Liga Champions: Diego Simeone Akan Tolak Jabat Tangan dengan Jurgen Klopp, Ini Alasannya

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 02 Nov 2021, 22:22 WIB
Diego Simeone. Ia mulai melatih pada 2006 di Argentina. Ia dilatih Roberto Mancini pada 2002 hingga 2003 saat di Lazio dan tampil dalam 35 laga dengan torehan 7 gol. Ia mulai menangani klub Eropa mulai 2011 dan kini telah 1 dekade bersama Atletico Madrid. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)

Bola.com, Liverpool - Diego Simeone tidak akan berjabatan tangan dengan Jurgen Klopp lagi sebelum, selama, dan sesudah pertandingan Liga Champions antara Liverpool vs Atletico Madrid.

Pada pertemuan pertama, di mana Liverpool menang 3-2 atas Atletico Madrid, Diego Simeone langsung nyelonong menuju ruang ganti setelah duel berakhir. Ia enggan menyapa Jurgen Klopp yang sudah stand-by.

Advertisement

Sikapnya itu disayangkan banyak pihak. Namun, Diego Simeone bergeming.

Ada anggapan kalau Simeone kecewa dengan kekalahan tersebut sehingga ia enggan berjabatan tangan usai laga. Namun, ia menekankan bahwa dini hari nanti, hal serupa juga akan dilakukan.

Diego Simeone merasa berjabatan tangan usai pertandingan adalah sesuatu yang salah karena dua manajer tak mungkin memiliki emosi yang sama. Apa katanya?

2 dari 3 halaman

Bukan Budayanya

Diego Simeone. Bermain di Lazio selama 4 musim, mulai 1999-2000 hingga 2002/2003. Ditangani oleh Sven Goran Eriksson hanya semusim, yaitu musim 1999/2000. Sebagai manajer telah menangani 6 klub Amerika Selatan dan 1 klub Eropa, yaitu Atletico Madrid hingga sekarang. (AFP/Anne-Christine Poujoulat)

"Saya tidak suka menyapa manajer lawan setelah pertandingan karena itu adalah emosi dari kedua belah pihak dalam pikiran emosional yang berbeda," kata Diego Simeone kepada The Athletic.

"Saya tahu di Inggris itu adalah kebiasaan tetapi saya tidak mau melakukannya, dan saya tidak suka kepura-puraan yang mungkin menyertai jabatan tangan."

"Saya tidak mengenal Klopp sebagai pribadi dengan baik, tetapi saya tahu dia adalah pelatih hebat yang telah melakukan pekerjaan hebat di setiap klub tempat dia berada."

3 dari 3 halaman

Pengecut?

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, memimpin sesi latihan jelang laga Liga Champions di Moskow, Senin (2/11/2020). Atletico Madrid akan berhadapan dengan Lokomotiv Moscow. (Yuri Kochetkov/Pool via AP)

Pandangan menarik dikemukakan dua mantan pesepak bola Inggris, Peter Crouch dan Joleon Lescott. Menurut mereka, hal tersebut sangatlah disayangkan dan menunjukkan sikap pengecut.

Berjabatan tangan menunjukkan sikap fairplay yang merupakan inti dari olahraga. Namun tentu saja, setiap manajer berhak untuk menentukan sikapnya, yang dalam hal ini terkait 'budaya' dalam sepak bola.

Sumber: The Athletic

Berita Terkait