MOTION GRAFIS: Cerita Demba Ba dan Komitmennya Melawan Rasisme di Sepak Bola

oleh Pradipta Rama Baskara diperbarui 10 Des 2020, 20:37 WIB

Bola.com, Jakarta Demba Ba, kembali menjadi pahlawan rasisme dalam dunia sepak bola. Tepatnya pada laga PSG melawan Instabul Baseksehir di Liga Champions 2020/2021 matchday ke-6, Selasa (8/12/2020).

Para pemain kedua tim keluar lapangan setelah adanya dugaan insiden rasisme yang dilakukan oleh ofisial keempat pertandingan, Sebastian Coltescu.

Advertisement

Pertandingan Liga Champions tersebut terhenti karena adanya insiden di pinggir lapangan pada menit ke-13.

Namun, bukan hanya dalam hal tersebut saja Demba Ba mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dilapangan.

Sebelumnya, Demba Ba sempat mendapat perlakuan yang kurang mengenakan di tahun 2011. Dimana saat dirinya masih membela West Ham United.

Kala itu, pendukung West Ham United kesal dan menjadikan Demba Ba sebagai target untuk melampiaskan kekesalan para pendukungnya tersebut.

Demba Ba juga pernah menolak untuk bermain di Liga Italia karena tingginya kasus rasisme di sana.  Para fans terbiasa mengeluarkan "suara monyet" apabila ingin mengatakan ujaran rasis kepada pemain berkulit hitam.

"Inilah alasan mengapa saya memutuskan untuk tidak bermain disana. Saya berharap semua pemain kulit hitam keluar dari liga ini. Ini tidak akan menghentikan kebodohan dan kebencian mereka. Tapi setidaknya mereka tidak akan mempengaruhi ras lain" ucap Demba Ba.

Sepak bola membuat Demba Ba menjadi pribadi yang lebih kuat. Ia sering membela perlakuan rasisme kepada siapapun.

Bahkan, Demba Ba juga menjadi aktivis yang sering membela rasisme di luar dunia sepak bola. Salah satunya terhadap Muslim Uyghur di China.

Demba Ba telah membuktikan jika dirinya bisa menentang rasime lewat sepak bola. Dengan segala pengalaman yang pernah ia lalui, ia mampu melewati dengan caranya sendiri.

Berita Terkait