Nostalgia Liga Italia: Starting XI AC Milan saat Merengkuh Scudetto pada Musim 2010 / 2011

AC Milan masih berada di puncak klasemen sementara Serie A, dan berpeluang menyudahi puasa gelar juara yang terakhir kali diraih pada musim 2010/2011.

BolaCom | Rizki HidayatDiterbitkan 07 Januari 2021, 11:15 WIB
Kolase - AC Milan Juara Serie A Musim 2010-2011 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - AC Milan gagal meraih kemenangan pada laga pekan ke-16 Serie A musim ini. Menjamu Juventus di San Siro, Kamis (7/1/2021) dini hari WIB, Milan menelan kekalahan dengan skor 1-3.

Bermain di kandang sendiri, AC Milan mendapat perlawanan sengit dari Juventus. Berdasarkan statistik di situs resmi Serie A, I Rossoneri mencatatkan 45 persen penguasaan bola, berbanding 55 persen milik Juve.

Advertisement

Milan juga melepaskan 18 tembakan yang tujuh di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Juventus memperoleh 10 peluang bagus dari 13 kesempatan yang didapat.

AC Milan akhirnya harus mengakui keunggulan Juventus dan menyerah 1-3. Gol tunggal Milan dicetak Davide Calabria pada menit ke-41, sedangkan tiga gol Juventus tercipta atas nama Federico Chiesa (18', 62') dan Weston McKennie (76').

Meski menelan kekalahan, AC Milan masih nyaman berada di puncak klasemen sementara Serie A dengan nilai 37, unggul satu angka atas Inter Milan di posisi kedua. Adapun Juventus, naik ke peringkat keempat dengan koleksi 30 poin.

Andai berhasil mempertahankan posisi di puncak klasemen, AC Milan akan merengkuh trofi juara Serie A yang ke-19. Selain itu, Milan juga akan mengakhiri dominasi Juventus yang meraih sembilan Scudetto secara beruntun.

Musim terakhir saat Juventus gagal juara terjadi pada musim 2010/2011, atau 10 tahun lalu. Saat itu, AC Milan lah yang meraih gelar. Masih ingat dengan momen itu? Siapa saja pemain kunci Milan saat itu? Yuk kita bernostalgia dengan kejayaan Milan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jalan AC Milan Menuju Scudetto ke-18

AC Milan berhasil menjuarai Serie A 2010-2011. Bagi Milan, titel juara tersebut adalah gelar ke-18 di liga. (AFP/Olivier Morin)

AC Milan memulai musim 2010/2011 dengan hasil yang gemilang. I Rossoneri menang mudah ketika menjamu Lecce dengan skor 4-0 di San Siro. Saat itu, gol Milan dicetak Pato (2 gol), Thiago Silva, dan Filippo Inzaghi.

Pada 14 November 2010, AC Milan meraih kemenangan penting. Milan menang dengan skor 1-0 atas Inter Milan lewat gol penalti Ibrahimovic. Hasil itu membuat Milan bertahan di puncak klasemen, posisi yang diraih pada pekan sebelumnya setelah menang atas Palermo.

Milan terus mempertahankan posisi teratas diklasemen. Hingga AC Milan harus berjumpa AS Roma pada 7 Mei 2011, dengan tiga laga tersisa di Serie A. I Rossoneri hanya butuh tambahan satu poin untuk mengamankan gelar Scudetto pada musim tersebut.

Laga di Stadio Olimpico berjalan tidak sesuai skenario Milan. AS Roma tampil lebih dominan dan menciptakan banyak peluang. Namun, I Rossoneri mampu bertahan dengan solid dan membuat skor 0-0 bertahan hingga laga usai. Milan pun meraih trofi juara Serie A yang ke-18.

Pada akhir musim, Milan mendulang 82 poin. Inter Milan berada di posisi kedua dengan 76 angka, dan Napoli di posisi ketiga dengan nilai 70.

Masih ingat siapa saja strating XI AC Milan saat meraih gelar Scudetto? Simak di bawah ini.


Penjaga Gawang: Christian Abbiati

3. Christian Abbiati - Mencatat 17 kali cleen sheet membuat dirinya layak disebut sebagai pahlawan AC Milan. Massimiliano Allegri sepanjang musim memberinya kepercayaan penuh. (AFP/Christof Stache)

Christian Abbiati tidak lagi muda pada musim 2010/2011. Saat itu, dia sudah berusia 33 tahun. Akan tetapi, dia mampu tampil sangat solid sebagai tembok terakhir di lini pertahanan Milan.

Abbiati mencatatkan 17 laga tanpa kebobolan di Serie A musim tersebut. Catatan itu menjadi bukti bahwa Abbiati punya peran yang sangat vital bagi AC Milan.

 


Bek Kanan: Ignazio Abate

1. Ignazio Abate - Abate merupakan produk akademi AC Milan. Ia membela Rossoneri selama dua periode, yaitu pada 2003-2007 dan 2009-2019. Abate dilepas dengan status bebas transfer pada Juni 2019 dan belum bergabung dengan klub mana pun. (AFP/Miguel Medina)

Musim 2010/2011 menjadi momen penting bagi Ignazio Abate. Bukan hanya soal gelar Scudetto, tetapi juga transformasi peran yang dimainkannya. Pada musim itu, dia bermain sebagai bek kanan.

