Laporan dari Qatar: Volunteer Juga Punya Status Legenda, Ikuti Piala Dunia Lebih Banyak dari Lionel Messi

oleh Hendry Wibowo diperbarui 10 Des 2022, 19:00 WIB
Volunteer senior di Piala Dunia 2022, Hubert Bihler asal Jerman. (Istimewa)

Laporan Langsung Ade Yusuf Satria dan Hendry Wibowo dari Qatar.

Tercatat ada 20 ribu volunteer yang terlibat di ajang Piala Dunia 2022 Qatar. Namun kakek satu ini sangat spesial. Ya usianya sudah 76 tahun dan berasal dari Jerman. 

Advertisement

Namanya Hubert Bihler. Selama Piala Dunia 2022, ia bekerja di Stadion 974, stadion ikonik yang dibuat dari tumpukan kontainer bekas. 

Yang spesial dari Hubert Bihler, ia sudah menjadi volunteer Piala Dunia sejak 2006. Oleh karena itulah, ia layak menyandang status sebagai legenda dalam hal pekerjaan sebagai volunteer. 

"Pengalaman pertama saya menjadi volunteer adalah di Piala Dunia 2006. Dari sana saya jatuh cinta dengan pekerjaan ini," ujarnya. 

Sebelumnya Hubert Bihler bekerja sebagai guru olahraga dan matematika. Usai pensiun dari pekerjaan sebagai guru, ia bisa fokus mengajukan diri sebagai volunteer di banyak event besar. 

 

 

2 dari 5 halaman

Lebih Banyak ketimbang Lionel Messi

Pemain Timnas Argentina, Lionel Messi melakukan selebrasi usai mencetak gol kedua Argentina gawang Timnas Belanda dalam laga babak perempatfinal Piala Dunia 2022 di Lusail Stadium, Lusail, Qatar, Sabtu (10/12/2022) dini hari WIB. (AFP/Franck Fife)

 

Total kini untuk Piala Dunia, Hubert Bihler sudah menjadi volunteer sebanyak lima edisi. Dia sering bercanda, bahwa jumlah Piala Dunia yang ia ikuti bahkan lebih banyak ketimbang Lionel Messi. 

 

"Saya telah menjadi sukarelawan di lima Piala Dunia FIFA: pada tahun 2006, 2010, 2014, 2018, dan sekarang pada tahun 2022," ujar Hubert. 

"Saya juga menjadi sukarelawan di Piala Dunia Wanita 2011. Saya terkadang bercanda bahwa saya memiliki lebih banyak partisipasi Piala Dunia darip

3 dari 5 halaman

Sempat Memutuskan Pensiun

Usut punya usut, ternyata Hubert Bihler sempat memutuskan pensiun sebagai volunteer di Piala Dunia 2018. Lantas hal apa yang membuatnya kembali ingin menjadi volunteer di Piala Dunia 2022 Qatar? 

"Piala Dunia FIFA 2018 sebenarnya akan menjadi acara terakhir saya sebagai sukarelawan, tetapi istri saya meninggal dunia," kata Hubert Bihler.  

"Saya menginginkan tantangan lain, jadi saya memutuskan untuk melamar menjadi sukarelawan di Qatar," lanjutnya. 

 

4 dari 5 halaman

Momen Tidak Terlupakan

Hubert Bihler turut menceritakan momen tidak terlupakan selama bertugas di Piala Dunia 2022. 

"Paling berkesan adalah melihat volunteer dari seluruh penjuru dunia mengenali saya dari acara FIFA lainnya," ujarnya. 

"Piala Dunia ini memiliki suasana yang indah dan bersahabat. Sangat menyenangkan melihat penggemar merayakan dengan damai, dengan saling menghormati," lanjut sang kakek sembari menyayangkan kegagalan Timnas Jerman di Piala Dunia 2022. 

5 dari 5 halaman