Rahmad Darmawan Tunggu Perkembangan Ronaldo Kwateh dkk di Masa Depan: Harus Jaga Performa

oleh Hery Kurniawan diperbarui 26 Mei 2022, 06:30 WIB
Pelatih Rans, Rahmad Darmawan (baju putih). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 memang hanya meraih medali perunggu dari SEA Games 2021. Namun, tetap ada beberapa hal positif yang datang dari skuad asuhan Shin Tae-yong.

Paling tidak ada tiga nama pemain muda baru yang tampil menarik perhatian. Mereka adalah Ernando Ari Sutaryadi (20 tahun), Ronaldo Kwateh (17), dan Marselino Ferdinan (17).

Advertisement

Meski masih berusia belia, ketiganya mampu menjadi pilar penting di skuad Garuda Muda. Kontribusi ketiganya terlihat nyata di Vietnam.

Pelatih RANS Cilegon FC, Rahmad Darmawan mengingatkan ketiganya untuk tidak terlalu jemawa meski sedang naik daun bersama Timnas Indonesia.

 

2 dari 5 halaman

Tantangan dari RD

Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan berusaha melewati sejumlah pemain Myanmar dalam pertandingan lanjutan babak penyisihan Grup A SEA Games 2021 di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam, Minggu (15/5/2022). (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

RD bahkan menantang ketiganya dan pemain muda lain yang bisa mempertahankan level permainan hingga usia yang lebih tua.

"Kadang-kadang ada pemain yang tidak dipanggil timnas grafiknya lebih baik," jelas RD di kanal Youtube JEBREEETmedia TV.

Rahmad Darmawan sendiri pernah tampil di dua SEA Games sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23. Itu terjadi di SEA Games 2011 dan 2013.

 

3 dari 5 halaman

SEA Games 2011, Timnas Indonesia Penuh Bakat Potensial

Gol dari Titus Bonai, strker Timnas untuk Pra-Olimpiade, tidak mampu menghindari Indonesia terhindar dari kekalahan 1-3 atas Turkmenistan pada laga di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, 23 Februari 2011.

Jika melihat edisi 2011, skuad Rahmad pada dua SEA Games itu diisi oleh banyak pemain muda potensial. Terutama di ajang SEA Games 2011. Di posisi penyerang saat itu ada duet, Titus Bonai dan Patrich Wanggai. Ada pula Ferdinan Sinaga yang menjadi penyerang pelapis.

Selain itu ada pula pemain lain seperti Oktavianus Maniai. Okto bahkan sudah bersinar di level Timnas Indonesia senior waktu itu.

Namun, tak semua anggota skuad SEA Games 2011 itu yang bisa terus konsisten di level senior. Tak sedikit dari mereka yang tak pernah lagi mendapatkan panggilan masuk Timnas Indonesia senior setelah SEA Games itu.

"2011 juga sama, dulu adanya Okto Maniani, Patrich Wanggai, ada juga pemain seperti Ferdinan Sinaga dulu mereka muncul, dan harapan semuanya ada pada mereka tapi faktanya tidak mudah bisa menjaga performa di kompetisi," jelas pelatih berusia 55 tahun itu.

 

 

4 dari 5 halaman

Beri Debut Ronaldo Kwateh di BRI Liga 1

Shin Tae-yong menurunkan Ronaldo Kwateh pada babak kedua menggantikan Egy Maulana Vikri. Ia berhasil merepotkan lini belakang Filipina hingga akhirnya dijatuhkan paksa oleh Enrique Fernandez di kotak penalti. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Rahmad Darmawan adalah sosok yang cukup berjasa pada perjalanan karier Ronaldo Kwateh. RD yang memberinya debut di ajang BRI Liga 1 alias liga profesional Indonesia.

Debut itu terjadi di BRI Liga 1 2021/2022. Tepatnya di laga antara Madura United kontra Persikabo 1973 pada Jumat (3/9/2021) yang lalu.

Saat itu, Ronaldo sempat menjadi pemain termuda yang tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Saat tampil di laga itu, Ronaldo masih berusia 16 tahun, 10 bulan, dan lima hari.

"Sekarang ada Ronaldo yang masih sangat muda. Saya ingat Kwateh itu pertama kali saya turunkan di Madura United senior," ujar RD.

 

5 dari 5 halaman

Enggan Disebut Berjasa

Meski demikian, RD enggan disebut punya jasa terhadap karier Ronaldo. Ia justru menyoroti peran pelatih-pelatih di level akademi.

"Bukan saya, pelatih-pelatih di level usia muda itu perannya luar biasa," tandas RD.

Berita Terkait