Ignazio Abate mulainya bermain sebagai gelandang kanan. Akan tetapi, Milan gagal mendapatkan bek kanan mumpuni pada bursa transfer dan Allegri menggeser Abate sebagai bek kanan.

Sepanjang musim, sosok yang sempat mengemban tugas sebagai kapten Milan tersebut, memainkan 27 laga.

 


Bek Tengah: Thiago Silva

4. Thiago Silva - Bata karang terbaik yang didatangkan oleh AC Milan untuk menjaga lini belakang. Dengan 31 penampilan di liga membuktikan kapasistasnya sebagai pemain kunci. (AFP/Josep Lago)

Thiago Silva sudah menjadi pilihan utama di pertahanan Milan sejak dibeli pada 2009. Musim 2010/2011 meneguhkan kualitas pemain asal Brasil itu. Dia tampil dalam 33 laga, hanya kalah banyak dari Abbiati.

Thiago Silva memberi keyakinan pada Milan untuk bersaing. Dia mempu menutup kelemahan rekan duetnya, Alessandro Nesta yang sudah uzur. Silva kemudian juga mendapat banyak ilmu dari Nesta.

 


Bek Tengah: Alessandro Nesta

5. Alessandro Nesta - Mungkin bukan tahun terbaiknya karena kala itu usianya sudah cukup tua sehingga kecepatannya berkurang. Tapi dirinya tetap sosok bek tengah andalan. (AFP/Filippo Monteforte)

Alessandro Nesta akan dikenang sebagai legenda di AC Milan. Pada usia yang tidak muda lagi, dia mampu menjadi mentor bagi Thiago Silva. Nesta memainkan 26 laga pada musim 2010/2011.

Pria asal Italia itu mungkin memainkan jumlah laga yang lebih banyak jika tidak punya masalah dengan cedera.

Walau sudah uzur dan rentan cedera, Nesta tetaplah Nesta. Eks kapten Lazio itu punya pengalaman yang luar bisa. Kecepatan yang mulai menurun diganti dengan kecekatan dan kepiawaian membaca permainan dan pergerakan lawan.

 


Bek Kiri: Gianluca Zambrotta

Aksi tendangan salto dari bek AC Milan Gianluca Zambrotta ketika berlaga melawan Real Madrid pada partai Liga Champions penyisihan grup di Milan, 3 November 2009. AFP PHOTO/Giuseppe Cacace

Zambrotta awalnya tidak masuk rencana Allegri. Namun, performa Luca Antonini yang tidak cukup bagus membuat Zambrotta harus berpindah posisi. Dari bek kanan, Zambrotta dimainkan sebagai bek kiri.

Zambrotta tampil solid dan mampu bangkit dari cedera. Dia memainkan 14 laga untuk Milan, dengan 12 di antaranya berakhir dengan kemenangan.


Gelandang: Gennaro Gattuso

6. Gennaro Gattuso - Musim sebelumnya sempat lama menepi karena cedera membuatnya tampil gila di tahun 2010/2011. Dengan gaya khas ngototnya menjadi lini tengah kian aman. (AFP/Alberto Lingria)

Gattuso selalu menunjukkan energi lebih di lapangan. Hal itulah yang membuat setiap pelatih yang datang ke Milan sulit untuk menempatkannya di bangku cadangan, termasuk Massimiliano Allegri.

Gattuso memainkan 30 laga di Serie A pada musim 2010/2011. Dia menjadi pemain dengan penampilan paling banyak di antara gelandang Milan lainnya.

 


Gelandang: Clarence Seedorf

Clarence Seedorf - Seedorf menjadi salah satu pemain andalan di lini tengah AC Milan saat meraih trofi liga Champions 2007. Kehebatan Seedorf mampu berperan sebagai pemain box to box yang bisa bertahan dan juga membantu serangan. (AFP/Giuseppe Cacace)

Seedorf sejak lama menjadi sosok penting di lini tengah Milan. Dia adalah gelandang yang lengkap. Clarence Seedorf bisa bertahan dan menyerang sama baiknya. Dia punya visi bermain yang sangat baik.

Allegri acap kali memainkan pria asal Belanda itu untuk peran trequartista pada musim ini. Clarence Seedorf mencatatkan 28 penampilan dan mencetak tiga gol pada musim tersebut.


Gelandang: Kevin-Prince Boateng

Gelandang AC Milan Kevin-Prince Boateng beraksi pada laga kontra Lecce dalam laga lanjutan Serie A di Stadio Via del Mare, Lecce, 23 Oktober 2011. AFP PHOTO/Filippo MONTEFORTE

Boateng masih bermain pada musim 2020/2021 ini. Dia membela klub Serie B, Monza. Boateng bermain untuk klub milik mantan bosnya di Milan, Silvio Berlusconi.

