Lionel Messi Bisa Mati Kutu saat Argentina Hadapi Australia di 16 Besar Piala Dunia 2022, Kok Bisa?

oleh Radifa Arsa diperbarui 02 Des 2022, 19:45 WIB
Pemain Argentina Lionel Messi melambaikan tangan kepada para penggemar setelah melawan Polandia pada pertandingan sepak bola Grup C Piala Dunia 2022 di Stadion 974, Doha, Qatar, 30 November 2022. Argentina lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 dengan status juara Grup C usai mengalahkan Polandia 2-0. (AP Photo/Jorge Saenz)

Bola.com, Jakarta - Kapten timnas Argentina, Lionel Messi, bakal kembali menghadapi tantangan yang tak kalah sulit ketika memimpin rekan-rekannya melawan Australia pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Bukan tidak mungkin, Lionel Messi dan kawan-kawan bakal dibuat mati kutu oleh permainan compact-defense yang diperagakan Australia hingga mampu menciptakan kejutan di Grup D Piala Dunia 2022.

Advertisement

Sebab, strategi pertahanan rapat yang dikombinasikan dengan skema serangan balik cepat sudah terbukti mampu membawa beberapa tim yang awalnya tak diunggulkan menjadi kejutan di Piala Dunia 2022.

Beberapa di antaranya ialah Jepang, Maroko, dan Australia. Tim-tim yang awalnya hanya dianggap sebagai penggembira di perhelatan ini justru tampil mencengangkan hingga lolos ke fase 16 besar.

Tentu saja, Argentina harus tetap waspada. Pasalnya, Australia yang sempat tersungkur pada laga perdana kontra Prancis dengan skor 1-4, terbukti mampu bangkit pada dua laga tersisa. Mereka sukses menumbangkan Tunisia dan Denmark dengan skor yang identik, yakni 1-0.

 

2 dari 6 halaman

Australia Mulai Nyaman

Pemain Australia Milos Degenek melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Denmark pada pertandingan sepak bola Grup D Piala Dunia 2022 di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Qatar, 30 November 2022. Australia mengunci tiket lolos ke fase gugur dengan status runner up Grup D usai mengalahkan Denmark 1-0. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Legenda Persela Lamongan yang saat ini berkarier bersama PSKC Cimahi, Taufik Kasrun, meyakini bahwa Australia akan tetap mempertahankan gaya permainan yang sebelumnya sudah diperagakan di fase penyisihan grup.

Kekalahan pertama dari Prancis, menurut Taufik, tak terlepas dari demam panggung yang menjangkiti klub peserta setiap menghadapi laga perdana. Ajang sekelas Piala Dunia 2022 memang tak jarang menyulitkan para peserta karena masih harus meraba-raba.

“Laga pertama melawan Prancis, mungkin ada faktor grogi yang belum bisa diantisipasi Australia. Ada beban mental yang akhirnya membuat mereka kalah banyak,” kata Taufik saat dihubungi Bola.com, Jumat (2/12/2022).

“Setelah laga kedua, Australia baru bisa bermain lebih tenang, rileks, dan mampu mengontrol semuanya. Akhirnya bisa menang menghadapi dual aga lawan Tunisia dan Denmark,” lanjutnya.

 

3 dari 6 halaman

Tak Perlu Terpaku pada Lionel Messi

Pemain Argentina, Lionel Messi saat matchday ketiga Grup C Piala Dunia 2022 melawan Polandia di Stadion 974, Kamis (01/12/2022). (AP/Ariel Schalit)

Taufik menyebut, kunci penting Australia untuk meredam lini serang Argentina, termasuk salah satunya Lionel Messi, ialah dengan mempertahankan gaya bermainnya di fase grup.

Sebab, jika hanya terpaku pada La Pulga saja, Albiceleste masih memiliki banyak pemain yang sama berbahayanya. Bahkan, dari lini tengah, ada beberapa sosok yang bisa menjadi pemecah kebuntuan.

“Kalau melihat Australia kan mereka tidak punya pemain bintang. Namun mereka mau bekerja keras. Secara koordinasi dalam menerapkan pertahanan rapat cukup bagus. Serangan baliknya juga bagus,” ujarnya.

“Australia tidak harus menempel ketat Messi karena semua lini serang Argentina bahaya. Kalau hanya marking Messi, para pemain Argentina dari second-line bisa muncul dan jadi berbahaya,” ia menambahkan.

 

4 dari 6 halaman

Peran Baru Lionel Messi

Bintang Argentina Lionel Messi berjabat tangan dengan kiper Polandia Wojciech Szczesny sebelum tendangan penalti yang gagal pada pertandingan Grup C Piala Dunia 2022 di Stadion 974, Doha, Qatar, Kamis, 1 Desember 2022 (AP Photo/Jorge Saenz)

Menurut kapten pemain timnas Indonesia U-19 di era 2007 itu, peran Messi memang sudah bergeser. Jika semasa muda dia adalah predator haus gol, kini tugasnya beralih jadi pemimpin.

Memang, sejauh ini dia sudah bisa mencetak dua gol untuk Argentina di Piala Dunia 2022. Namun, Taufik menilai bahwa eks-penggawa Barcelona ini lebih banyak berperan sebagai pemimpin sekaligus mentor di Argentina.  

“Lionel Messi memang sedikit banyak masih menjadi salah satu pemain kunci Argentina. Namun, kalau melihat kontribusinya pada dua laga masih belum begitu tampak,” ujarnya.

“Messi perannya sebagai mentor dan leader. Selain ada Otamendi, Messi adalah salah satu pemain senior. Karena jam terbangnya yang paling tinggi di timnas Argentina. Fungsinya untuk membimbing pemain-pemain muda, karena dia menjadi leader.

5 dari 6 halaman

Kunci Australia Redam Argentina

Selebrasi sejumlah pemain timnas Australia usai Mathew Leckie (kiri) menjebol gawang Denmark dalam pertandingan Grup D Piala Dunia 2022 melawan timnas Denmark yang berlangsung di Al Janoub Stadium, Qatar, Rabu (30/11/2022). (AP Photo/Francisco Seco)

Selain mempertahankan gaya bermain dengan pertahanan rapat dan mengandalkan serangan balik, Socceroos juga harus memiliki daya juang luar biasa untuk melumpuhkan Argentina.

Taufik menyebut, aspek ini yang akan menjadi pembeda. Jika mampu mengeluarkan seluruh kemampuannya dan tampil ngeyel, tim asal Negeri Kanguru itu punya potensi besar untuk memaksa Argentina pulang lebih cepat.

“Saya pikir Australia harus mencontoh fighting spirit-nya Jepang. Mereka kan ngeyel, kerja keras, daya juangnya luar biasa, di mana ada bola dikejar. Kalau Australia memperagakan gaya itu, menurut saya ada peluang untuk membalikkan keadaan,” pungkasnya.

6 dari 6 halaman

Berita Terkait