Mengenang Kisah Sukses Timnas Spanyol yang Berhasil Kawinkan Trofi Piala Eropa dan Piala Dunia

oleh Rizki Hidayat diperbarui 17 Agu 2022, 19:15 WIB
Bersama timnas Spanyol, kariernya pun cukup mentereng. Ia adalah kapten yang membawa Tim Matador menjuarai Piala Dunia 2010, Euro 2008 dan 2012. (AFP/Javier Soriano)

Bola.com, Jakarta - Timnas Spanyol menjadi satu-satunya negara yang berhasil mempertahankan trofi Piala Eropa, yakni 2008 dan 2012. Tak hanya itu, La Roja juga berhasil melengkapi prestasi itu dengan menjuarai Piala Dunia 2010.

Pada final Piala Eropa 2008, Timnas Spanyol yang ketika itu diasuh Luis Aragones berhasil membungkam Jerman dengan skor 1-0. Gol tunggal Tim Matador dicetak Fernando Torres menit ke-33.

Advertisement

Bagi Spanyol, trofi tersebut adalah gelar kedua di Piala Eropa. Sebelumnya, mereka menjadi kampiun untuk pertama kalinya pada 1964.

Selang empat tahun kemudian, tepatnya pada Piala Eropa 2012 yang dilangsungkan di Polandia dan Ukraina, Timnas Spanyol kembali menjadi juara.

Kali ini, La Furia Roja berhasil mempertahankan gelar dengan melibas Italia dengan skor 4-0. Keempat gol Timnas Spanyol disarangkan David Silva pada menit ke-14, Jordi Alba menit ke-41, Fernando Torres menit ke-84, dan Juan Mata menit ke-88.

Tak berhenti di situ, sebelum mengukir kisah indah pada gelaran Piala Eropa, Spanyol di bawah asuhan Vicente del Bosque sukses memenangi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Timnas Spanyol keluar sebagai juara setelah membungkam Belanda berkat gol semata wayang Andres Iniesta pada menit ke-116. Dengan adanya gelar Piala Dunia, La Furia Roja menjadi negara pertama pengumpul tiga gelar utama secara berturut-turut.

 

2 dari 6 halaman

Menghapus Kutukan

Kemenangan ini pun sangat bersejarah bagi Timnas Spanyol. Ini pertama kalinya mereka meraih gelar juara di level internasional sejak tahun 1964 silam. (AFP/Frank Fife)

Tidak ada tim yang bisa meraih back-to-back juara Piala Eropa sebelum 2012. Uni Soviet dan Jerman pernah nyaris mencatat sejarah dengan masing-masing pada edisi 1964 dan 1976, tetapi mengalami kegagalan pada partai final.

Spanyol ketika itu berstatus kampiun Piala Eropa 2008, melaju ke partai puncak gelaran Piala Eropa 2012. Menghadapi Italia di final, Timnas Spanyol mengandaskan perlawanan Negeri Pizza empat gol tanpa balas.

Dengan hasil itu, La Furia Roja resmi menciptakan sejarah baru dengan mempertahankan trofi Piala Eropa sekaligus menyamai perolehan gelar terbanyak milik Jerman (3).

 

3 dari 6 halaman

Rekor Fernando Torres

Fernando Torres. Meraih gelar Euro 2008 bersama Timnas Spanyol dan menjadi pencetak gol di partai final tak cukup membawanya merebut Ballon d'Or 2008. Ia hanya menempati posisi ketiga. Gelar jatuh ke tangan Cristiano Ronaldo yang tampil gemilang bersama Manchester United. (AFP/Franck Fife)

Selain menjadi negara pertama yang sanggup mempertahankan gelar Piala Eropa, striker mereka Fernando Torres juga mencetak sejarah baru. Torres menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam dua partai puncak Piala Eropa.

Fernando Torres menjadi aktor pencetak gol pada partai final Piala Eropa 2008. Dia kembali mengukir namanya di papan skor pada laga puncak Piala Eropa 2012.

 

4 dari 6 halaman

Menjadi Tim Paling Sedikit Mencetak Gol

Bersama Timnas Spanyol, Alvaro Arbeloa (kanan) telah meraih gelar juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2008,2012. (AFP/Miguel Riopa)

Pada gelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Spanyol hanya mencetak delapan gol dari tujuh laga. Jumlah itu membuat mereka menorehkan rekor, yakni tim juara dengan jumlah gol paling minim di Piala Dunia.

Jumlah tersebut lebih sedikit dari Inggris (11 gol, di Piala Dunia 1966) dan Brasil (11 gol di Piala Dunia 1994). Spanyol hanya meraih kemenangan tipis 1-0 sejak 16 besar sampai partai final Piala Dunia 2010.

 

5 dari 6 halaman

Akurnya Barcelona dan Real Madrid

Sergio Ramos dan Gerard Pique akur saat bela Timnas Spanyol (Sportskeeda)

Tak dipungkiri, kekuatan timnas Spanyol kala itu bertumpu pada kualitas dua klub penguasa La Liga, Real Madrid dan Barcelona.

Namun, keberadaan bintang-bintang Real Madrid dan Barcelona justru seringkali menimbulkan masalah bagi pelatih. Rivalitas abadi kedua raksasa La Liga itu menghalangi para pemain untuk melebur, serta bahu-membahu berjuang mengantarkan Spanyol meraih prestasi.

Keadaan mulai berubah lebih baik sejak La Furia Roja menjuarai Piala Eropa 2008. Pelatih Luis Aragones terbukti berhasil menyatukan pemain Real Madrid dan Barcelona. Keadaan terus berlanjut saat tongkat estafet kepelatihan berpindah ke tangan Vicente Del Bosque.

 

6 dari 6 halaman

Diperkuat para Pemain Generasi Emas

David Villa adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Timnas Spanyol yang 4 gol diantaranya dicetak saat membawa Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008. (www.squawka.com)

Selepas menjuarai Piala Eropa 2008 bermodalkan pemain belia yang terdiri dari pemain-pemain bertalenta seperti Sergio Ramos, Andres Iniesta, dan Fernando Torres, Spanyol begitu tampil digdaya di kejuaraan mayor berikutnya.

Mereka dikombinasikan dengan personel senior semacam Iker Casillas, Xavi Hernandez, Carles Puyol, dan Marcos Senna. Membuat performa La Furia Roja begitu mengerikan.

Kekuatan utama generasi emas Spanyol terletak pada taktik brilian yang belakangan dikenal dengan sebutan Tiki-taka. Istilah tersebut berarti memainkan operan-operan pendek nan cepat dan menuntut para pemain lebih rajin bergerak di atas lapangan.

Tiki-taka dilakukan atas dasar pemikiran pelatih Luis Aragones yang menyadari kenyataan Spanyol tak cukup tangguh dalam beradu fisik, lantaran postur mereka kurang mendukung.

Dengan raihan tiga gelar berturut-turut pada Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012, wajar jika banyak yang bilang Spanyol 2008-2012 adalah generasi sepak bola terbaik dunia sejauh ini.

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari: Bola.net (Yoga Radyan/Published: 17/08/2022)

Berita Terkait