3 Rising Star Belanda di Piala Dunia era Louis van Gaal: Wah, Ada yang Bisa Bikin Argentina Merana

oleh Choki Sihotang diperbarui 09 Des 2022, 16:15 WIB
Pesta gol 6-1 Belanda ke gawang Turki pada Rabu (08/09/2021) dini hari WIB menjadi salah satu bukti catatan impresif pelatih Louis van Gaal. Ia mampu menerapkan gaya permainan dengan formasi 5-3-2 atau 5-2-3 secara baik. (Foto: ANP/AFP/Koen van Weel)

Bola.com, Jakarta - Tiga kegagalan pada final Piala Dunia membuat Timnas Belanda bertekad menjadi yang terbaik di edisi 2022. Saat ini, Belanda bersiap menghadapi tim kuat Argentina di babak perempat final yang akan berlangsung di Lusail Stadium, Sabtu (9/12/2022) dini hari WIB.

Bila bisa memenangkan duel melawan Argentina, langkah De Oranje menuju singgasana juara semakin terbuka lebar.

Advertisement

Juara menjadi harga mati bagi armada Louis van Gaal setelah pada edisi 1974, 1978, dan 2010 mereka tumbang di partai puncak.

Van Gaal pernah hampir membawa Belanda menjadi yang terbaik di kenduri tertinggi empat tahunan. Itu tersuguh di Piala Dunia 2014. Sayang, Timnas Belanda harus puas finis di peringkat ketiga.

Saat itu, Van Gaal punya sederet amunisi jempolan, tiga di antaranya adalah rising stars. Menarik untuk mengulik, siapa dan ke mana ketiga pemain itu saat ini. Siapa mereka?

 

2 dari 5 halaman

1. Memphis Depay

Memphis Depay. Striker Timnas Belanda berusia 28 tahun yang telah membela Barcelona sejak awal musim 2021/2022 ini selalu tampil dalam 4 laga Tim Oranye di Piala Dunia 2022. Pada dua laga pertama ia dimasukkan sebagai pemain pengganti, sementara pada dua laga terakhir ia dimainkan sebagai starter. Memphis Depay mampu menyumbang 1 gol pada laga terakhir di babak 16 besar saat menang 3-1 atas Kroasia. (AP/Ricardo Mazalan)
  • Usia pada Piala Dunia 2014: 20
  • Posisi: Striker
  • Caps: 85
  • Klub Saat Ini: Barcelona

Saat ini, Memphis berusia 28 tahun. Dia beruntung karena masih menjadi bagian penting dari skuad Van Gaal di Piala Dunia 2022.

Keduanya memang sudah lama saling mengenal. Saat Van Gaal menukangi Manchester United (2014 - 2016), dia juga membawa Memphis ke Old Trafford.

Delapan tahun lalu, sebagai pemain muda, Memphis mampu menghasilkan dua gol. Meski kerap masuk sebagai pemain pengganti, aksi Memphis sukses membetot perhatian banyak klub.

Sepulang dari Brasil, Memphis tak hanya ke MU tapi juga direkrut Lyon dan akhirnya berlabuh ke Camp Nou.

 

3 dari 5 halaman

2. Terence Kongolo

Bek Manchester United, Chris Smalling (kiri) menutup ruang tembak pemain Huddersfield, Terence Kongolo pada putaran kelima Piala FA di John Smith stadium, Huddersfield, (17/2/2018). Manchester United menang 2-0. (AFP/Oli Scarff)
  • Usia di Piala Dunia 2014: 20
  • Posisi: Bek
  • Caps: 4
  • Klub Saat Ini: Le Havre (pinjaman dari Fulham)

Ketatnya persaingan di lini belakang Belanda kala itu membuat Kongolo tak memiliki banyak menit bermain di Piala Dunia 2014.

Dia hanya tampil sebentar dari bangku cadangan dalam kemenangan 2-0 atas Chile di laga terakhir Grup B. Setelah itu, Kongolo sebatas penghangat bangku cadangan.

Meski begitu, keputusan Van Gaal umembawanya ke Brasil membuktikan Kongolo sosok pemain muda yang berbakat.

Sayang, seiring dengan berjalannya waktu, keberuntungan tak berpihak kepada kelahiran 14 Februari 1994 itu. Kariernya di timnas tak semegah Memphis Depay.

 

 

4 dari 5 halaman

3. Bruno Martins Indi

Pemain Belanda Bruno Martins Indi mengontrol bola saat melawan Wales pada pertandingan sepak bola UEFA Nations League di Stadion De Kuip, Rotterdam, Belanda, 14 Juni , 2022. Belanda menang dengan skor 3-2. (AP Photo/Peter Dejong)
  • Usia di Piala Dunia 2014: 22
  • Posisi: Bek
  • Caps: 36
  • Klub saat ini: AZ Alkmaar

Walau nasibnya tak semulus Memphis Depay, tapi setidaknya Indi masih lebih baik daripada Terence Kongolo.

Bersama Belanda, Indi setidaknya telah mengantongi 36 caps, termasuk aksinya di Piala Dunia 2014.

Selepas Piala Dunia pertamanya, eks pilar Feyenoord itu hijrah ke Porto. Dia juga pernah memperkuat klub Inggris, Stoke City, dari status pemain pinjaman sampai akhirnya dipermanenkan.

Pada 2021 dia memperkuat AZ dan sampai saat ini bek serba bisa itu merasa kerasanan di sana.

Sumber: Squawka

5 dari 5 halaman

Berita Terkait