Piala AFF 2020: Raja Isa Sebut Malaysia Tanpa Beban Hadapi Timnas Indonesia, Memori Kelam Tahun 2010 Bisa Terulang

oleh Abdi SatriaHendry Wibowo diperbarui 18 Des 2021, 21:00 WIB
Pelatih Persekam Metro FC, Raja Isa, punya standar tinggi untuk timnya. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia lebih diunggulkan saat bersua dengan Malaysia pada laga terakhir Grup B Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Minggu (19/12/2021).

Tapi, situasi ini bisa berbalik karena tim asuhan Tan Cheng Hoe mendapat keuntungan dari waktu istirahat yang lebih lama dibandingkan Skuad Garuda.

Advertisement

Hanya saja Indonesia saat ini memimpin klasemen Grup B dengan koleksi tujuh poin atau unggul selisih gol dari Vietnam. Pencapaian ini membuat Timnas Indonesia lebih percaya diri menatap laga terakhir menghadapi Malaysia.

Namun menurut Raja Isa, pelatih berpaspor Malaysia yang pernah menangani Persipura Jayapura dan PSM Makassar, menyebut situasi lebih diunggulkan milik Timnas Indonesia bisa jadi bumerang buat tim. 

"Tapi, berada diatas angin bisa jadi bumerang buat Indonesia. Ingat Malaysia pernah membungkam ekspektasi tinggi Indonesia di Piala AFF 2010," terang Raja Isa.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Memori Kelam Piala AFF 2010

Para pemain Timnas Indonesia hanya bisa terdiam, kontras dengan timnas Malaysia usai membobol gawang Indonesia di final leg kedua Piala AFF 2010 di Jakarta. (AFP/Bay Ismoyo)

Seperti diketahui, Timnas Indonesia yang melaju mulus ke final Piala AFF 2010 harus melupakan impian meraih trofi juara pada ajang bergengsi di kawasan Asia Tenggara itu.

Di mana Malaysia yang kalah telak 1-5 di penyisihan grup mampu membalikkan situasi pada laga puncak. Malaysia akhirnya juara setelah unggul agregat 4-2 pada dua pertemuan di final.

Situasi 2010 ini bisa saja terulang di edisi 2020. Menurut Raja Isa, Malaysia yang ditangani Tan Cheng Hoe bakal bermain tanpa beban karena tekanan dari pendukung mereka tidak terlalu besar.

Absennya dua bek tengah Malaysia pada laga nanti yakni Aidil Zafuan dan Shahrul Saad, dimata Raja Isa tak berdampak besar di lini belakang Malaysia.

Apalagi dengan bergabungnya, Bek blasteran Denmark, Dion Cools yang kini berkostum Midtjylland, klub Liga Super Denmark. Dion bisa diduetkan dengan Junior Eldstal bek Chonburi (Thailand) yang baru pulih dari cedera otot perut.

Mereka juga kembali diperkuat pemain yang baru bebas dari COVID-19 yakni Quentin Cheng, Akhyar Rashid, Faisal Halim dan Khairulazhan Khalif.

Keempat pemain ini absen ketika Malaysia menghadapi Vietnam karena harus menjalani karantina. "Faktor kebugaran dan tanpa beban ini bisa berdampak positif buat penampilan Malaysia," pungkas Raja Isa.

3 dari 3 halaman

Klasemen Sementara Piala AFF 2020