Fabio Capello Kritik Habis Timnas Italia: Sok-sokan Main Tiki Taka dan Hobi Backpass ke Kiper

oleh Aryo Atmaja diperbarui 26 Mar 2022, 16:30 WIB
6 Momen Pemain Timnas Italia Tahan Tangis Usai Gagal ke Piala Dunia 2022 (sumber: IG calcio_.italiano)

Bola.com, Jakarta - Sungguh tragis nasib Timnas Italia yang kembali mengubur impian tampil di ajang sebesar Piala Dunia di Qatar 2022. Mereka baru saja disingkirkan tim gurem Makedonia Utara dalam semifinal play-off kualifikasi Piala Dunia 2022.

Italia kalah dengan skor 0-1 dari Makedonia Utara pada duel di kandang sendiri, Renzo Barbera, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB. Italia pun gagal ke Piala Dunia untuk dua edisi beruntun.

Advertisement

Pada Piala Dunia sebelumnya, yaitu 2018 di Rusia, Gli Azzurri juga hanya menjadi penonton. Situasinya sama, mereka juga kalah dalam play-off saat melawan Swedia.

Memalukannya lagi, Italia sebenarnya berstatus raja Eropa. Bagaimana tidak, anak asuh Roberto Mancini merupakan kampiun Piala Eropa 2020 yang diselenggarakan di Inggris pada Juli 2021.

Pelatih kawakan Fabio Capello memberi saran bagi sepak bola Italia untuk tidak menginduk pada gaya sepak bola Spanyol dan Pep Guardiola. Eks pelatih Juventus itu meminta Italia berkaca pada Jurgen Klopp yang sukses dengan permainan di Liverpool.

 

 

2 dari 3 halaman

Pindah Haluan

Hasil ini mengantar Makedonia Utara melaju ke babak final jalur C dan akan bertemu Portugal. Sementara Italia kembali merasakan pilu yang sama seperti di tahun 2018 lalu. (AP/Antonio Calanni)

Fabio Capello memberi ulasan menarik soal situasi sulit yang dihadapi sepak bola Italia. Pelatih legendaris itu meminta Italia mengganti kiblat sepak bola mereka. Italia tidak cocok dengan gaya Spanyol yang dibawa Guardiola atau yang lebih dikenal dengan gaya Tiki Taka.

"Sepak bola Italia telah mencontek Guardiola selama 15 tahun," ucap Capello kepada Sky Sport Italia.

"Tidak ada umpan vertikal atau kekuatan fisik, tidak ada kecenderungan untuk melakukan tantangan. Di sisi lain, kita harus mengikuti gaya bermain Jurgen Klopp,” lanjut dia.

"Satu-satunya yang melakukannya di Italia adalah Atalanta dan lihat hasilnya. Vincenzo Italiano sedang mencoba sesuatu yang serupa, sama seperti Alexander Blessin di Genoa yang bahkan menawarkan sesuatu yang lebih dari Klopp. Gaya Jerman adalah model yang harus dicontoh, kami tidak memiliki teknik untuk melirik gaya Spanyol," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Selalu Backpass

6 Momen Pemain Timnas Italia Tahan Tangis Usai Gagal ke Piala Dunia 2022 (sumber: IG passionepartenopea)

Fabio Capello memberi ulasan yang lebih dalam. Capello menyodorkan nama Romelu Lukaku, Tammy Abrhaham, dan Victor Oshimhen yang tampil bagus di Italia tapi kesulitan di negara lain. Bagi Capello, itu berarti ada yang salah dengan sepak bola Italia.

"Ada kecepatan tinggi di kompetisi Eropa dan kami tidak terbiasa dengan itu. Italia tidak punya cukup banyak pemain muda, tetapi ada ide yang salah di dasarnya. Kami adalah negara backpass ke kiper," kata Capello.

"Terkadang, saya terkejut membaca beberapa statistik. ‘Pemain itu membuat 45 umpan…’ Oke, tapi berapa banyak umpan kunci yang dibuat? Berapa banyak dari umpan itu yang berguna?," tegas mantan pelatih Timnas Inggris itu.

Sumber: Sky Sports

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 26/3/2022)