Fans Liverpool dan Timnas Inggris, Mari Flashback Jejak Istimewa Michael Owen

oleh Choki Sihotang diperbarui 20 Des 2022, 13:00 WIB
Pada laga ketiga menghadapi Kolombia (26/6/1998) sebagai laga penentu kelolosan ke babak 16 Besar, Michael Owen dipercaya menjadi starter dan tampil penuh selama 90 menit. Meski tak mencetak gol, namun perannya di lini depan turut membawa Inggris sukses menang 2-0 atas Kolombia dan meloloskan Three Lions ke babak 16 Besar. (AFP/Pedro Ugarte)

Bola.com, Jakarta - Beberapa hari lalu, tepatnya 14 Desember, Michael Owen genap berusia 43 tahun. Owen adalah legenda Liverpool dan sekaligus salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Timnas Inggris.

Di saat seperti ini, dimana Liverpool masih megap-megap di klasemen sementara Premier League 2022/2023, mengenang Owen merupakan sesuatu yang sangat mengasyikkan sekaligus menghibur hati.

Advertisement

Oh ya, sebelum panjang lebar ihwal Michael Owen, hingga pekan ke-14 The Reds masih terseok-seok di posisi keenam dengan tabungan 22 poin atau terpaut 15 angka dari Arsenal selaku pemuncak klasemen.

Seiring dengan berakhirnya Piala Dunia 2022 dan akan dimulainya kompetisi, armada Jurgen Klopp harus bisa bangkit bangkit dari keterpurukan demi menjaga asa perburuan gelar musim ini.

Michael Owen. Penyerang Legendaris Liverpool yang baru saja menyambangi Jakarta ini sukses menjadi top skor Liga Inggris dalam dua musim beruntun. Pemain yang juga pernah berseragam Real Madrid ini meraihnya saat membela The Reds pada musim 1997/1998 dengan 18 gol dan musim 1998/1999 dengan 18 gol. (AFP/Paul Barker)

Michael Owen adalah jebolan Akademi Liverpool (1991-1996). Bersama Robbie Fowler, Steve McManaman, Dominic Matteo, Jamie Carragher, Jamie Redknapp, dan David James dia kemudian naik pangkat ke tim senior pada 1997.

Di masa jayanya hingga 2004, Owen adalah panutan bagi pemain muda Liverpool selanjutnya. Dia tak hanya berpenampilan bersih, berdedikasi, tetapi dia juga terlahir sebagai pemenang.

Semua berawal ketika dia mencetak gol pertamanya 27 tahun yang lalu, di mana ketika itu dia masuk dari bangku cadangan menggantikan Patrick Berger saat Liverpool kalah 1-2 di Wimbledon pada 6 Mei 1997.

2 dari 4 halaman

Meledak saat Belia

Musim 1997/1998. Pada musim 1997/1998, tiga striker Inggris harus berbagi gelar top skor Liga Inggris karena sama-sama mencetak 18 gol di musim tersebut. Mereka adalah Dion Dublin (Coventry City), Michael Owen (Liverpool) dan Chris Sutton (Blackburn Rovers). Dari ketiganya, Michael Owen berhasil membawa timnya Liverpool finis di tempat yang lebih baik yaitu di posisi ke-3. Ia yang saat itu berusia 18 tahun juga menyabet gelar PFA Young Player of the Year dan pemain terbaik Liga Inggris musim 1997/1998. (AFP/Paul Barker)

Owen baru berusia 17 tahun, tetapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda gugup saat dia mengejar umpan terobosan Stig Inge Bjornebye di depan Brian McAllister dan memasukkan bola dengan kaki kanan ke pojok bawah.

Itu akan menjadi pemandangan yang akrab bagi penggemar Liverpool dan Inggris selama beberapa tahun ke depan.

Owen bermain seperti pemain sayap liga rugby yang paling ulung, beraksi entah dari mana untuk merebut bola sebelum melesat ke gawang dengan kecepatan yang fenomenal dan memberikan penyelesaian yang tepat melewati penjaga gawang yang bergerak cepat.

Keefektifan luar biasa dari kecepatan kaki dan pikiran yang luar biasa itu paling baik diilustrasikan oleh raut wajah Gary Pallister setelah dikalahkan oleh Owen pada April 1998.

Owen mengalahkan Pallister, bek Manchester United, sebelum akhirnya menaklukkan kiper Peter Schmeichel yang membuat duel berakhir imbang.

3 dari 4 halaman

Sejarah

Michael Owen hingga kini masih tercatat sebagai pemain Timnas Inggris dengan dua rekor sekaligus yang dicatatkannya di Piala Dunia 1998. Rekor tersebut adalah sebagai pemain termuda dan sebagai pencetak gol termuda Timnas Inggris di ajang Piala Dunia. Mau lihat aksi-aksinya di Piala Dunia 1998 tersebut? Ini dia beberapa momennya. (AFP/Jacques Demarthon)

Bukan kebetulan Owen menjadi pemain termuda yang mencapai 100 gol Premier League, atau bahwa ia menciptakan beberapa momen paling berkesan di sepak bola Inggris dalam 25 tahun terakhir.

Owen juga dikenang via gol indahnya ke gawang Argentina di ajang Piala Dunia 1998, gol ke gawang Arsenal di Piala FA 2001, hattrick-nya melawan Jerman dalam kemenangan 5-1 di Munich pada tahun yang sama, gol pembuka melawan Brasil di Piala Dunia 2002, serta gol kemenangannya di derby Manchester di 2009.

4 dari 4 halaman

Ballon d'Or

Michael Owen menandatangani replika trofi Ballon d'Or milik seorang penggemar di Jakarta, Sabtu (20/8/2022). (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Dia menjadi satu dari empat orang Inggris yang pernah memenangkan Ballon d'Or pada 2001 yang membuatnya sejajara dengan tiga legenda Inggris lainnya yaitu Stanley Matthews, Bobby Charlton, dan Kevin Keegan.

Setelah memperkuat Liverpool selama lebih kurang 10 tahun, Owen lalu melanjutkan petualangannya ke Real Madrid, Newcastle United, Manchester United, dan Stoke City.

Meski gonta-ganti klub, namun Owen lebih kesohor sebagai legenda Liverpool. Kepada klub yang bermarkas di Anfield itu, Owen mempersembahkan satu gelar FA Cup, dua Football League Cup, satu FA Charity Shield, satu UEFA Cup, dan satu UEFA Super Cup.

Sumber: Planetfootball