Analisis Divaldo Alves Mengapa Jerman dan Belgia Kelimpungan di Piala Dunia 2022, Habis Bensin?

oleh Gatot Susetyo diperbarui 28 Nov 2022, 18:45 WIB
Timnas Jerman berusaha keras mencari gol kedua di sisa waktu yang ada. Namun hingga laga usai, skor 2-1 untuk kemenangan Jepang tak berubah. (AP/Ebrahim Noroozi)

Bola.com, Jakarta - Perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar menyimpang dari tradisi beberapa pergelaran pesta sepakbola sejagat yang pernah dilakukan FIFA.

Sebelumnya, Piala Dunia diputar pada bulan Mei atau Juni. Tapi khusus Qatar dilaksanakan pada akhir tahun. Hal ini disesuaikan dengan musim yang terjadi di Qatar.

Advertisement

"Piala Dunia tahun ini memang berbeda. Banyak hal yang harus disesuaikan oleh FIFA agar turnamen ini berjalan lancar," kata Divaldo Alves.

Pelatih Persik asal Portugal itu menjelaskan perubahan kebiasaan ini tentu membawa dampak bagi para kontestan Piala Dunia 2022. Terutama dari sisi kebugaran pemain yang tampil membela negara masing-masing.

2 dari 5 halaman

Kehabisan Bensin

Pemain Timnas Belgia, Thomas Meunier (kiri) berebut bola dengan pemain Timnas Maroko, Noussair Mazraoui dalam laga matchday kedua Grup F Piala Dunia 2022 di Al Thumama Stadium, Doha, Qatar, Minggu (27/11/2022) malam WIB. (AP/Christophe Ena)

Regulasi baru di Piala Dunia 2022 menghadirkan sisi negatif bagi tim-tim Eropa.

"Saya kira tim-tim asal Asia dan Afrika lebih diuntungkan. Sedangkan bagi peserta Eropa dirasa berat. Karena pemain Eropa tak punya waktu istirahat ideal. Setelah mereka tampil bersama klub di Liga Eropa yang selesai sekitar Agustus lalu," tuturnya.

Divaldo Alves pun memaparkan fakta performa beberapa tim Eropa yang tak stabil di Piala Dunia 2022.

"Belgia salah satu contohnya. Dengan materi pemain bisa dibilang cukup tua, Belgia sulit menampilkan permainan terbaiknya. Ini juga dialami pemain-pemain tua yang ada di tim-tim Eropa lainnya," ujarnya.

3 dari 5 halaman

Pemain Muda

Selebrasi pemain Timnas Prancis, Kylian Mbappe usai menjebol gawang Denmark dalam pertandingan Grup D Piala Dunia 2022 di Stadium 974, Qatar, Sabtu (26/11/2022). (AP Photo/Martin Meissner)

Kendati begitu, Alves menyebut tim Eropa yang memiliki banyak materi pemain muda bakal bisa bicara banyak hingga akhir Piala Dunia nanti.

"Inilah pentingnya regenerasi dan kombinasi pemain di sebuah tim. Tim Eropa yang diperkuat banyak anak muda akan mampu melaju hingga babak akhir. Dari pengamatan saya, Prancis dan Spanyol yang akan bisa melakukan itu," ucapnya.

4 dari 5 halaman

Jadwal Padat

Pemain Jerman Leroy Sane mengontrol bola saat melawan Spanyol pada pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, 27 November 2022. Pertandingan berakhir imbang 1-1. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Selain jeda antara kompetisi Liga Eropa dan Piala Dunia 2022 yang tak ideal, Alves juga menyebut jadwal Qatar yang cukup padat.

"Di Liga Eropa, pemain akan tampil sepekan sekali. Di Qatar, mereka main dua atau tiga hari sekali. Bagi pemain yang berumur sulit mengembalikan kebugaran dalam waktu singkat. Ini juga berlaku bagi pemain dari Amerika Latin yang berkiprah di Liga Eropa, seperti Messi dan Neymar," paparnya.

5 dari 5 halaman

Berita Terkait