Boateng mampu memainkan 25 laga dan mencetak tiga gol pada musim Scudetto ini.

Nama Boateng awalnya tidak diprediksi bakal masuk ke tim utama. Namun, Allegri rupanya terkesan dengan etos kerja dan gaya bermainnya. Kevin-Prince Boateng pun menggusur pemain senior seperti Pirlo dan Van Bommel.

 


Winger: Alexandre Pato

Selebrasi striker AC Milan Zlatan Ibrahimovic (kiri) dan Pato usai hasil 0-0 lawan Roma di Olimpic Stadium, 7 Mei 2011,yang memastikan Milan juara Serie A 2010-201. AFP PHOTO / ALBERTO PIZZOLI

Mungkin, ini adalah musim terbaik Alexandre Pato bersama AC Milan. Dia dibeli pada usia yang sangat muda pada 2007. Pato kemudian makin matang di Milan hingga meraih gelar scudetto.

Pato memainkan 23 laga sepanjang musim tersebut. Pemain asal Brasil itu mencetak 14 gol. Jumlah golnya satu lebih sedikit dari musim 2008/2009. Tetapi, musim itu dia meraih gelar scudetto.

Setelah musim gemilang tersebut, nama Pato perlahan mulai tenggelam.

 


Winger: Robinho

2. Robinho - Sempat kesulitan menggantikan peran Ronaldinho sebelum akhirnya mampu adaptasi dengan baik. Menjadi pemain yang kerap memecah kebuntuan terbukti dari koleksi 12 golnya. (AFP/Alberto Pizzoli)

Robinho bergabung dengan Milan pada awal musim 2010/2011. Awalnya, tidak banyak yang memprediksi Robinho bakal jadi pilihan utama. Sebab, ada Ronaldinho yang punya reputasi lebih beken.

Namun, Robinho justru menjadi andalan di lini depan. Robinho memainkan 32 laga dan mencetak 12 gol. Jumlah golnya hanya kalah dari Zlatan Ibrahimovic dan Pato.

 


Penyerang: Zlatan Ibrahimovic

4. Zlatan Ibrahimovic - Mantan bomber Nerazzuri tersebut gagal tampilkan performa ciamik saat berseragam Barcelona. Alhasil pemain jangkung itu dilego ke AC Milan dan menjuarai Liga Italia Serie A pada tahun perdananya. (AFP/Giuseppe Cacace)

Ibrahimovic memang gagal menjadi top skorer Serie A pada musim 2010/2011. Pemain asal Swedia itu mencetak 14 gol dari 18 laga di Serie A. Antonio Di Natale mencetak gol dua kali lipat darinya dan menjadi top skor.

Namun, peran Ibrahimovic sangat besar bagi Milan. Kontribusinya bukan sekadar gol. Ibrahimovic dengan pengalaman yang dimiliki mampu membawa Milan menjadi tim yang solid.

Sepuluh tahun berlalu, Ibrahimovic kini kembali memimpin skuad Milan untuk mengejar gelar juara Serie A yang ke-19.

 


Pelatih: Massimiliano Allegri

Pelatih AC Milan Massimiliano Allegri mengangkat trofi Serie A dalam selebrasi di San Siro, 14 Mei 2011. Milan merebut gelar scudetto untuk ke-18 kalinya. AFP PHOTO/GIUSEPPE CACACE

Milan menunjuk Allegri sebagai pelatih pada awal musim 2010/2011. AC Milan tertarik dengan Allegri setelah melihat kiprahnya yang bagus bersama Cagliari pada sejak 2008.

Allegri lalu mendatangkan sejumlah pemain yang kemudian menjadi pilar penting Milan.

Gelar juara Serie A 2010/2011 menjadi trofi pertama yang didapat Allegri sebagai pelatih. Kelak, dia akan menambah lima Scudetto lainnya ketika dipercaya menjadi pelatih Juventus.


Pemain Cadangan:

Penyerang AC Milan Antonio Cassano ketika berlaga kontra Lecce pada partai lanjutan Serie A di Estadio Via del Mare, Lecce, 23 Oktober 2011. AFP PHOTO/Filippo MONTEFORTE

Selain 11 nama pemain di atas, Milan juga punya banyak pemain top lain pada musim 2010/2011. Hanya saja, peran mereka lebih sering menjadi pemain pelapis.

Antonio Cassano misalnya. Dia mencetak empat gol dari 16 laga yang dimainkan. Dia menjadi pelapis bagi Ibrahimovic. Lalu, ada Matthieu Flamini sebagai pelapis di lini tengah dengan 20 penampilan.

Pada musim ini, Andrea Pirlo juga lebih sering duduk di bangku cadangan. Pirlo hanya memainkan 16 laga sepanjang musim. Lalu, ada nama Luka Antonini, Daniele Bonera, dan Mario Yepes yang jadi pelapis di lini belakang.

Sumber: Berbagai Sumber

Disadur dari: Bola.net (Penulis: Asad Arifin/Published: 6/1/2021)

Berita Terkait