BRI Liga 1: Fakhri Husaini Blak-blakan Penyebab Mundur Mendadak dari Borneo FC

oleh Wahyu Pratama diperbarui 29 Mar 2022, 15:15 WIB
Fakhri Husaini baru tiba di pertengahan musim untuk melatih Borneo FC. Dalam delapan laga terakhir, Fakhri Husaini berhasil meraih dua kemenangan, tiga imbang dan tiga kalah. Saat ini Borneo FC duduk di posisi enam klasemen sementara Liga 1 2021-2022 dengan 39 poin. (Bola.com/Nandang Permana)

Bola.com, Denpasar - Borneo FC secara mengejutkan kembali ditinggkan pelatih untuk ketiga kalinya musim ini. Fakhri Husaini memilih meletakkan jabatannya meski kompetisi BRI Liga 1 2021/22 masih menyisakan satu pekan.

Kekalahan atas Madura United disinyalir menjadi penyebab manajemen klub berjuluk Pesut Etam itu melakukan langkah ekstrem. Walaupun berhasil mengunci posisi keenam, manajemen sepertinya tak terlalu puas dengan kinerjanya.

Advertisement

Namun, tak ada pernyataan resmi dari Borneo FC terkait alasan pengakhiran kerjasama ini. Spekulasi pun terus berkembang lantaran pelatih asal Aceh itu pergi secara tak lazim.

Menanggapi hal tersebut, pelatih berusia 56 tahun itu akhirnya angkat bicara. Menurutnya, ada tiga faktor utama yang membuatnya angkat kaki dari kursi pelatih klub asal Samarinda tersebut.

"Intinya pertama mereka kurang puas setelah kalah lawan Madura United. Yang kedua, perihal Francisco Torres tidak dimainkan. Yang ketiga, mereka mempertanyakan kenapa ada pergantian kapten," ucap Fakhri Husaini.

2 dari 4 halaman

Tak Habis Pikir Sering Kecolongan Menit Akhir

Pemain Borneo FC, Jonathan Bustos mengontrol bola saat melawan Bali United dalam laga pekan ke-5 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Selasa (28/09/2021). Kedua tim bermain imbang 1-1. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Fakhri menilai pemain Borneo FC sebetulnya bisa menerapkan skemanya dengan baik. Hanya saja, hal itu hanya terjadi dalam satu jam permainan. Dalam 30 menit terakhir, Madura United terlalu mudah menekan mereka.

"Sejak menit ke-60, organisasi tim ketika bertahan tidak berjalan dengan baik. Transisi negatif lambat. Gol Madura United terjadi di akhir laga, karena hampir semua pemain Madura United yang masuk ke area pertahanan kami tidak terjaga dengan baik," ujarnya.

"Tekanan yang diberikan pun tidak agresif, sehingga sangat mudah organisasi pertahanan kami ditembus dan menjadi gol. Ini kekalahan ketiga Borneo FC yang terjadi di akhir-akhir laga," sambung Fakhri.

3 dari 4 halaman

Cedera Aneh Francisco Torres

Penyerang Borneo FC, Francisco Wagsley Torres berebut bola dengan pemain Persebaya dalam laga pekan pertama BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (04/09/2021). Borneo FC menang 3-1. (Foto: Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Terkait tak dimainkannya Francisco Torres di laga tersebut, Fakhri sedikit bingung menjelaskannya. Sebab, di masa persiapan Torres diketahui mengalami cedera lutut. Tetapi H-1 pertandingan, pemain asal Brasil itu mendadak bugar seperti tanpa masalah.

"Biasanya kalau cedera seperti itu akan lama absen. Tapi H-1 pertandingan dia sudah sembuh seperti orang yang tidak sakit. Saya sampai panggil tim medis, saya tanya benar cedera atau dia bohong," kata Fakhri.

"Selain karena sebelumnya mengaku sakit, Torres tidak bermain karena saat latihan pemain lain yakni Boaz (Solossa), Sherdy (Ephy Fano) bahkan Yuda pemain muda kami, berlatih keras untuk menunjukan bahwa mereka juga ingin main," imbuhnya.

"Tentu saya tidak boleh mengabaikan kerja keras mereka, hanya untuk memainkan pemain asing. Saya memilih pemain untuk menjadi starter, bukan berdasarkan warna kulit, bukan pula karena dia asing atau lokal. Tetapi karena penampilan yang mereka perlihatkan saat sesi latihan," tukasnya.

4 dari 4 halaman

Alasan Copot Ban Kapten dari Javlon Guseynov

Duel pemain PSS Sleman, Fitra Ridwan dengan bek Borneo FC, Javlon Guseynov. (Istimewa)

Sementara itu, perihal pergantian kapten dari Javlon Guseynov ke Leo Guntara, Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16 itu, merasa hal tersebut sangat wajar. Baginya, Leo sangat layak menjadi kapten.

Javlon melakukan tindakan kurang terpuji. Pemain asal Uzbekistan itu melemparkan ban kapten ke arah wasit saat di kartu merah di pertandingan kontra Madura United pada putaran pertama lalu.

"Saya lihat Leo punya kemampuan dan potensi. Bahkan menurut saya, dia layak mendapat kesempatan membela timnas. Semenjak Leo jadi kapten juga kami dapat sekitar 10 poin (3 menang dan 1 imbang)," jelas Fakhri.

"Syarat menjadi kapten selain faktor kemampuan sepakbolanya yakni mampu mewakili pelatih di dalam lapangan dan kepemimpinan selama laga berlangsung memberikan kenyamanan bagi seluruh rekan-rekannya. Leo memenuhi syarat tersebut," tandasnya.

Berita Terkait