Rekor Fantastis Ahsan / Hendra di Kejuaraan Dunia: 100 Persen Menang, Kans Samai Chai Yun / Fu Haifeng

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 27 Agu 2022, 12:13 WIB
Indonesia terakhir kali merebut gelar juara dunia pada 2019. Ahsan/Hendra lah pemenangnya. Di final edisi 2019, The Daddies menang 25-23, 9-21, 21-15 atas ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. (AP/Shuji Kajiyama)

Bola.com, Tokyo - Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, menolak tua! Pasangan berjulukan the Daddies ini sekali lagi mengunci tiket final Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Pada edisi 2022, Ahsan/Hendra menumbangkan sesama pasangan Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan skor 23-21, 12-21, dan 21-16 di Tokyo, Sabtu (27/8/2022).

Advertisement

Ini menjadi final keempat bagi Ahsan/Hendra. Sebelumnya, mereka juga maju ke babak puncak pada 2013, 2015, dan 2019. 

Itu berarti, semenjak menjadi pasangan, Ahsan/Hendra tak tersentuh kekalahan di Kejuaraan Dunia. Mereka telah memenangi pertandingan 19 kali.

2 dari 4 halaman

2019

Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan merayakan kemenangan atas ganda putra Jepang Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi pada babak final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di Swiss, Minggu (25/8/2019). Ahsan/Hendra menang dengan skor 25-23, 9-21, 21-15. (FABRICE COFFRINI/AFP)

Indonesia terakhir kali merebut gelar juara dunia pada 2019. Ahsan/Hendra lah pemenangnya. Di final edisi 2019, The Daddies menang 25-23, 9-21, 21-15 atas ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Edisi 2022 menjadi semifinal keempat bagi Ahsan/Hendra.

3 dari 4 halaman

3 Gelar

Ganda Putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan membawa bendera Merah Putih usai memenangi babak final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019). Ganda Putra Indonesia menang 25-23, 9-21, 21-15 atas ganda Jepang. (FABRICE COFFRINI/AFP)

Ahsan/Hendra sejak dipasangkan, berhasil menjadi juara dunia pada 2013, 2015, dan 2019. 

Ahsan bermain di Kejuaraan Dunia lima kali dengan tiga partner berbeda. Ia menghasilkan tiga medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Tiga emas diraih bersama Hendra, medali perak bersama Rian Agung Saputro pada 2017 dan perunggu bersama Bona Septano pada 2011.

Sementara Hendra bermain enam kali dengan dua pasangan berbeda. Hendra mendapat empat medali emas dan 1 perunggu.

Medali emas pertama Hendra diraih bersama almarhum Markis Kido pada 2007. Bersama Kido, Hendra juga menyabet perunggu pada edisi 2010. Tiga emas lainnya direbut bersama Ahsan.

4 dari 4 halaman

Dekati Rekor Chai Yun/Fu Haifeng

Pemain badminton Indonesia Markis Kido (kanan) dan Hendra Setiawan merayakan dengan medali emas mereka usai mengalahkan pemain badminton China Cai Yun dan Fu Haifeng pada pertandingan final ganda putra Olimpiade Beijing 2008 di Beijing, China, 16 Agustus 2008. (AFP PHOTO/GOH CHAI HIN)

Ahsan/Hendra berpeluang menyamai rekor ganda China, Chai Yun/Fu Haifeng di Kejuaraan Dunia.

Chai Yun/Fu Haifeng merupakan ganda putra pemegang gelar terbanyak (sebagai pasangan), yakni empat gelar. Hendra Setiawan sebenarnya sudah menyamai rekor mereka, tapi satu gelar lain direbut bersama Markis Kido.

Jika tahun ini juara, Ahsan/Hendra akan menyamai rekor Chai Yun/Fu Haifeng dan Hendra sendiri bakal melewati rekor teman seangkatannya itu.