Drama-drama Penuh Gereget di Piala Dunia 2022: Pancing Debat Kusir di Dalam dan Luar Lapangan

oleh Choki Sihotang diperbarui 30 Nov 2022, 14:00 WIB
Piala Dunia 2022 - Ilustrasi Kualifikasi Piala Dunia 2022 (Bola.com/Lamya Dinata/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Belum genap dua pekan sejak dimulai pada 21 November, Piala Dunia 2022 yang tengah berlangsung di negeri mungil Qatar sudah diwarnai sederet drama.

Drama di Piala Dunia 2022 bukan hanya tersaji di lapangan. Drama di luar lapangan bahkan tidak kalah seru dan menarik

Advertisement

Tatkala digulirkan pertama kali di Uruguay pada 1930, drama memang tak pernah lepas dari Piala Dunia. Ragam drama telah mewarnai dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah panjang pesta bola tarakbar empat tahunan besutan FIFA.

Dan apa yang terjadi di Qatar, bisa dibilang, sedikit lebih unik dari drama-drama sebelumnya.

Mau tahu apa saja drama-drama yang sudah mewarnai Piala Dunia 2022?

 

2 dari 6 halaman

1. Ban Kapten Pelangi

FIFA dan Komite Piala Dunia Qatar jauh-jauh hari sudah menegaskan agar 32 negara yang terbagi dalam delapan grup (A-H) tak mengenakan bak kapten pelangi selama Piala Dunia 2022.

Ban kapten pelangi yang bertuliskan "OneLove" sebagai tanda solidaritas untuk komunitas LGBTQ+.

Hassan Al-Thawadi, Kepala Komite Piala Dunia Qatar 2022, menegaskan pelarangan punya alasan kuat. "Ini bukan Qatar yang saya bicarakan, ini juga menyangkut dunia Arab," katanya, dilansir Guardian.

 

3 dari 6 halaman

2. Pemain Iran Emoh Nyanyikan Lagu Kebangsaan

Selebrasi pemain Iran usai Rouzbeh Cheshmi (15) berhasil menjebol gawang Timnas Wales dalam pertandingan Grup B Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Ahmad Bin Ali Stadium, Qatar, Jumat (25/11/2022). (AP Photo/Francisco Seco)

Menyanyikan lagu kebangsaan di ajang internasional adalah impian semua atlet, terlebih di panggung akbar sekelas Piala Dunia.

Namun, tidak demikian dengan 11 pemain Timnas Iran di Piala Dunia 2022. Mereka justru membisu jelang bentrok kontra Inggris beberapa waktu lalu.

Ada apa? Selidik punya selidik, para pemain Iran tak mau menyanyikan lagu kebangsaan sebagai bentuk protes terhadap rezim yang berkuasa saat ini.

Hingga saat ini, sedikitnya sudah 300 nyawa melayang buntut dari gelombang protes yang menjalar di seluruh Iran. Protes dipicu kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi pada 16 September lalu.

 

4 dari 6 halaman

2. Qatar Tersingkir Lebih Awal

Pemain Belanda, Memphis Depay mengontrol bola saat matchday ketiga Grup A Piala Dunia 2022 melawan Qatar yang berlangsung di Stadion Al Bayt, Selasa (29/11/2022). (AP/Lee Jin-man)

Menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 ternyata tak membawa berkah bagi Qatar. Tiga kekalahan beruntun di Grup A membuat Qatar tersingkir lebih awal.

Kini, skuad besutan Felix Sanchez melupakan kegagalan dan memilih fokus ke Piala Asia 2023.

 

5 dari 6 halaman

4. Bir, Mana Bir

Jangan harap bisa mendapatkan bir dengan mudah di Qatar. Di negara Muslim yang sangat konservatif ini, alkohol sangat langka.

Jika ingin mendapatkannya, maka Anda harus nongkrong di bar atau hotel dan harganya sangat mahal.

Beberapa hari sebelum Piala Dunia 2022 dihelat, pemerintah Qatar sudah menyatakan bir tidak akan tersedia di luar stadion.

Kebijakan itu membuat penggemar Ekuador frustrasi. Saat menyaksikan duel Ekuador kontra Qatar pada Minggu (20/11), secara spontan mereka berteriak: We Want Beer!

Sumber: Nymag

6 dari 6 halaman

Berita Terkait