Liga Champions: Dilempari Botol Fans MU yang Ngamuk, Diego Simeone Woles Saja Tuh

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 16 Mar 2022, 08:05 WIB
Diego Simeone. Ia mulai melatih pada 2006 di Argentina. Ia dilatih Roberto Mancini pada 2002 hingga 2003 saat di Lazio dan tampil dalam 35 laga dengan torehan 7 gol. Ia mulai menangani klub Eropa mulai 2011 dan kini telah 1 dekade bersama Atletico Madrid. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)

Bola.com, Manchester - Apes benar pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. Dia dilempari botol saat berlari di pinggir lapangan Old Trafford setelah Atletico Madridnya menyingkirkan Manchester United (MU) dari Liga Champions, Rabu (16/3/2022) dini hari WIB. 

Atletico Madrid mendepak MU berkat kemenangan 1-0 pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Pada leg pertama kedua tim berbagi skor 1-1 di Stadion Wanda Metropolitano. 

Advertisement

Ternyata, Diego Simeone tidak menyadari dilempari botol minuman oleh pendukung MU yang marah dan kecewa karena tim pujaannya tersingkir.  

Simeone awalnya melakukan selebrasi liar di sekitar area teknisnya sebelum berlari di pinggir lapangan menuju terowongan ruang ganti. Dia kemudian menjadi sasaran lemparan botol dari penonton, sebelum wasit Slavko Vincic dan assistnya mendapat perlakuan serupa.

Tetapi, Simeone bersikeras tidak menyadari dilempari botol dan fokus berlari mencapai ruang ganti.  "Ketika saya keluar dari lapangan, saya berlari karena saya senang dan saya suka menikmatinya di ruang ganti," ujar Simeone seperti dikutip dari Manchester Evening News

"Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi. Apa yang baru saja Anda katakan, yang saya pikirkan hanyalah masuk ke ruang ganti, dan saya sangat senang," imbuh Diego Simeone. 

   

2 dari 3 halaman

Pujian Tinggi Diego Simeone untuk Atletico Madrid

Para pemain Atletico Madrid merayakan kemenangan atas Manchester United pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Old Trafford, Inggris, Rabu (16/3/2022). Atletico Madrid menang atas MU 1-0. (AP Photo/Dave Thompson)

MU tampil lebih baik selama setengah jam pertama pada leg kedua. Tapi, begitu Renan Lodi mencetak gol sebelum turun minum, Setan Merah malah bermain kurang ngotot.

"Kami berhasil melakukan serangan balik dan melukai mereka. Itu memberi kami hasil positif," kata Simeone.

"Di babak kedua, kami terus mengontrol permainan. Kami merasa lebih nyaman karena tahu lawan kami bermain bagus dalam serangan balik, jadi kami mencoba mengurangi ruang."

"Secara kolektif, ada beberapa upaya hebat yang dilakukan oleh bek tengah kami dan itu adalah pertunjukan kolektif Saya tidak benar-benar harus membuat perubahan tim kami bermain sangat bagus secara kolektif hari ini," imbuh dia. 

 

3 dari 3 halaman

MU Perpanjang Rekor Buruk

Penyerang Manchester United, Marcus Rashford berusaha merebut bola dari gelandang Atletico Madrid, Koke pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Old Trafford, Inggris, Rabu (16/3/2022). Atletico Madrid menang atas MU 1-0. (AP Photo/Dave Thompson)

MU mendominasi permainan dengan penguasaan bola 61 persen berbanding 39. Mereka juga memiliki peluang lebih banyak, 11 tembakan dan lima mengarah ke gawang. Sementara Atletico cuma 8 tembakan dan tiga tepat sasaran.

Namun, lini belakang MU rapuh. Pasukan Ralf Rangnick kecolongan pada menit ke-41. Renan Lodi lolos mengancam gawang David de Gea dan gol.

Babak kedua, MU berusaha menyamakan skor dan terus menekan anak asuh Diego Simeone. Tapi usaha Cristiano Ronaldo cs gagal.

Kekalahan MU kali ini memperpanjang rekor kandas di Liga Champions sejak mereka mencapai final edisi 2010/2011.

Berita Terkait