baik karena atlet terus berjuang mengejar poin Paralimpiade dan terhindar dari ancaman COVID-19," tambahnya.