Mengintip Skuad Mengerikan Brasil saat Libas Inggris di Piala Dunia 2002: Bertabur Bintang, Dominan, dan Mematikan

oleh Suharno diperbarui 12 Agu 2022, 15:55 WIB
Brasil. Timnas Brasil mampu mencapai partai final Piala Dunia sebanyak 7 kali dalam seluruh 21 edisi Piala Dunia. Dari tujuh kali masuk final, Brasil mampu 5 kali menjadi juara di edisi 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002. Mereka hanya gagal di edisi 1950 dan 1998. (AFP/Odd Andersen)

Bola.com, Jakarta - Timnas Brasil menyimpan memori istimewa di Piala Dunia 2002. Saat itu, Tim Samba begitu mendominasi perhelatan akbar tersebut. 

Selecao mampu memenangi seluruh laganya dalam waktu 90 menit alias tanpa adanya perpanjangan waktu maupun adu penalti.

Advertisement

Satu dari tujuh korban Timnas Brasil pada Piala Dunia yang berlangsung di Jepang dan Korea Selatan tersebut adalah Timnas Inggris. Pada 21 Juni 2002 Inggris takluk 1-2 dari Brasil di babak perempat final.

Pada laga yang berlangsung di Stadion Shizuoka, Inggris sebenarnya unggul terlebih dahulu melalui Michael Owen di menit ke-23. Namun sebelum jeda, Brasil menyamakan kedudukan melalui Rivaldo.

Lalu saat babak kedua baru berjalan 5 menit, Ronaldinho melakukan tendangan bebas ikonik di Piala Dunia. Tendangan bebasnya menghujam gawang David Seaman dan membuat Brasil mendapatkan tiket ke semifinal Piala Dunia hingga akhirnya juara.

Lalu siapa saja 11 pemain Timnas Brasil saat mengalahkan Inggris di Piala Dunia 2002? Mari kita simak daftar mewahnya.

 

2 dari 5 halaman

Penjaga Gawang

Di posisi penjaga gawang Brasil ada nama Marcos yang mencatat 29 caps untuk Selecao dalam kurun waktu 1999-2005. Dia adalah pemain yang setia bermain untuk satu klub, Palmeiras.

Marcos bermain dalam 500 laga Palmeiras dalam kurun waktu 20 tahun dan klub akhirnya memensiunkan jersey nomor punggung 12 yang dia kenakan. Bahkan Marcos juga menemani Palmeiras yang degradasi ke kasta kedua meski pada 2003 mendapatkan tawaran dari Arsenal.

 

3 dari 5 halaman

Lini Belakang

6. Cafu - Brazil (AFP)

Brasil memakai tiga bek tengah saat menghadapi Inggris di Piala Dunia 2002. Ketiga bek tersebut adalah Roque Junior, Lucio, dan Edmilson.

Namun Michael Owen dengan kecepatannya mampu merepotkan mereka bertiga hingga akhirnya mencetak gol. Setelah Piala Dunia 2002, karier Roque Junior tidak lebih beruntung di level klub dibanding Lucio dan Edmilsom.

Lucio dan Edmilsom mampu merengkuh gelar liga domestik di beberapa klub hingga Liga Champions. Sementara Roque Junior bersama Leeds United malah terdegradasi.

Tiga bek tengah Brasil diapit oleh dua pemain sayap gantung yang siap membantu saat Brasil menyerang maupun bertahan. Keduanya adalah Cafu dan Roberto Carlos.

Cafu adalah pemain senior yang telah bermain dalam tiga laga final Piala Dunia secara berturut-turut mulai 1994 hingga 2002. Pengalaman berlaga di partai pamungkas Piala Dunia membuat pemain sayap kanan ini dipercaya untuk menjadi kapten tim.

Sementara Roberto Carlos juga pemain yang penuh pengalaman di Liga Eropa. Pemain sayap kiri ini pernah gagal di Inter Milan dan kemudian tampil cemerlang di Real Madrid.

 

4 dari 5 halaman

Gelandang Tengah

Peraih FIFA Ballon d'Or 2004 dan 2005, Ronaldinho, dikabarkan sang kakak, Roberto Assis sedang memikirkan tawaran bermain di Malaysia. Media Malaysia sendiri memberitakan pesepak bola Brasil itu akan bermain untuk Pahang FA. (AFP/Joao Paulo)

Ada tiga gelandang tengah yang mampu menghidupkan permainan Brasil saat melawan lini tengah Inggris. Ketiga lini tengah Selecao dihuni Gilberto Silva, Kleberson, dan Ronaldinho.

Ronaldinho lebih berperan sebagai gelandang serang yang memberikan umpan matang kepada dua striker Brasil. Gaya permainannya unik dan mampu mengecoh lawan dalam sekejap.

Sementara itu tugas Kleberson dan Silva cenderung menghentikan serangan lawan sebelum masuk terlalu dalam. Keduanya juga bertugas membagi bola kepeda dua sayap maupun langsung ke lini serang.

 

5 dari 5 halaman

Pemain Depan

Ronaldo saat membela Timnas Brasil di Piala Dunia 2002. (Bola.com/Dok. FIFA)

Di lini depan, Brasil memiliki dua striker haus gol. Ada Ronaldo dan Rivaldo yang merupakan striker berbahaya di liga top Eropa saat itu.

Pertahanan Inggris saat itu dibuat kocar-kacir karena aksi keduanya. Ronaldo yang bermain bagi Inter Milan hingga Real Madrid memiliki kecepatan.

Di sisi satunya, Rivaldo juga memiliki kualitas driblling yang baik hingga penyelesaian akhir yang baik. Tidak hanya Inggris, Jerman juga dibuat tidak berdaya dari aksi keduanya di laga final.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait