Setelah 2 Dasawarsa, Saatnya Amerika Latin Rebut Kembali Piala Dunia dari Hegemoni Eropa

oleh Gatot Susetyo diperbarui 28 Nov 2022, 18:00 WIB
Piala Dunia - Lionel Messi Argentina dan Neymar Brasil (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Selama dua dasawarsa terakhir pergelaran Piala Dunia, tim-tim dari Benua Eropa menguasai gelar juara. Sementara kontestan dari Amerika Latin harus puas sebagai runner-up.

Terakhir kali, Brasil yang sukses menembus keperkasaan wakil Eropa ketika menjuarai Piala Dunia 2002 yang digelar di Korsel dan Jepang.

Advertisement

Empat edisi Piala Dunia berikutnya dikuasai duta Benua Biru seperti Italia (di Jerman 2006), Spanyol (di Afrika Selatan 2010), Jerman (di Brasil 2014) dan Prancis (di Rusia 2018).

"Piala Dunia Qatar kesempatan Argentina dan Brasil jadi juara. Amerika Latin terlalu lama hanya jadi pelengkap. Kali ini, saya jagokan Argentina juara Piala Dunia 2022," kata Fatchul Ichya.

2 dari 5 halaman

Argentina?

Selebrasi pemain Timnas Argentina, Lionel Messi usai berhasil menjebol gawang Meksiko dalam pertandingan grup G Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Lusail Stadium, Qatar, Minggu (27/11/2022). (AP Photo/Hassan Ammar)

Mantan kapten tim Persik 2010 ini menyebut Argentina punya modal untuk menembus hegemoni Eropa.

"Faktor Messi jadi pembeda di Timnas Argentina. Itu dia buktikan pada dua pertandingan penyisihan grup lalu. Mereka juga punya pemain muda yang nyetel dengan senior. Ini membuat Argentina pantas jadi juara," tuturnya.

Argentina lolos dari lubang jarum setelah mengalahkan sesama tim Amerika Latin, Meksiko, 2-0. Sebelumnya, mereka secara mengejutkan keok dari Arab Saudi 1-2.

3 dari 5 halaman

Dulu Kalah Dramatis, Saatnya Messi Juara?

Lionel Messi. Striker Argentina berusia 35 tahun yang saat ini masih aktif bermain bersama PSG di musim keduanya tercatat telah mengoleksi 164 caps bersama Timnas Argentina. Di ajang Piala Dunia ia telah tampil dalam 4 edisi mulai 2006 hingga 2018 dan total tampil dalam 19 laga dengan torehan 6 gol dan 5 assist. Prestasi terbaiknya tentu saja saat membawa Timnas Argentina finis sebagai runner-up pada edisi 2014 usai kalah dari Jerman di partai puncak. Ia masih akan menjadi andalan Timnas Argentina di Piala Dunia 2022 Qatar yang diakuinya akan menjadi Piala Dunia terakhirnya. (AFP/Odd Andersen)

Jika Tim Tango bisa jadi kampiun di Qatar, lanjut Fatchul Ichya, bisa mewujudkan impian yang tertunda di Piala Dunia 2014 di Brasil. Saat itu, di final, Argentina dilibas Jerman 0-1 lewat gol Mario Gotze menit ke-113.

"Itu final paling dramatis dialami Argentina. Impian mereka buyar dengan kalah tipis di saat injury time," ucapnya.

4 dari 5 halaman

Posisi Argentina

5 dari 5 halaman

Berita Terkait