Cuma Baca Sepucuk Kertas, Sekjen PSSI Tolak Ladeni Tanya Jawab Setelah Umumkan Peniadaan Degradasi Liga 1 dan Penghentian Liga 2

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 12 Jan 2023, 20:03 WIB
Sekjen PSSI, Yunus Nusi memberikan keterangan saat konferensi pers mengenai kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, pada Minggu (02/10/2022) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Sekjen PSSI, Yunus Nusi menolak meladeni tanya jawab seputar peniadaan degradasi Liga 1 2022/2023 dan penghentian Liga 2.

Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Kamis (12/1/2023) di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta Pusat memutuskan untuk menghapus degradasi BRI Liga 1 dan menyetop Liga 2.

Advertisement

"Karena tidak ada Exco, saya hanya bisa membacakan sebagai Sekjen PSSI. Jadi, tidak ada tanya jawab," ujar Yunus Nusi di GBK Arena, Kamis (12/1/2023).

Di tengah-tengah rapat Exco PSSI, Ketua PSSI, Mochamad Iriawan keluar dari GBK Arena. Namun, pria yang karib dipanggil Iwan Bule itu juga enggan berkomentar tentang jalannya pertemuan tersebut.

2 dari 5 halaman

Cuma Bacakan Sepucuk Kertas

Sekjen PSSI, Yunus Nusi memberikan keterangan saat konferensi pers mengenai kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Minggu (02/10/2022) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sebelumnya, Yunus Nusi hanya membacakan sepucuk kertas hasil dari rapat Exco PSSI terkait Liga 1 tanpa degradasi dan pembatalan Liga 2.

"Keputusan ini merujuk atas adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tidak dilanjutkan," imbuh Yunus Nusi.

"Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep kelanjutan Liga 2 antara klub dan PT Liga Indonesia Baru."

"Serta, kelanjutan Liga 2 yang sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 yang dimulai pada 20 Mei 2023," ungkap Yunus Nusi.

3 dari 5 halaman

Alasan Insfrastruktur

Tim dari Mabes Polri melakukan verifikasi kelayakan Stadion Mandala Krida pada Kamis (5/1/2023) lalu. Verifikasi itu untuk memastikan markas PSIM Yogyakarta itu layak menggelar pertandingan Liga 2 atau tidak. (Bola.com/Ana Dewi) 

Yunus Nusi menjelaskan bahwa tidak dilanjutkannya Liga 2 juga disebabkan akibat kurang layaknya infrastruktur sesuai permintaan perbaikan dari tim transformasi sepak bola Indonesia.

Selain itu, Peraturan Polisi Nomor 10 Tahun 2022 juga menjadi dasar PSSI dalam mengambil kebijakan terkait nasib Liga 2.

"Selain itu, juga karena rekomendasi dari tim transformasi sepak bola indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang masih banyak belum memenuhi syarat," ucap Yunus Nusi.

4 dari 5 halaman

Perpol No 10

"Kami sangat menghargai Perpol No. 10 tabun 2022 dan Perpol ini bagian dari penyempurnaan penyelenggaraan kompetisi yang baik."

"Maka, kami harus menyesuaikan dengan Perpol dan Perpol mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan."

5 dari 5 halaman

Operator Berbeda

Yunus Nusi mengatakan bahwa PSSI telah meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membuat operator khusus untuk Liga 2 pada musim yang akan datang.

"PSSI juga memutuskan dan memerintahkan PT LIB untuk memfasilitasi pembentukan operator baru guna pelaksanaan Liga 2," papar Yunus Nusi.

"Untuk BRI Liga 1, kompetisi akan tetap berjalan namun tanpa ada degradasi. Hal ini juga untuk menyesuaikan Liga 2 yang tidak dilanjutkan," ujarnya.

Berita Terkait