Setelah Magelang dan Bali, Arema FC Mendapat Penolakan Bermarkas di Yogyakarta

Arema FC kembali mendapat penolakan berhomebase di sejumlah daerah di Indonesia.

BolaCom | Ana DewiDiperbarui 04 Januari 2023, 19:25 WIB
Arema FC - Ilustrasi Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Yogyakarta - Malang betul nasib Arema FC. Klub berjukan Singo Edan itu kembali mendapat penolakan berhomebase di sejumlah daerah di Indonesia. Setelah Magelang dan Bali, kali ini giliran Yogyakarta yang menolak hal serupa.

Penolakan itu datang dari salah satu tim Liga 3 Yogyakarta, Hizbul Wathan UMY. Mereka mengkritisi langkah Arema FC yang mengajukan Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul sebagai homebase di putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023.

Advertisement

"Dear @AremafcOfficial, kami hanya tim kecil yang bermarkas di DIY. Kami kumpulkan dana dari donatur dan sponsor sedikit demi sedikit untuk persiapan Liga 3. Gara-gara kalian Liga 3 DIY batal. Lalu kalian mau menggunakan SSA untuk Liga 1. Sungguh tiada empati !," cuit akun @PS_HW_UMY pada Selasa (3/1/2023).

Kekecewaan PS HW UMY serta klub Liga 3 DIY lainnya bisa dimaklumi. Pasalnya, para tim ini sudah jauh-jauh hari melakukan persiapan guna mengarungi kompetisi musim ini. Tetapi akhirnya harus gigit jari setelah Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY memutuskan tidak menggulirkan kompetisi imbas dari Tragedi Kanjuruhan.

Arema FC mendapat sanksi berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI akibat Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa. Hukuman yang diberikan Komdis yakni berupa larangan memainkan laga kandang di wilayah Malang.


Tak Gulirkan Kompetisi

Adapun keputusan pembatalan Liga 3 DIY diumumkan kepada klub anggota melalui surat keputusan (SK) bernomor 496/ASPROV-DIY/XII-2022 yang disampaikan Asprov PSSI DIY.

Ada tiga alasan yang menjadi pertimbangan pembatalan Liga 3 DIY. Pertama karena ketidakselarasan antara jadwal kompetisi tahun 2022 di tingkat provinsi, nasional dan jadwal Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan PSSI 2023.

Alasan selanjutnya yakni ketidakjelasan urusan perizinan kegiatan, yang mana hal ini mengacu belum turunnya izin dari pihak terkait.

"Ada beberapa syarat SOP penyelenggaraan belum terpenuhi, jadi tidak hanya kepolisian saja, ada juga perizinan lapangan dan lainnya, nah itu belum jelas," kata Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY, Armando Pribadi, Kamis (29/12/2022).

 


Ironis

Ironisnya ketika kompetisi Liga 3 batal digelar di DIY, Liga 1 malah baru saja merampungkan putaran pertama dengan sistem bubble atau gelembung di DIY selama sebulan.

Dua stadion di DIY, Stadion Maguwoharjo dan Stadion Sultan Agung menjadi venue sisa putaran pertama kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia tersebut.


Kerugian

Sementara kompetisi lokal justru tidak mendapat izin penyelenggaraan atau ruang bagi pemain lokal untuk unjuk kemampuan. Bagi klub peserta kerugian pastinya tidak hanya secara materi, namun psikologis pemain ikut terkena dampaknya.

Di sisi lain, para pemain yang musim ini masih berusia 21 tahun, musim depan sudah tidak bisa mengikuti kuota pemain reguler Liga 3 DIY. Di DIY satu generasi dalam pembinaan sepak bola usia muda harus tumbang lantaran kompetisi batal digelar.


Intip Posisi Tim Favoritmu

Berita Terkait