Antisipasi Penyebaran COVID-19, Masyarakat Diimbau Kurangi Mobilitas Selama Perayaan Nataru

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 07 Des 2021, 16:08 WIB
Pekerja merapikan pernak-pernik Natal di Mal Artha Graha, Jakarta, Sabtu (4/12/2021). Jelang perayaan Natal 25 Desember sejumlah mal di ibukota mulai menjual berbagai kebutuhan Natal mulai dari pernak-pernik hingga pohon Natal dengan kisaran harga Rp10.000-Rp5 juta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bola.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, menyebut perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 berpotensi menjadi tempat penyebaran COVID-19 di Indonesia. Nadia berharap, masyarakat turut membantu menekan angka penyebaran dengan mengurangi mobilitas.

Pemerintah sudah mengantisipasi terjadinya gelombang COVID-19 menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2022. Caranya adalah dengan membuat kebijakan berupa penerapan PPKM Level 3 untuk seluruh Indonesia.

Advertisement

Namun, Siti Nadia Tarmizi menyebut upaya yang dilakukan pemerintah akan efektif bila ada kerja sama yang baik dengan masyarakat. Satu di antaranya adalah menahan diri untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

"Upaya ini akan efektif jika masyarakat patuh, taat, dan disiplin terapkan protokol kesehatan. Termasuk mengurangi mobilitas dan berpartisipasi dalam vaksinasi COVID-19," kata Siti Nadia Tarmizi.

Selain mengurangi mobilitas, Siti Nadia Tarmizi juga tak bosan-bosan mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Contohnya tetap memakai masker, menjaga jarak dalam aktivitas harian, rajin mencuci tangan, dan tidak berkerumun.

"Kita harus pastikan setelah libur Nataru tidak terjadi lonjakan kasus karena situasi pandemi COVID-19 yang sudah membaik ini harus kita pertahankan," tegas Siti Nadia Tarmizi.

2 dari 3 halaman

Perpanjang PPKM

Pejalan kaki menanti waktu menyebrang di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (21/11/2021). Untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19, pemerintah akan menerapkan kebijakan PPKM Level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia selama masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pemerintah resmi memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-3 luar Jawa-Bali diperpanjang selama 17 hari ke depan. Keputusan itu diambil untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di Indonesia.

"Khusus luar Jawa-Bali akan ada perpanjangan PPKM tanggal 7 sampai dengan 23 Desember 2021," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto.

Pada periode PPKM kali ini, sebanyak 129 kabupaten/kota berada di level 1. Angka ini meningkat dibandingkan periode PPKM yang lalu yakni 51 kabupaten/kota.

Sementara itu, 193 kabupaten/kota berada di level 2 atau meningkat dari angka 175 kabupaten/kota. Adapun yang berada di level 3 turun dari 160 menjadi 64 kabupaten/kota.

3 dari 3 halaman

Angka COVID-19 di Indonesia

Tenaga kesehatan bersiap mengambil sampel lendir untuk tes usap PCR drive thru di halaman Rumah Sakit Pertamina Jakarta (RSPJ), Rabu (6/1/2021). Kegiatan tes usap drive thru di RSPJ digelar setiap hari mulai pukul 08.00 WIB- 16.00 WIB dengan tarif Rp900 ribu per orang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Satgas COVID-19 mencatat adanya penambahan 130 kasus positif di seluruh Indonesia per Senin (6/12/2021). Jumlah tersebut membuat angka penyebaran COVID-19 di Indonesia terkonfirmasi mencapai 4.257.815 kasus.

Sementara itu, terjadi penambahan 2.005 orang yang sembuh dari COVID-19. Dengan demikian, jumlah masyarakat yang sembuh akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 4.109.297 orang.

Terjadi penambahan jumlah pula pada kasus meninggal dunia akibat COVID-19. Terdapat penambahan sembilan kasus kematian yang membuat sudah 143.876 masyarakat Indonesia yang meninggal akibat COVID-19.