5 Problem Inggris Jelang Piala Dunia 2022: PR Besar Gareth Southgate

oleh Aryo Atmaja diperbarui 26 Sep 2022, 08:45 WIB
Piala Dunia - Ilustrasi Timnas Inggris (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Inggris mendapat pelajaran berharga menjelang penampilan di Piala Dunia 2022 di Qatar. The Three Lions baru saja menelan kekalahan 0-1 dari Italia di ajang UEFA Nations League 2022/2023.

Satu-satunya gol kemenangan Italia atas Inggris lahir melalui aksi Giacomo Raspadori. Hasil itu membuat Timnas Inggris menjalani lima pertandingan terakhirnya tanpa kemenangan dan terdegradasi dari UEFA Nations League A.

Advertisement

Dilansir dari The Sun, Inggris belum pernah mengalami serangkaian hasil buruk seperti ini sejak 1992 atau saat dibesut mendiang Graham Taylor. Apalagi Piala Dunia 2022 hanya tinggal menyisakan 56 hari lagi bergulir.

Untuk kasus saat ini, Inggris tidak hanya lupa bagaimana cara menang, tapi mereka bahkan tidak bisa mencetak gol lagi, meski memiliki bomber maut Harry Kane di lini depan. Catatan lainnya, mereka belum mencetak gol dari permainan terbuka dalam 450 menit.

Hasil minor ini membuat Harry Maguire dkk. dicemooh oleh fans mereka sendiri. Bahkan dari jajak pendapat The Sun di Twitter menunjukkan angka 83 persen bahwa penggemar ingin Gareth Soutghate dipecat sebelum Piala Dunia dimulai.

Sebelum benar-benar mengarungi persaingan di Piala Dunia 2022, ada sejumlah pekerjaan rumah yang wajib diselesaikan Gareth Southgate dan anak buahnya. Berikut ini lima masalah utama yang harus segera diselesaikan.

2 dari 6 halaman

Terlalu Berhati-hati

Gareth Southgate, Pelatih Timnas Inggris, telah mengumumkan daftar 33 nama skuat The Three Lions untuk Euro 2020 (Euro 2021). Di luar dugaan, tenyata ada juga pemain yang notabene adalah pemain bintang tak dipanggil ke Euro 2020 (Euro 2021). (Foto: AFP/Niklas Halle'n)

Skuad Inggris bermain dengan tiga bek tengah di Kyle Walker, Harry Maguire dan Eric Dier saat menghadapi Italia kemarin. Gareth Southgate berhati-hati untuk mengubah gaya permainnya apalagi Piala Dunia semakin dekat.

Dengan formasi tiga bek, berarti Inggris lebih bermain secara ofensif. Namun nyaranya mereka juga masih kesulitan mencetak gol. Meski punya banyak peluang, tidak ada gol yang bisa mereka ciptakan.

Legenda Timnas Inggris, Gary Lineker mengecam Gareth Southgate karena memarkir Trent Alexander-Arnold di bangku cadangan melawan Italia. Bagi Lineker, bek sayap Liverpool itu adalah pemain paling kreatif yang dimiliki Inggris saat ini.

3 dari 6 halaman

Pemain Kunci Masih Melempem

Bek Timnas Inggris, Harry Maguire, menyundul bola saat melawan Italia pada laga final Euro 2020 di Stadion Wembley, London hari Senin (12/07/2021). (Foto: AP/(Frank Augstein,Pool)

Beberapa pemain kunci Gareth Southgate sedang mencoba mengembalikan bentuk permainan terbaiknya. Seperti Harry Maguire, Ben Chilwell, Luke Shaw, dan Mason Mount.

Daftar teratas adalah Harry Maguire, yang dipilih dalam starting XI saat menghadapi Italia, meskipun ia hanya mencatakan lima penampilan untuk Man Utd musim ini.

