Gareth Southgate Jadi Kambing Hitam Kegagalan Inggris di Piala Dunia 2022

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 12 Des 2022, 19:30 WIB
Gareth Southgate. Pelatih berusia 51 tahun yang masih menjabat sebagai pelatih Timnas Inggris ini sukses membawa Three Lions menjadi runner-up di ajang Euro 2020 lalu. Sebelumnya, ia pernah membesut Middlesbrough pada 2006 hingga 2009 dan Inggris U-21 pada 2013 hingga 2016. (AFP/Pool/Frank Augstein)

Bola.com, Jakarta - Manajer Timnas Inggris, Gareth Southgate masih jadi topik pembicaraan hangat bagi suporter. Ada kubu terpecah; mereka yang pro dan kontra terkait masa depan sang arsitek seusai Piala Dunia 2022.

Inggris disingkirkan Prancis pada perempat final Piala Dunia 2022 dengan skor 1-2. Kekalahan pertama itu, ironisnya, membuat Pasukan Tiga Singa gagal melaju ke partai puncak.

Advertisement

Ya, Inggris menunjukkan kapasitasnya sebagai kandidat kuat peraih juara Piala Dunia 2022 berbekal status sebagai pemuncak Grup B. Mereka tak terkalahkan sampai babak 16 besar.

Sayang, menghadapi Prancis yang notabene juara bertahan Piala Dunia, Harry Kane dkk. harus angkat koper lebih dini.

 

2 dari 5 halaman

Kritikan Rio Ferdinand

Penyerang Inggris Harry Kane dihibur oleh pelatih kepala Gareth Southgate pada akhir laga perempat final Piala Dunia 2022 kontra Prancis, Minggu (11/12/2022) dini hari WIB. Kandasnya The Three Lions di turnamen akbar empat tahunan tersebut juga diwarnai kegagalan penalti Harry Kane. (AP Photo/Abbie Parr)

Mantan pemain Manchester United (MU) dan Timnas Inggris, Rio Ferdinand, menyoroti taktik Gareth Southgate. Menurutnya, pergantian pemain yang dilakukan sang pelatih merupakan kesalahan besar.

"Kami kecewa dengan pergantian pemain yang dilakukan Southgate," kata Ferdinand.

"Padahal buat saya Southgate adalah sosok yang sempurna. Tetapi, keputusan pergantian pemain merusak semua sentuhan sempurna yang anak asuhnya perlihatkan sejak fase grup Piala Dunia 2022."

"Laga melawan Prancis jadi klimaksnya, di mana setiap keputusan sangatlah krusial. Southgate gagal dalam taktikal pergantian pemain," katanya menambahkan.

 

3 dari 5 halaman

Dukungan

Catatan terbaik Gareth Southgate saat menukangi Timnas Inggris adalah mencapai semifinal Piala Dunia 2018 dan runner up Euro 2020. Dengan banyaknya pemain bintang di Skuad The Three Lions, ia diharapkan mampu berbicara lebih di Piala Dunia 2022 Qatar nanti. Southgate diketahui merupakan salah satu pelatih dengan gaji paling mahal di perhelatan terbesar di dunia itu. Ia tercatat menerima upah sebesar 4,9 juta pound per tahun. (AFP/Paul Ellis)

Terlepas dari kritikan tajam tersebut, Southgate tetap mendapatkan dukungan dari sejumlah pemainnya. Declan Rice misalnya, merasa pelatihnya sudah mengerahkan yang terbaik.

"Saya berharap dia bertahan. Namun, saya tidak tahu keputusan apa yang akan diambil, ada banyak rumor mengenai hal itu," kata gelandang West Ham tersebut dinukil dari GIFN.

"Saya ingin Southgate bertahan selama dua tahun lagi, apakah itu sebagai pelatih atau berperan di FA," ujar Neville menambahkan dikutip dari Sky Sports.

 

4 dari 5 halaman

Man Management Oke

Pelatih Inggris, Gareth Southgate memeluk pemainnya, Marcus Rashford saat matchday ketiga Piala Dunia 2022 melawan Wales di Ahmad Bin Ali Stadium, Rabu (30/11/2022). (AP/Frank Augstein)

Jika Rice dan Neville lebih kepada berharap, Harry Maguire justru ngotot Southgate dipertahankan. Ia dengan tegas menyatakan bahwa Southgate memiliki man management yang bagus.

"Gareth sungguh luar biasa, buat saya maupun semua pemain. Saya yakin jika Anda bertanya pada pemain-pemain lain, segala pujian tentangnya tak akan pernah cukup. Man management-nya juga bagus," ujar Maguire.

"Cara dia menangani tim ini dengan baik. ia membangun dan berkembang, dan secara taktis dia selalu mengambil keputusan dengan benar. Hal itu dibuktikan lagi olehnya di Piala Dunia 2022," katanya menambahkan.

Sumber: GIFN, Sky Sports, SportBible

5 dari 5 halaman

Berita Terkait