Lika Liku Perjalanan Diego Maradona Menuju Legenda di Piala Dunia: Si Bocah Ajaib Argentina

oleh Suharno diperbarui 19 Agu 2022, 09:00 WIB
Penyerang Argentina, Diego Maradona, mengangkat trofi Piala Dunia saat usai mengalahkan Jerman Barat pada laga final Piala Dunia 1986 di Meksiko, (29/6/1986). (Photo by - / AFP)

Bola.com, Jakarta - Tanggal 30 Oktober 1960, pasangan suami-istri Don Diego dan Dalma Salvadora Franco  berbahagia menyambut kelahiran anak keempatnya. Anak itu kemudian diberi nama Diego Armando Maradona.

Keluarga dari pasangan suami istri Diego dan Dalma itu akhirnya total memiliki delapan anak. Mereka hidup serba kekurangan di Kota Villa Fiorito, Provinsi Buenos Aires, Argentina, karena tanggungan anak yang banyak.

Advertisement

Namun siapa sangka dari serba kekurangan, Diego Maradona tumbuh jadi seorang legenda sepak bola Argentina hingga dunia. Dia bagaikan bocah ajaib di Argentina. 

Diego Maradona bermain sepak bola sejak usia sembilan tahun dan menjalani debut profesionalnya bersama Boca Junior sejak masih berusia 15 tahun.

 

2 dari 5 halaman

Terleminasi di Piala Dunia 1978

Saat berusia belasan tahun, dia sudah dipercaya untuk mengenakan seragam Argentina. Sayangnya pada tahun 1978, dia harus tereliminasi dari skuad Argentina yang akhirnya menjadi juara Piala Dunia.

Saat itu dia dicoret dari skuad karena usainya yang belum genap 18 tahun.

Meski tercoret dari skuad juara dunia karena usianya yang masih muda dan belum dipercaya, Maradona tetap menjadi legenda di kemudian hari. Simak cerita ketika Maradona menjadi seorang legenda Piala Dunia tepatnya pada tahun 1986.

 

3 dari 5 halaman

Berlaga di Piala Dunia 1982

Diego Maradona. Gelandang Argentina yang wafat di usia 60 tahun pada 25 November 2020 ini mengoleksi 21 Caps dalam 4 edisi Piala Dunia (1982, 1986, 1990, 1994). Menorehkan 8 gol dan 8 assist, prestasi terbaiknya adalah menjadi juara pada edisi 1986 mengalahkan Jerman 3-2. (AFP/Staff)

Setelah gagal masuk Piala Dunia 1978 karena sang pelatih Argentina saat itu César Luis Menotti menganggapnya masih terlalu muda, Maradona akhirnya debut di Piala Dunia 1982. Argentina datang ke Spanyol dengan status juara bertahan.

Maradona mendapatkan kepercayaan tampil di laga pertama saat Argentina kalah 0-1 dari Belgia. Pada laga kedua, Maradona mencetak dua gol saat Argentina menang 4-1 atas Hungaria.

Dua gol tersebut juga total gol yang dicetak Maradona di ajang ini karena pada laga selanjutnya meski tampil jadi pemain inti, tetapi gagal mengemas gol. Argentina akhirnya hanya bertahan hingga babak penyisihan kedua.

 

4 dari 5 halaman

Jadi Legenda Piala Dunia

Diego Maradona saat melawan Inggris pada Piala Dunia 1986 (AFP)

Empat tahun berselang, Maradona bersama Timnas Argentina kembali ke Piala Dunia tepatnya pada 1986 di Meksiko. Maradona semakin matang menjadi pengatur permainan Tim Tango.

Argentina jadi juara grup tanpa mengalami kekalahan dan lolos ke 16 besar hingga ke perempat final setelah menaklukkan Uruguay. Pada babak perempat final ini, nama Maradona makin meroket setelah menceploskan  dua gol memorial ke gawang Inggris.

Gol pertamanya, dia cetak menggunakan tangan dan gol kedua saat Maradona melewati hampir separuh pemain Inggris dari setengah lapangan. Argentina juga akhirnya menjadi juara dunia berkat sumbangsih besar Maradona.

 

5 dari 5 halaman

Menuju Masa Gelap

Kisah Maradona pernah difilmkan dalam seri Amazon Prime Video yang berjudul 'Maradona: Blessed Dream'. Film tersebut juga menguak sisi gelap sang legenda Argentina tersebut.

Setelah kepindahaanya dari Barcelona ke Napoli selepas menggenggam gelar Piala Dunia 1986, Maradona justru tenggelam dalam dunia hitam. Ketenarannya di Kota Naples ini membuatnya dekat dengan para bandar narkoba.

Meski mampu membawa Napoli dua kali scudetto Serie A, tetapi dia juga terkena sanksi karena terbukti mengonsumsi narkoba. Parahnya pada Piala Dunia 1994, dia dilarang tampil karena mengonsumsi zat terlarang.

Sumber: Goal

Berita Terkait