Di bek kiri, Ben Chilwell dan Luke Shaw mulai tersingkir di Chelsea dan United. Begitu juga Mason Mount yang belum segarang musim lalu di Chelsea. Hanya Raheem Sterling yang menemukan performa terbaik sejak digaet Chelsea dari Man City.

Southgate harus memutuskan siapa pemain yang harus dipertahankan, dan pemain yang harus dibuang demi performa yang lebih baik.

4 dari 6 halaman

Terlalu Mengandalkan Harry Kane

Harry Kane (tengah) mengontrol bola selama pertandingan sepak bola UEFA Nations League antara Italia versus Inggris di stadion San Siro, di Milan, Italia, Sabtu, (24/9/2022) dini hari WIB. (AP Photo/Antonio Calanni)

Cara menyerang dalam permainan Inggris dinilai sudah ketinggalan zaman. Yaitu dengan selalu menempatkan Harry Kane di tengah, dan Raheem Sterling dan Phil Foden di kedua sisinya.

Kane memang memiliki 50 gol untuk Inggris, tetapi ia tak banyak berkutik saat melawan Italia. Bahkan harus bermain lebih ke dalam. Pelapisnya saat ini, Ivan Toney atau Tammy Abraham juga masih minim pengalaman.

Tampaknya sosok Marcus Rashford bisa membawa angin segar. Rashford seperti kembali menemukan ketajamnnya bersama MU dan setidaknya akan memberi Southgate pilihan lain.

Namun sangat disayangkan dia mengalami cedera otot dan melewatkan pertemuan dengan skuad.

5 dari 6 halaman

Beri Kepercayaan untuk Pemain Muda

Teranyar saat laga final Euro 2020 melawan Inggris. Sang bek tak ragu-ragu menarik baju pemain muda Inggris, Bukayo Saka, demi mencegahnya masuk ke area pertahanan Italia. (Foto: AP/Laurence Griffiths,Pool)

Tidak ada salahnya Gareth Southgate lebih banyak memberikan kepercayaan untuk pemain-pemain mudanya. Seperti Bukayo Saka dan Jude Bellingham.

Bukayo Saka adalah salah satu talenta paling cemerlang di Inggris, tetapi dia malah sering bermain bertahan. Begitu juga Jude Bellingham yang terbelenggu di linit tengah.

Phil Foden telah menjadi sosok kunci bagi Pep Guardiola di Man City, tetapi Southgate belum menemukan cara untuk mengeluarkan yang terbaik darinya di tingkat Timnas Inggris.

6 dari 6 halaman

Saatnya Menjawab Keraguan

Gareth Southgate. Pelatih berusia 51 tahun yang masih menjabat sebagai pelatih Timnas Inggris ini sukses membawa Three Lions menjadi runner-up di ajang Euro 2020 lalu. Sebelumnya, ia pernah membesut Middlesbrough pada 2006 hingga 2009 dan Inggris U-21 pada 2013 hingga 2016. (AFP/Pool/Frank Augstein)

Sosok Gareth Southgate sepertinya harus menjawab keraguan publik Inggris. Sebab ia ditunjuk menangani The Three Lions sejak 2016, namun belum ada prestasi yang jauh membanggakan.

Kegagalan paling menohok adalah saat Inggris gagal meraih trofi Piala Eropa 2020 usai dipermalukan Italia di hadapan pendukungnya sendiri. Terbaru, Southgate dicemooh para fans Inggris atas kekalahan telak 0-4 di kandang Hungaria dan 0-1 di markas Italia.

"Saya mengerti reaksi pada akhirnya karena hasil yang kami dapatkan dalam kompetisi ini. Ini adalah reaksi emosional yang dapat dimengerti,” terang Gareth Southgate usai pertandingan.

Southgate perlu membalikkan suasana yang penuh optimistis. Yaitu kemenangan atas Jerman di Wembley, Selasa (27/9/2022) dini hari, sebagai pertandingan terakhir mereka sebelum bertolak ke Qatar.

Sumber: The Sun

Berita Terkait