Duet Sayap Maut Timnas Indonesia di Piala AFF: Beda Generasi, Beda Karakter

oleh Hery Kurniawan diperbarui 07 Des 2022, 08:45 WIB
Timnas Indonesia - Egy Maulana, Witan Sulaeman, Rizky Pora, Andik Vermansah (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia memiliki karakter permainan yang khas sejak dahulu. Ketika menyerang, Tim Merah-Putih kerap mengandalkan kecepatan dan skill para pemain sayap.

Hal itu terbukti dari banyaknya pemain sayap cepat yang kemudian menjadi legenda di Timnas Indonesia. Persaingan di posisi itu pun sangat ketat.

Advertisement

Setiap tahunnya, selalu muncul pemain sayap baru yang bisa diandalkan di skuad Timnas Indonesia. Terkini, kita mungkin mengenal sosok Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, atau Saddil Ramdani.

Aksi para sayap ofensif itu pun terekam betul di ajang Piala AFF. Mereka mampu tampil impresif meski masih belum bisa memberikan gelar juara untuk Timnas Indonesia.

2 dari 5 halaman

Ortizan Solossa - Elie Aiboy

Elie Aiboy duel dengan Daniel Bennett dalam Laga Piala AFF Suzuki 2012 antara Indonesia vs Singapura di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 28 November 2012. Pertandingan dimenangkan Indonesia dengan skor 1-0 untuk Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia menampilkan permainan menarik pada Piala AFF 2004. Kedatangan Peter Withe membawa angin segar ke skuad Timnas kala itu.

Withe berani memanggil para pemain baru dan mengombinasikannnya dengan pemain langganan Timnas Indonesia. Formasi 4-4-2 atau terkadang 3-5-2 menjadi favorit Withe saat itu.

Di posisi sayap, ada duo Papua, Elie Aiboy dan Ortizan Solossa. Keduanya tampil tak kenal lelah di sepanjang laga ketika diturunkan bersama.

Sayangnya, penampilan apik keduanya di sepanjang turnamen berakhir antiklimaks. Timnas Indonesia kalah 2-5 dari Singapura di babak final.

3 dari 5 halaman

Okto Maniani - Muhammad Ridwan

Timnas Indonesia telah bertemu Malaysia 8 kali di ajang Piala AFF. Dengan hasil 4 kali menang dan 4 kali kalah, Timnas Garuda mampu mengoyak gawang Malaysia sebanyak 14 kali, termasuk dua gol bunuh diri pemain Malaysia. Berikut 10 pemain pencetak 12 gol tersebut. (AFP/Adek Berry)

Pemainan atraktif mampu ditampilkan Timnas Indonesia pada Piala AFF 2010. Okto Maniani dan Muhammad Ridwan menjadi motor utama serangan.

Keduanya salin bergantian menekan pertahanan lawan dari kedua sisi sayap. Ridwan, bersama Cristian Gonzales bahkan menjadi pencetak gol terbanyak Indonesia pada ajang itu dengan tiga gol.

Peran Okto tak kalah menarik. Pemain asal Papua itu mencetak satu gol. Okto memiliki skill dan kecepatan yang luar biasa.

Banyak pihak yang berharap Okto menjadi legenda Timnas Indonesia di masa depan. Meski pada akhirnya Okto tak mampu memenuhi ekspektasi itu.

4 dari 5 halaman

Andik Vermansah - Rizky Pora

Pertandingan ketiga di penyisihan Grup A melawan Singapura tak kalah menegangkan. Timnas Indonesia bangkit dengan gol Andik Vermansah menit ke-62 menyamakan kedudukan usai Singapura menjebol gawang Indonesia terlebih dahulu. (AFP/Ted Aljibe)

Timnas Indonesia tampil seadanya pada Piala AFF 2016. Saat itu Alfred Riedl hanya bisa memanggil dua pemain dari setiap kontestan Indonesia Soccer Championship (ISC).

Menariknya, Timnas Indonesia mampu menembus babak final kala itu. Meski kemudian Garuda tetap kalah dari Thailand.

Penampilan beberapa pemain Timnas Indonesia pun layak dikenang. Misalnya penampilan duo sayap andalan Rizky Pora dan Andik Vermansah.

Pora memiliki karakter menarik. Selain sebagai winger, ia juga bisa bermain sebagai bek sayap atau gelandang sayap.

Keduanya berkontribusi mencetak satu gol untuk skuad Garuda pada Piala AFF 2016. Cederanya Andik pada babak final cukup mengurangi kekuatan Timnas Indonesia. Permainan skuad Garuda tak maksimal pada leg kedua babak final.

5 dari 5 halaman

Witan Sulaeman - Egy Maulana Vikri

Keceriaan Asnawi Mangkualam bersama Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman usai memastikan lolos ke final. Ya, final keenam di Piala AFF seperti yang diisyaratkan lewat jari-jarinya, yang semoga berbuah gelar juara untuk yang pertama kali. (AP/Suhaimi Abdullah)

Witen dan Egy menjadi perwakilan generasi baru Timnas Indonesia. Keduanya sudah mampu menjadi andalan di Timnas Indonesia senior ketika usia keduanya masih 20 tahun.

Witan dan Egy menjalani debut pada Piala AFF 2020. Penampilan keduanya tak bisa dianggap sebagai angin lalu.

Witan Sulaeman mampu mencetak dua gol saat itu. Sementara itu Egy Maulana pun memiliki catatan gol yang sama.

Witan dan Egy memiliki karakter mirip. Keduanya bisa bermain di posisi sayap, tetapi tidak canggung untuk ditempatkan di tengah.

Tak lama lagi, Timnas Indonesia akan berlaga di Piala AFF 2022. Kontribusi keduanya akan kembali dibutuhkan skuad Garuda untuk meraih hasil maksimal.

Berita Terkait