Persiapan Terkesan Misterius, PSM Diprediksi Sulit Bersaing di Piala AFC 2022

oleh Abdi Satria diperbarui 05 Mei 2022, 18:45 WIB
Liga 1 - Ilustrasi Logo PSM Makassar BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - PSM Makassar bakal berkiprah di Piala AFC 2022 pada 24-30 Juni di Kuala Lumpur, Malaysia. Skuad Juku Eja tergabung di Grup H bersama Tampines Rovers (Singapura) dan Kuala Lumpur FC selaku tuan rumah. Tapi, sejauh ini, persiapan tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan ini terkesan misterius.

PSM Makassar baru resmi mengumumkan Bernardo Tavares (Portugal) sebagai pelatih anyar serta mempertahankan M. Arfan dan Wiljan Pluim. Sebaliknya, berita terkait PSM lebih banyak didominasi oleh kepergian pemain.

Advertisement

Dihubungi Bola.com, Kamis (5/5/2022), pengamat bola Makassar, Tony Ho menilai, langkah PSM mempersiapkan diri menghadapi Piala AFC 2022 tidak ideal.

"Seharusnya PSM saat ini sudah memiliki kerangka tim. Kondisi ini menyulitkan PSM karena pelatih yang diberi wewenang menentukan pemain belum datang ke Makassar," ujar Tony yang sudah mengantongi lisensi pelatih PRO-AFC ini.

Di mata Tony, manajemen PSM juga terkesan jauh dari lebel klub profesional. Ia merujuk satu contoh, di mana segala urusan tim dipegang langsung oleh CEO PSM, Munafri Arifuddin.

"Setahu saya, PSM sampai saat belum punya Direktur Teknik sesuai aturan. Padahal perannya sangat vital untuk membantu manajemen. Termasuk mendata dan mendekati pemain incaran. Kalau berdasarkan berita, semuanya dilakukan langsung oleh CEO PSM," papar Tony.

Padahal, diajang Piala AFC 2022 nanti, PSM tak hanya membawa nama Makassar tapi juga Indonesia. Tony menegaskan, dengan kondisi saat ini, sulit buat PSM bersaing di Piala AFC 2022.

"Yang paling sederhana, PSM saat ini tidak punya kiper level atas setelah Hilman Syah dan Syaiful hengkang. Kita semua tahu, peran kiper di era sepak bola modern saat ini sangat kruasial dan menjadi penentu hasil akhir pertandingan," tegas Tony.

 

2 dari 3 halaman

Suporter Bingung

Tim Juku Eja mendapatkan hadiah penalti setelah pelanggaran yang dilakukan bek Persipura. Anco Jansen sendiri yang tampil sebagai eksekutor penaltinya di menit ke-13. Striker asal Belanda itu mengarahkan bola ke kanan gawang Persipura. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pada kesempatan sama, eks jenderal lapangan The Maczman, Andi Coklat, mengaku bingung melihat kondisi tim kesayangannya. Andi Coklat sependapat dengan Tony Ho terkait kerangka tim untuk menghadapi ajang internasional.

"Saya pikir PSM menjadi satu-satunya tim di dunia yang baru resmi memiliki dua atau tiga pemain untuk menghadapi turnamen internasional dengan durasi persiapan hanya sebulan," kata Andi Coklat.

Andi Coklat menambahkan, andai PSM berada di papan atas musim lalu, tidak menjadi masalah. Dengan kata lain, performa tim terjaga.

"Kita semua tahu PSM nyaris terdegradasi ke Liga 2. Setelah itu, CEO PSM menyatakan akan merombak 80 persen materi tim. Pertanyaannya, apakah pemain yang datang nanti, kualitasnya lebih baik dari musim lalu?"

Faktanya, lanjut Coklat, sejauh ini, belum ada satu pun pemain berlebel timnas yang didatangkan manajemen PSM." Langkah PSM saat ini nyaris sama dengan musim lalu. Dulu, PSM masih memiliki kerangka tim dan kemudian mendatangkan sejumlah pemain pinjaman dari tim lain. Sekarang, kerangka tim malah belum jelas," pungkas Coklat.

3 dari 3 halaman

Posisi PSM Musim Lalu

Berita Terkait